Peran Orang Tua terhadap Pendidikan Anak

Muftiatul Husna
Saya mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta prodi Manajemen Pendidikan
Konten dari Pengguna
27 November 2022 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muftiatul Husna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak sebagai pendidik, motivator, fasilitator, dan pembimbing. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan anak sebagai pendidik, motivator, fasilitator, dan pembimbing. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Orang tua berperan penting dalam tumbuh kembang anak, terutama dalam hal pendidikan. Pendidikan adalah hal penting yang tidak luput dari kehidupan manusia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Pasal 1 ayat 1 menyatakan, bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.
ADVERTISEMENT
Orang tua berkontribusi untuk mengukur prestasi pendidikan anak. Pendidik utama dalam kehidupan seorang anak adalah orang tua. Menurut pendapat Nur, peran orang tua dalam pendidikan adalah sebagai pendidik, motivator, fasilitator, pembimbing, dan pendidikan sosial anak. Berikut adalah penjelasan dari peran orang tua:
1. Peran orang tua sebagai pendidik bagi anak
Pendidik utama adalah orang tua. Orang tua berusaha untuk mengembangkan anak dengan potensi kapasitas afektif maupun potensi kognitif dan psikomotorik. Pengasuhan yang seimbang antara ibu dan ayah sangat penting dan berdampak pada tumbuh kembang anak. Teknologi saat ini semakin canggih dan dekat dengan kehidupan, tetapi orang tua tetap sebagai panutan terpenting bagi anak-anaknya. Peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan anak maupun pengasuhan merupakan faktor utama dalam pendidikan anak. Namun, bukan berarti mendidik dan membesarkan anak hanya tugas seorang ibu saja. Oleh karena itu, pembagian peran yang seimbang antara ayah dan ibu sangat penting untuk pengasuhan.
ADVERTISEMENT
Dampak dari penyerahan pengasuhan anak kepada ibu mempengaruhi cara anak berpikir tentang gender dan melanggengkan budaya patriarki untuk generasi yang akan datang. Dari segi psikologis, keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga mempengaruhi perkembangan anak secara maksimal. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menegaskan, tidak ada teknologi secanggih apa pun yang dapat menggantikan peran wali. Orang tua perlu waspada dan berhati-hati dalam menegakkan hak dan perlindungan anak-anak mereka di era digital ini. Anak-anak meniru apa yang mereka sukai. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk berusaha seperti orang yang mereka cintai dan mengikat hati anak mereka terlebih dahulu.
Memperkuat ikatan dari hati ke hati harus dilakukan oleh orang tua sejak anak usia 0-7 tahun, sehingga mempermudah orang tua untuk membimbing anak-anak agar melahirkan pribadi yang penyayang sejak awal. Oleh karena itu, penting menjadi orang tua yang dicintai terlebih dahulu agar dapat ditiru karena pada dasarnya cinta adalah panutan.
ADVERTISEMENT
2. Peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar
Orang tua memiliki peran tersendiri dalam menumbuhkan motivasi anak. Meningkatkan motivasi belajar anak tidak hanya bergantung pada kegiatan belajar mengajar di sekolah saja, tetapi perlu didukung oleh situasi dan perlakuan orang tua (pola asuh orang tua di rumah). Selain itu, pendidik dan orang tua dapat memberikan bimbingan dengan memberikan contoh berupa sikap maupun perilaku yang baik bagi anak.
Keluarga adalah kelompok sosial pertama bagi anak untuk berinteraksi dan berekspresi dengan bebas. Pengaruh keluarga terhadap pembentukan dan perkembangan kepribadian anak sangat besar. Orang tua bertanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing mereka ke tahapan selanjutnya yang mempersiapkan mereka untuk kehidupan sosial yang dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan sekitar. Menurut pendapat Stewart dan Koch, ada tiga jenis pola asuh:
ADVERTISEMENT
a) Pola asuh otoriter
Pola asuh yang menekankan pada pengawasan orang tua agar anak tunduk dan patuh.
b) Pola asuh demokratis
Interaksi antara orang tua dan anak secara keseluruhan. Orang tua mendorong anak-anaknya dengan cara mengubah perilaku, pengetahuan serta nilai-nilai yang mereka anggap paling tepat untuk memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang secara optimal dengan mengembangkan rasa percaya diri serta berorientasi pada kesuksesan.
c) Pola asuh permisif
Pola asuh yang diturunkan dari orang tua kepada anak tidak hanya mempengaruhi perilaku anak, tetapi juga mempengaruhi perkembangan pola asuh anak baik perkembangan rasa sakit maupun hasil belajar.
3. Peran orang tua sebagai fasilitator
Orang tua memfasilitasi segala kebutuhan yang anak butuhkan sebaik mungkin seperti: pembayaran sekolah anak, tempat belajar, alat tulis, buku pelajaran, dan kebutuhan lainnya yang dapat memudahkan proses belajar.
ADVERTISEMENT
4. Peran orang tua sebagai pengawas
Orang tua tidak hanya memiliki kewajiban untuk merawat dan memfasilitasi saja, tetapi orang tua juga harus memberikan bimbingan langsung yang berkelanjutan. Saat ini banyak orang tua yang mendidik anaknya dengan cara menonton acara televisi maupun memberikan alat elektronik lainnya seperti ponsel dan komputer. Hal tersebut dilakukan untuk mendidik mereka sesuai dengan tren yang berkembang dalam masyarakat. Ada pula beberapa orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri hingga mengabaikan dan tidak peduli dengan anak-anak mereka. Hal ini mengakibatkan sebagian besar anak mengalami gangguan kesehatan jiwa, bertingkah seperti mencari perhatian, pemarah, murung, dan mengganggu teman lainnya.
5. Peran orang tua terhadap pendidikan anak berupa pendidikan sosial
ADVERTISEMENT
Pendidikan sosial berjalan dalam keluarga berupaya mendidik anak agar dapat beradaptasi hidup bersama dengan orang lain terutama dalam masyarakat sekitar. Dalam hal ini, peran orang tua sangat penting untuk mendidik anak tentang lingkungan, karena lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku anak. Contoh perilaku sosial berdasarkan prinsip-prinsip agama dalam bentuk mengajarkan anak untuk berperilaku sopan santun, saling menghormati, dan menghargai sesama.
Ketika orang tua memanggil anaknya dengan menggunakan nada tinggi, tentunya berakibat terhadap perilaku anak yang cenderung kasar ketika di dalam rumah maupun di luar rumah. Faktor penyebab perilaku anak bertingkah laku tidak lemah lembut karena kurangnya perhatian yang didapatkan dari orang tua padahal orang tua adalah cerminan utama bagi anaknya. Jadi, sebagai orang tua harus memberikan teladan yang baik dengan memperhatikan perkembangan moral anak agar mewujudkan anak yang berhasil dan sukses.
ADVERTISEMENT