Hoax #JakartaBersyariah Terus Serang Anies-Sandi

5 April 2017 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies dan Sandi datangi KPK. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)
Pilgub DKI semakin memanas. Mendekati hari pemilihan di putaran kedua, segala macam manuver mulai dikeluarkan untuk memenangkan tahta tertinggi di ibu kota. Termasuk kampanye-kampanye hitam yang ditujukan kepada kedua pasangan calon.
ADVERTISEMENT
Di sosial media, kampanye hoax itu lebih riuh. Salah satunya kemunculan hashtag #JakartaBersyariah dilengkapi foto spanduk bertuliskan Jakarta sebagai kota pemerintahan sesuai syariah Islam jika Anies-Sandi menang Pilgub.
Sandi deklarasikan gerakan Stop Sebarin Hoax . (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
Merasa nama dan fotonya dicatut, Cawagub Sandiaga Uno dengan tegas menepis isu tersebut. Bersama dengan pasangannya, Anies Baswedan, ia bahkan menciptakan Satgas Anti Hoax untuk mengkonfirmasi isu-isu yang berhubungan dengan Anies-Sandi.
"Kita akan mengumpulkan semua kabar-kabar yang merupakan kampanye hitam, fitnah, dalam sebuah website sehingga masyarakat bisa mengetahui bahwa itu adalah fitnah hoax dan bukan dari kita," jelas Anies Baswedan di posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/3).
Setiap pelaku penyebar hoax dan isu-isu provokatif, menurut Anies, akan ditindak dengan tegas dengan dibantu oleh JAWAH (Jaringan Wartawan Anti Hoax) milik PWI. Masalahnya, bagaimana jika pendukung Anies-Sandi yang terang-terangan mengaku menjadi pelaku penyebaran spanduk-spanduk tersebut?
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh akun @CangHaris milik Ustad Haris yang memiliki followers sebanyak 19 ribu. Dalam biodata Twitternya, ia menyebutkan dirinya adalah pro Anies-Sandi dan merupakan seorang da'i. Beragam twit 'panas' diciutkan melalui akun tersebut, namun yang paling populer adalah postingannya mengenai pemasangan spanduk #JakartaBersyariah yang ia cuitkan Selasa (4/3) lalu.
Menanggapi hal ini, Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengaku belum mengetahui mengenai cuitan Ustad Haris tersebut. Namun ia akan melaporkan hal ini ke tim Satgas Anti Hoax-nya agar bisa segera ditindak lanjuti.
"Kalau itu kampanye kami, kami akui. Tapi itu bukan dari kami. Kami sebut sebagai hoax dan dilakukan oknum yang mau memecahbelah kita," ujar Sandi di Jatiwaringin, Jakarta Timur, Rabu (5/4).
ADVERTISEMENT
Sandi sendiri mengaku sudah menerjunkan 150.000 relawan untuk menurunkan spanduk-spanduk berbau provokatif tersebut. Ia juga mengaku, spanduk-spanduk tersebut adalah strategi yang digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk memecah belah dan menjatuhkan dirinya.
Timses Anies-Sandi menurunkan spanduk. (Foto: Dok. Tim Anies-Sandi)
"Saya tidak setuju kalo isu SARA dibawa ke Pilkada. Kita sudah sepakat bahwa isu kita adalah pendidikan, lapangan kerja dan biaya hidup yang rendah," tambah Sandi.
Tidak cukup dengan Satgas Anti Hoax, untuk mengklarifikasi segala berita yang dianggap tidak benar tentang Anies-Sandi, mereka juga meluncurkan www.fitnahlagi.com. Dalam situs tersebut, dipaparkan penjelasan-penjelasan mengenai isu hoax tentang Anies-Sandi.
"Hingga hari ini sudah lebih dari 65 fitnah yang masuk dalam situs fitnahlagi.com. Dan ini mungkin bisa terus bertambah hingga pilkada berakhir," jelas Sandi.
ADVERTISEMENT