Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Penerapan Sikap Kepemimpinan Siswa di Sekolah
5 November 2024 14:26 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muhamad Ikhsan Farid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menerapkan sikap kepemimpinan disekolah sangatlah penting, karena menjadi sifat dasar seorang siswa disekolah. Potensi kepemimpinan siswa tidak cukup hanya dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas tetapi juga di luar kelas, untuk memberikan kesempatan yang besar kepada siswa untuk mengembangkan potensi, minat, dan bakatnya. (Wijayanti et al, 2020). Pelatihan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan seorang siswa.
ADVERTISEMENT
Pembekalan nilai-nilai kepemimpinan untuk para siswa di sekolah jugalah penting. Para siswa perlu diberi pemahaman terntang sikap kepemimpinan, serta keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat. Berikut adalah beberapa cara penerapan sikap kepemimpinan siswa di sekolah:
Menjadi Contoh Teladan: Siswa dapat menunjukkan sikap disiplin, bertanggung jawab, dan hormat kepada guru dan teman. Ini menciptakan lingkungan yang positif. Mengorganisir Kegiatan: Siswa dapat mengambil inisiatif dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan sekolah, seperti acara kelas, perlombaan, atau kegiatan sosial. Berpartisipasi dalam OSIS: Bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan bekerja sama dengan orang lain. Membantu Teman: Siswa dapat berperan sebagai mentor atau tutor bagi teman yang membutuhkan bantuan, memupuk rasa empati dan solidaritas. Berkomunikasi Secara Efektif: Mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik untuk berbicara di depan umum atau berdebat secara konstruktif. Menjalin Kerja Sama: Bekerja sama dalam kelompok belajar atau proyek untuk mencapai tujuan bersama, mengajarkan pentingnya kolaborasi. Menghadapi Konflik: Siswa dapat belajar menyelesaikan konflik secara damai, membantu menciptakan suasana sekolah yang harmonis. Menerima Umpan Balik: Terbuka terhadap kritik dan saran, serta menggunakan umpan balik untuk meningkatkan diri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penting juga untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan minat, bakat, dan keterampilannya melalui kegiatan-kegiatan yanhg ada di sekolah contonya kegiatan ekstrakulikuler dan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Dalam kegiatan-kegiatan ini, para siswa dapat belajar dan mencari inisiatif, bekerja sama dengan orang lain atau teman-temannya, dan memimpin dengan contoh yang hebat dan baik. Kesempatan ini adalah kesempatan emas bagi para siswa untuk mencari jati diri mereka sebagai seorang pemimpin dan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang mereka telah pelajari dalam situasi atau keadaan yang nyata.
Selain pembekalan nilai-nilai dalam kepemimpinan, penting juga untuk mengajarkan seorang siswa tentang rasa tanggung jawab dan integritas dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki rasa tanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya dan keputusan yang diambilnya serta harus memiliki integritas yang tinggi. Seorang pemimpin harus memegang teguh prinsip-prinsip moral dan etika dalam setiap aspek kehidupannya, dan harus siap menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukannya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, pemberian pendidikan kepemimpinan juga harus mengutamakan pembentukan pemimpin yang inklusif dan sensitif terhadap perbedaan. Seorang pemimpin yang baik harus dapat menghargai perbedaan dalam bentuk apapun dan menyerukan keadilan dalam setiap tindakan dan keputusannya. Dengan memahami dan menghargai sebuah perbedaan, seorang siswa dapat belajar untuk menjadi seorang pemimpin yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi orang lain.
Strategi lain yang dapat dilakukan untuk menerapkan sikap kepemimpinan kepada siswa adalah dengan mengundang para alumni sekolah tersebut dan mengundang para pemimpin yang terkoneksi dengan sekolah tersebut. Para pemimpin ini bisa berasal dari berbagai bidang contohnya; pendidikan, politik, bisnis, olahraga, organisasi, dan lain-lain. Dengan mengundang para pemimpin dan para alumni dari sekolah tersebut bisa membuat siswa termotivasi untuk mendengarkan cerita dan nasihat mereka, serta tertarik untuk menjadi seorang pemimpin seperti mereka.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, penting juga untuk memilih para pemimpin yang memiliki kisah kehidupan yang inspiratif dan relevan dengan kehidupan para siswa. Kisah-kisah keberhasilan dan kegagalan mereka dapat memberikan pelajaran dan wawasan baru tentang proses mencapai tujuan, menghadapi masalah dan tantangan, serta bertahan dalam situasi yang sulit, seorang pemimpin masa depan harus siap menghadapi semua tantangan, rintangan dan kesempatan yang ada. Para siswa dapat belajar dari pengalaman dan perjalanan hidup para pemimpin dan termotivasi untuk menjadi seorang pemimpin yang baik di masa depan.
Muhammad Ikhsan Farid, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Manajemen Pendidikan.