Timses Bantah Peci Djarot untuk Hadapi Isu SARA

23 Maret 2017 16:25 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sumarno menunjukkan surat suara putaran ke-2 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Penampilan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, yang berpeci di surat suara, menuai spekulasi soal cara Ahok-Djarot menghadapi isu SARA yang kuat di putaran dua. Namun timses membantah hubungan peci dengan SARA tersebut.
ADVERTISEMENT
"Enggak, enggak kepikiran sama Pak Djarot (untuk menghadapi SARA)," ucap Juru Bicara Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, kepada kumparan (kumparan), Kamis (23/3).
Toni mengatakan penggunaan peci itu hanya soal estetika. Djarot yang ditawarkan beberapa opsi tampilan untuk surat suara, setuju agar ditambahkan asesoris peci.
"Enggak ada soal (SARA) itu, ini soal estetika saja. Ya senyumnya pas," ujar Sekjen PSI itu.
Tim Medsos Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, saat ditemui Kumparan di Jalan Jambu, Jakarta Pusat (Foto: Fahrian Saleh)
Toni menyebut bahwa peci bukan simbol agama tertentu, tapi simbol nasional yang sudah dipopulerkan sejak zaman Bung Karno. "Mungkin kalau jubah itu agama, tapi kopiah itu Melayu. Brunei, Malaysia juga pakai," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan. Politikus Partai Golkar itu menyebut tidak ada maksud tertentu Djarot menggunakan peci di surat suara.
"Pak Ahok lebih nyaman enggak pakai peci," terang Ace soal alasan Ahok tak pakai peci.
Surat suara Pilgub Jakarta putaran kedua (Foto: Dokumentasi KPU Jakarta)