Busyro: Ada Penyidik KPK Laptopnya Diambil Paksa Saat di Taksi

4 Mei 2017 16:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Busyro Muqoddas melambaikan tangan usai rapat. (Foto: Antara/Rosa Panggabean)
zoom-in-whitePerbesar
Busyro Muqoddas melambaikan tangan usai rapat. (Foto: Antara/Rosa Panggabean)
Mantan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas, khawatir bila kasus penyerangan terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan tidak diselesaikan, akan ada kasus teror lain kepada pegawai KPK. Sekarang saja, sudah ada penyidik yang laptopnya diambil paksa.
ADVERTISEMENT
"Entah yang lain, mungkin bentuknya lain. Ada penyidik yang laptopnya diambil paksa di taksinya. Ini sudah teror, tidak hanya Novel tapi pegawai lainnya juga diteror dan itu dokumen penting," kata Busyro di kantor Komisi Yudisial, Kamis (4/5). Busyro tidak merinci peristiwa itu.
Sudah 23 hari berlalu sejak Novel Baswedan diserang oleh orang tak dikenal. Namun kasus itu belum terungkap. Pelakunya belum ditangkap.
Busyro merasa tidak optimistis dengan upaya Polri untuk mengungkap kasus tersebut.
"Itu sudah kami statement di KPK dulu, kami tidak optimistis kalau hanya ditangani oleh Polri. Bukan pesimistis, tapi tidak optimistis," katanya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap Presiden Joko Widodo dapat membentuk tim gabungan untuk mengungkap kasus tersebut. Busyro optimistis tim gabungan itu dapat mengungkap kasus Novel dalam jangka waktu 40 hari.
"Oleh karena itu sebaiknya, karena Polri di bawah Presiden, Presiden ya sudah tunjukkan kejujurannya. Di balik kasus ini sesungguhnya banyak hal yang menarik, dengan menerbitkan Kepres bentuk tim gabungan dari unsur Polri, KPK dan unsur civil society, dibatasi waktunya," ungkapnya.
Save KPK oleh Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi  (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Save KPK oleh Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)