Perkara Pelik Hidup Remaja dalam Web Series Asya Story

Audi Harahap
Pecinta film dan budaya populer lainnya yang punya podcast bernama Movie Catch Up.
Konten dari Pengguna
14 Februari 2021 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Audi Harahap tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perkara Pelik Hidup Remaja dalam Web Series Asya Story
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Series on going yang berdasarkan adaptasi novel Wattpad berjudul sama ini berhasil memupuskan ekspektasi saya di tiap episodenya. Rasanya, saya salah menaruh harapan terlalu besar sedari awal pada series ini. Sebenarnya, apa yang terjadi?
ADVERTISEMENT
Asya Story bercerita tentang Asya (Brigitta Cynthia). Siswi SMA yang menjadi korban perkosaan yang dilakukan oleh Andi (Alzio), kakak kelasnya. Dalam kondisi trauma yang mendalam, muncul Fano (Firsan Abdullah) sebagai pangeran penolong dalam hidup Asya. Yang mana, Fano dan Andi adalah teman sepermainan. Permasalahan menjadi semakin rumit.
Series yang sempat menuai kontroversi atas adegan perkosaan yang cukup eksplisit pada saat perilisannya beberapa waktu yang lalu ini sebenarnya tidak punya banyak masalah. Saya hanya menanggapinya terlalu serius.
Episode 1 dan 2 membuat saya mengira series ini akan jauh lebih dalam bicara tentang dampak dari tindakan pemerkosaan. Bahkan, saya mengira sudut pandangnya akan datang dari banyak orang. Korban, pelaku, keluarga korban, keluarga pelaku, lingkungan sekitar, dll. Saya mengira ini akan jadi series epik yang menunjukkan realitas yang selama ini jarang diangkat ke dalam film.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui bersama, cukup sulit menemukan produk sinema buatan Indonesia yang berbicara tentang ini. Bukan hanya membahas tindak pemerkosaan yang jelas salah, melainkan meng-highlight apa yang terjadi setelah tindak pemerkosaan terjadi.
Namun, di episode tiga dan seterusnya, perlahan-lahan series ini menunjukkan arah sebenarnya yang ia tuju. Drama romansa anak muda. Sayangnya, seperti kebanyakan drama romansa anak muda, Asya Story muncul dengan beberapa peran yang membuat dahi mengernyit.
Misal, beberapa keputusan orangtua Fano dan orangtua Asya dalam menanggapi hal-hal besar. Atau contoh lainnya bagaimana sekelompok orang dewasa mencari tahu siapa yang menjadi pelaku pemerkosaan. Hal-hal semacam ini, tampak 'wajar' dalam drama romansa anak muda, di saat bersamaan, saya tidak mengharapkan ini muncul dari series yang berbicara tentang dampak dari pemerkosaan.
ADVERTISEMENT
Namun sebenarnya, hal ini mungkin bisa sedikit diwajarkan. Mengingat ini adalah series adaptasi dari novel Wattpad, tentu saja sutradara tidak dapat merubah banyak hal dari novelnya sendiri.
Dari sisi teknis pengambilan gambar, episode 1 dan 2 cukup membuat terkagum-kagum. Cara sutradara dalam menampilkan sisi traumatis Asya sangat terasa realistis.
Kualitas akting para pemain utama terasa baik-baik saja, terutama Brigitta Cynthia yang berhasil mengantarkan peran korban tindak pemerkosaan dengan baik. Kritik atas kualitas akting mungkin perlu diberikan pada para peran pembantu. Orangtua Asya dan Guru-guru di sekolah masih terasa agak kewalahan dalam menyampaikan peran. Pujian terakhir diberikan pada cameo Prabu Revolusi sebagai ayah dari Fano.
Pada akhirnya, Asya Story mungkin adalah series drama romansa anak SMA yang baik, asalkan jangan berharap dan salah menaruh ekspektasi.
ADVERTISEMENT
Series yang tayang di platform streaming Genflix ini katanya akan segera menayangkan lanjutan kisah Asya, Aldi, dan Fano. Mari kita tunggu, apa yang akan terjadi selanjutnya.