Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Erwin Aksa Pinjamkan Heli Agar Anies Cepat Rekonsiliasi dengan Ahok
23 April 2017 23:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pengusaha Erwin Aksa meminjamkan helikopternya untuk digunakan Anies Baswedan, bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota pada Jumat (21/4). Apa alasan Erwin?
ADVERTISEMENT
"Ya sebenernya konteksnya kan begini, konteksnya bukan untuk tidak ada yang mengetahui, tapi bagaimana kita ingin mempercepat datang ke Balai Kota," ucap Erwin Aksa saat hadir di acara syukuran terpilihnya Anies-Sandi di kediaman Muhammad Hadi Bil'id, Jalan Simprug Golf, Senayan, Minggu (23/4).
"Kita memang ingin datang lebih cepat dan tepat waktu gitu loh. Nah, pada saat itu karena waktunya sangat sedikit dan Pak Aniesnya juga ada acara, ya tidak ada cara lain harus menggunakan moda helikopter," imbuh politikus Golkar itu.
Erwin heran peristiwa Anies menggunakan heli itu diketahui luas. Padahal, Erwin sudah menjaga agar tak ada yang tahu, sehingga tempat terbang dan mendaratnya pun bukan di lapangan. Heli itu terbang dari rooftop RS Siloam Jalan TB Simatupang, menuju rooftop Hotel Aryaduta.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak mendarat di lapangan yang banyak masyarakat, kita tidak naik dari tempat publik. Sehingga menurut saya ini sangat-sangat tertutup sekali, sehingga ada yang ya mengisukan sana sini yang mungkin ya mencarilah. Ya saya kira itulah," ujarnya.
Erwin menegaskan bahwa fokusnya saat itu adalah ingin agar proses rekonsiliasi antara Anies dengan Ahok cepat terjalin, sehingga momentum itu menjadi sangat penting, padahal waktunya mepet.
"Kalau enggak cepat, Pak Ahoknya pergi. Esensi rekonsiliasinya tidak terjadi begitu, karena setelah itu terjadi kan semua orang merasa bahwa Jakarta ini kan ternyata pilkadanya damai, pilkadanya jujur, pilkadanya bisa diterima semua pihak. Pak Ahok bisa menerima, Pak Anies bisa menerima. Itu esensinya," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi esensi mau naik apa, kalau naik Go-jek terus nanti dianggap pencitraan lagi ya kan," imbuh keponakan Wapres Jusuf Kalla itu.
"Kita ingin masyarakat Jakarta ini mengetahui benar bahwa kedua pemimpin ini merupakan seorang negarawan yang menerima hasil demokrasi itu," tegasnya.
Baca juga: