JK Terima Dubes Saudi dan Qatar Bicara Upaya Perdamaian

9 Juni 2017 14:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammad Al-shuaibi, dan duta besar Qatar YM ahmad Bin Jassim Mohammed Ali Al-Hamar di kantornya Jalan Weteran Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pertemuan itu berlangsung internal dan tertutup pukul 10.00 WIB. JK turut didampingi Alwi Shihab, sebagai utusan yang ditunjuk Presiden Joko Widodo dalam urusan Timur Tengah.
Wapres JK lebih dulu menerima Dubes Qatar, lalu dilanjutkan terpisah dengan Dubes Saudi. JK menerima keduanya untuk mengetahui kondisi dan situasi yang terjadi saat ini antara Arab Saudi dan sekutunya kepada Qatar yang sedang memanas.
"Intinya, Bapak Wapres memanggil keduanya secara terpisah, untuk mengetahui latar belakang situasi di Timur Tengah serta kondisi terkini kawasan Teluk, dari kedua pihak," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah, Jumat (9/6).
Diplomasi Saudi-Qatar (Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Diplomasi Saudi-Qatar (Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)
Selain itu JK juga telah menawarkan bantuan kepada kedua negara dalam urusan diplomatik dan upaya perdamaian.
"Pak Wapres juga menyampaikan apa yang bisa dibantu oleh Indonesia untuk negara negara sahabat tersebut yang tengah dilanda masalah diplomatik," sambung Husain.
ADVERTISEMENT
"Mengedepankan langkah langkah dialog," imbuhnya.
Husain juga mengatakan, beberapa waktu yang lalu JK juga telah berdiskusi dengan Retno Marsudi Menteri Luar Negeri terkait perkembangan dan situasi timur tengah saat ini.
"Kamis kemarin Pak Wapres juga memanggil Menlu RI Retno Marsudi untuk meminta informasi seputar Timur Tengah," pungkasnya.
Upaya Inonesia dalam membantu meredam ketegangan antara Qatar dengan negara-negara teluk dilakukan juga oleh Menlu Retno Marsudi dengan menghubungi menteri-menteri negara Teluk.