'Perang' Buku Kandidat Pilgub DKI

22 Januari 2017 12:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tiga pasangan cagub-cawagub DKI berfoto selfie (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tiga pasangan cagub-cawagub DKI berfoto selfie (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selain kampanye menemui masyarakat atau kampanye di media sosial, beberapa kandidat Pilgub DKI memilih cara lebih 'intelektual' untuk menggaet pemilih: menerbitkan buku.
ADVERTISEMENT
Adalah cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang paling getol berkampanye lewat buku, berjudul 'A Man Called #Ahok'. Buku itu ditulis oleh pemilik akun @kurawa yang memiliki 181 ribu followers di Twitter, Rudi Valinka.
Buku mungil sebanyak 111 halaman itu berisikan kumpulan twit @kurawa tentang kehidupan Ahok di Belitung Timur. Si penulis, Rudi, mengaku harus ke kampung halaman Ahok di Belitung untuk menggali informasi tentang Ahok selama 3 hari.
Secara spesifik, Rudi mengaku menulis buku ini untuk membantah soal dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok melalui riwayat kehidupan.
"Saya harus ke Belitung, saya harus tabbayun (menelaah atau mengkaji -red). Saya harus membuktikan omongan Pak Ahok, harus membuktikan Buni Yani," kata Rudi, di Rumah Gorga, Jl H Kamad, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (16/1).
ADVERTISEMENT
Kurawa Alias Rudy Valinka. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kurawa Alias Rudy Valinka. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Sementara Ahok mengaku terkejut dengan munculnya buku ini, karena dia tak pernah diberi tahu sebelumnya. Namun dia mengapresiasi Rudi atas usahanya menyusun buku dan menjelaskan kepribadian Ahok.
"Buku @kurawa ini lebih praktis, karena dia investigasi dan memberi kesaksian. Misalnya di lapangan bilang begini, pemilih pemula jangan pilih Ahok deh, nanti Ahok jadiin Jakarta kaya Singapura. Kayak Singapura nggak masalah dong. Tapi ini yang jadi masalah nanti masjid tinggal satu. Siapa bilang? Kalau anak muda mau tabbayun istilahnya, dia harusnya ngecek, masjid di Singapura banyak kok," papar Ahok di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (20/1).
Ada satu buku lagi yang sempat diperkenalkan Ahok di sela kampanyenya di Gedung SMESCO, Jaksel pada Rabu (18/1). Buku itu berjudul 'Kenapa Percaya Saya Buat Ahok' karya Nini Hamid.
ADVERTISEMENT
Buku mengenai Ahok yang ditulis Nini Hamid. (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Buku mengenai Ahok yang ditulis Nini Hamid. (Foto: Wandha Nur/kumparan)
Sama seperti karya @kurawa, buku ini juga dibuat salah satunya sebagai alat kampanye agar warga DKI memilih Ahok pada pemungutan suara Rabu, 15 Februari mendatang.
Selain Ahok, ada cagub Agus Yudhoyono yang juga menggunakan buku sebagai media kampanye. Judulnya '101 Alasan Memilih Mas Agus-Mpok Sylvi'. Buku setebal 116 halaman yang dibuat tim pendukung itu diluncurkan di Balai Budaya, Menteng, Jakpus, pada Senin (16/1).
Sesuai judulnya, buku ini berisi alasan memilih Agus-Sylvi. Berbeda dengan buku karya @kurawa, buku untuk Agus-Sylvi ini tak berisi data, setiap halamannya hanya narasi satu paragraf dan karikatur soal alasan memilih Agus-Sylvi.
Buku '101 Alasan Memilih Mas Agus-Mpok Sylvi' (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Buku '101 Alasan Memilih Mas Agus-Mpok Sylvi' (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
Pada bagian akhir, buku itu menuliskan visi misi Agus-Sylvi yaitu: 'Menuju Jakarta Tahun 2022 yang Lebih Maju, Aman, Adil dan Sejahtera' dan ditutup dengan biodata Agus dan Sylvi.
ADVERTISEMENT
Lain lagi dengan buku yang diterbitkan cawagub Sandiaga Uno pada Rabu (18/1) lalu. Buku berjudul 'Sandiaga S. Uno Kerja Tuntas Kerja Ikhlas' itu ditulis langsung oleh Sandiaga Uno, dibantu penulis Eddri Sumitra (Es Ito).
Peluncuran buku Sandiaga Uno. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran buku Sandiaga Uno. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Buku setebal 290 halaman itu berisikan cerita sukses Sandiaga Uno sebagai pengusaha nasional. Sandi seperti diketahui memang termasuk pengusaha sukses.
Pada tahun 2011 dia menduduki peringkat ke-37 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan total kekayaan US$ 660 juta. Sebelumnya pada tahun 2009 masih versi Forbes, Sandiaga juga orang terkaya di Indonesia urutan ke-29.
Dalam Pilgub DKI, Sandi sudah mengeluarkan dana untuk kampanye sebesar Rp 44,8 miliar, atau menurut Sandi hanya 1 persen dari total kekayaannya.
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno hadiri launching buku. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno hadiri launching buku. (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
"Saya berharap semoga lewat buku ini kita bisa saling berbagi mimpi, terus bersyukur dan berusaha untuk tidak berhenti memberi manfaat bagi peradaban dan kemanusiaan," tutur politikus Gerindra itu Rabu (18/1).
Buku yang diterbitkan oleh Gramedia itu tak berisi ajakan atau alasan memilih Sandi, hanya waktu peluncurannya saja berbarengan di masa kampanye. Buku itu dibanderol Rp 108 ribu.
Jadi, bagaimana menurut kamu soal 'perang' buku di Pilgub DKI?