Pengabdian Masyarakat ala Mahasiswa IPB dengan Program EntreZi

Muhamad Husni Tamami
Manusia yang suka berkelana.
Konten dari Pengguna
21 November 2021 3:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Husni Tamami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
EntreZi diterapkan di LPKA Bandung. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
EntreZi diterapkan di LPKA Bandung. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sebanyak lima mahasiswa IPB University terdiri dari Censa Amelia Febriyanti, Hasna Sri Aprilianti, Dewi Sundari, Hammam Al Hakiim, dan Muhammad Mezi melakukan pengabdian masyarakat dengan program EntreZi. Pengabdian yang diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) ini dibimbing oleh dosen pendamping Ujang Suwarna, M.Sc F. Trop.
Tim PKM-M EntreZi. (Foto: Istimewa)
Censa, panggilan akrabnya, sebagai ketua tim mengatakan, EntreZi atau Entrepreneur Zilenial merupakan sebuah program penguatan diri dan pelatihan wirausaha yang dikembangkan bersama Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung. Program ini dilaksanakan demi meningkatkan kreativitas anak LPKA dalam entrepreneur skill sehingga dapat dijadikan bekal peluang usaha setelah keluar dari LPKA.
ADVERTISEMENT
Tujuan program EntreZi yaitu meningkatkan character, culture, dan intellectual anak LPKA serta meningkatkan jiwa dan keterampilan wirausaha anak LPKA. Sasaran program EntreZi yaitu 23 anak binaan LPKA Bandung dengan empat kriteria.
Pertama, anak-anak yang sudah tidak memiliki orang tua atau saudara, agar dampak program menjadi sangat bermanfaat pada saat keluar dari LPKA. Kedua, anak-anak yang masa tahanannya sampai akhir tahun 2021 agar hasil pelatihan wirausaha dapat segera diaplikasikan di masyarakat umum. Ketiga, anak-anak yang memiliki minat kuat untuk berwirausaha agar semangat dan termotivasi. Keempat anak-anak berusia 16-18 tahun agar meningkatkan pemahaman program penguatan character, culture dan intellectual.
Menurut Censa, program EntreZi merupakan solusi tepat guna untuk memenuhi permasalahan yang ada di LPKA Kelas II Bandung. Hal ini sesuai dengan kebutuhan mitra bahwa program ini dapat mendukung pelatihan kreativitas baru bagi anak LPKA dan sesuai dengan harapan LPKA Kelas II Bandung.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang terdapat pada program EntreZi di antaranya sosialisasi program, konseling zilenial, youth friendly, belajar dan bermain 4S, serta produksi dan manajemen usaha (susu kedelai). Program tersebut juga didukung oleh LPKA Kelas II Bandung, 32 LPKA lainnya di Indonesia, Dirjen Pemasyarakatan, dan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB.
Salah satu kegiatan EntreZi. (Foto: Istimewa)
“Mitra merasa senang dan terbantu dengan adanya program EntreZi. Program EntreZi dianggap sangat bagus karena dapat memenuhi permasalahan yang ada di LPKA Kelas II Bandung. LPKA Kelas II Bandung sudah mengadopsi program EntreZi ke dalam kurikulum pembelajaran. LPKA Kelas II Bandung berharap program ini disebarluaskan ke 32 LPKA lainnya di Indonesia,” tutur Censa.
Dia berharap, anak-anak LPKA yang mengikuti program ini antusias dan program ini dapat memberikan dampak yang besar untuk masa depan mereka ketika mereka keluar dari LPKA. Kemudian program ini dapat terus berlanjut di LPKA Kelas II Bandung dan dapat diadopsi masuk ke dalam kurikulum pembelajaran di 32 LPKA lainnya yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, program ini berhasil meraih juara setara emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-34 tahun 2021. Kendati telah selesai pelakasnaan Pimnasnya, Censa mengatakan bahwa program akan tetap berlanjut.
Beberapa keberlanjutan program di antaranya produksi susu kedelai akan terus dilaksanakan secara kontinyu oleh pihak LPKA Kelas II Bandung, program EntreZi masuk ke dalam kurikulum pembelajaran LPKA Kelas II Bandung dan 32 LPKA seluruh Indonesia, dan pengembangan konsep rumah singgah di 32 LPKA seluruh Indonesia dengan kemitraan multi stakeholder.