Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dedi Mulyadi Umroh bersama Keluarga dan Guru
16 Mei 2017 20:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menyempatkan umroh ke Tanah Suci sebelum bulan suci Ramadhan tiba kurang dari 2 minggu lagi. Dedi umroh bersama keluarga dan beberapa guru dari Purwakarta dan Bandung.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah sudah sampai dengan sehat dan bahagia, bukan hanya jasmani yang butuh vitamin, hati juga butuh. Yang mau titip doa, silakan," ucap Dedi lewat akun Instagramnya, @dedimulyadi71, Selasa (16/5).
Dikutip dari website Pemkab Purwakarta, Bupati Dedi bertolak ke Tanah Suci Mekah pada Senin (15/5) kemarin. Selain keluarga, Dedi turut membawa serta 5 guru dari Purwakarta, Subang dan Bandung. Baik guru yang telah berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun honorer.
Salah seorang guru yang diajak oleh Dedi adalah Epon (71), guru yang mengajar Dedi saat bersekolah di SDN Sukasari, Subang, Jawa Barat. Uniknya, Epon pernah menjadikan Dedi tinggal kelas di kelas satu SD.
“Dulu Dedi ini sempat tidak naik kelas karena usianya masih terlalu muda, baru 5 Tahun. Jadi diputuskan tinggal kelas saja,” ungkap Epon jelang keberangkatan menuju Tanah Suci Mekah.
ADVERTISEMENT
Epon mengaku sama sekali tidak menyangka bahwa muridnya tersebut dapat menjadi seorang Bupati. Akan tetapi, tanda-tanda kreatifitas ia akui dimiliki oleh Dedi sejak usia sekolah. Tugas pra karya selalu dikerjakan sendiri oleh Dedi tanpa berpangku tangan kepada sesama teman.
Ia terkaget saat didatangi oleh staff Dedi dan mengajaknya untuk melaksanakan ibadah umroh bersama. Perasaan haru tampak di wajah guru yang sudah pensiun sejak tahun 2005 tersebut.
“Saya terharu karena Dedi ternyata masih ingat sama gurunya,” ucapnya.
Sementara itu, Dedi menilai bahwa guru merupakan pejuang yang secara ikhlas membangun peradaban bangsa. Oleh karenanya, perjuangan guru tersebut harus dihargai dan dihormati.
“Mau ASN mau honorer, guru mah tetap guru, mereka pejuang bangsa. Alhamdulillah ada rezeki umroh hari ini,” kata Dedi.
ADVERTISEMENT
Alasan khusus diungkapkan oleh Dedi terkait Epon. Menurut dia, guru tersebut merupakan salah satu orang yang berjasa dalam hidupnya.
“Beliau ini telah melatih kesabaran kepada saya. Pesan beliau masih saya ingat sampai hari ini, bahwa hidup harus menjadi pemimpin untuk berbagi kebaikan,” pungkas Dedi.