Konten dari Pengguna

Merasakan Beratnya Beban Kemiskinan? Jangan Putus Harapan!

Muhammad Nasrullah Maruf
Pengajar di Pondok Pesantren Modern Daar El Istiqomah, Direktur Amal Usaha
8 Juli 2024 7:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Nasrullah Maruf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemiskinan memiliki dampak yang luas dan mendalam, tidak hanya mempengaruhi kondisi finansial kita tetapi juga memberikan tekanan psikologis yang signifikan. Ketakutan akan kemiskinan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi, yang pada gilirannya dapat mengaburkan penilaian kita dan membuat kita lebih rentan terhadap manipulasi.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Psikologis
1. Cognitive Load (Beban Kognitif): Penelitian oleh Sendhil Mullainathan dan Eldar Shafir dalam "Scarcity: Why Having Too Little Means So Much" menunjukkan bahwa kemiskinan meningkatkan beban kognitif kita, mengurangi kapasitas kita untuk membuat keputusan yang rasional dan etis.
2. Social Pressure (Tekanan Sosial): Orang yang berada dalam kemiskinan sering merasakan tekanan sosial untuk memenuhi harapan keluarga atau komunitas, bahkan jika itu berarti mengambil keputusan yang tidak etis.
3. Desperation (Keputusasaan): Keadaan putus asa dapat membuat kita lebih mudah menerima tawaran yang tampaknya memberikan solusi cepat untuk masalah keuangan kita, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang.
Latar Belakang Kemiskinan
1. Lack of Education (Kurangnya Pendidikan): Kurangnya pendidikan membuat kita lebih mudah dimanipulasi karena kurangnya pemahaman tentang situasi yang kompleks.
ADVERTISEMENT
2. Economic Inequality (Kesenjangan Ekonomi): Kesenjangan ekonomi yang tinggi meningkatkan risiko eksploitasi terhadap kita yang berada dalam kondisi sulit oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan sumber daya.
3. Limited Opportunities (Kurangnya Peluang): Kurangnya peluang ekonomi dan sosial membuat kita lebih rentan terhadap tawaran yang menguntungkan secara finansial, meskipun berisiko secara moral.
Bagaimana Solusinya; Mengatasi Tantangan dengan Bijak
1. Meningkatkan Pendidikan: Carilah kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita. Ada banyak sumber daya online gratis dan pelatihan yang dapat membantu kita memahami situasi kita dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih bijak.
2. Membangun Jaringan Dukungan: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas. Berbicara dengan orang lain tentang masalah kita bisa membantu meringankan beban dan mendapatkan perspektif baru.
ADVERTISEMENT
3. Mengembangkan Keterampilan Finansial: Pelajari cara mengelola keuangan dengan lebih baik. Buat anggaran, rencanakan pengeluaran, dan belajar tentang investasi atau cara lain untuk meningkatkan pendapatan.
Maka jangan biarkan kesulitan mengaburkan harapan kita. Setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh dan belajar. Percayalah bahwa kita bisa mengatasi segala rintangan dan mencapai kesuksesan yang kita impikan.
Pengaruh Latar Belakang Kemiskinan dalam Al-Quran dan Hadis
Di dalam Islam, kemiskinan dipandang sebagai ujian yang harus dihadapi dengan sabar dan tawakkal. Al-Quran mengajarkan pentingnya membantu mereka yang fakir dan miskin agar tidak jatuh ke dalam tindakan yang tidak bermoral.
"Setan menjanjikan kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." Al-Quran, Surah Al-Baqarah 2:268
ADVERTISEMENT
Selain itu dalam Al-Quran, Surah At-Taubah ayat 90:
"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Rasulullah SAW juga bersabda dalam Riwayat Al-Baihaqi:
"Kemiskinan itu hampir-hampir saja membuat seseorang menjadi kufur."
Hadis ini menunjukkan betapa beratnya ujian kemiskinan dan bagaimana kondisi tersebut dapat menggoyahkan iman seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk saling membantu dan memberikan dukungan kepada mereka yang berada dalam kesulitan finansial.
Pengaruh uang sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia akademis dan keagamaan. Akademisi yang juga memahami ilmu agama Islam harus menjaga integritas dan kebenaran dalam penelitian dan ajaran mereka meskipun dihadapkan dengan tawaran finansial yang menggiurkan. Islam juga mengajarkan pentingnya membantu mereka yang fakir dan miskin agar terhindar dari godaan melakukan perbuatan yang tidak bermoral karena tekanan finansial. Hadis Nabi SAW menegaskan betapa seriusnya dampak kemiskinan terhadap iman seseorang, sehingga memperkuat pentingnya peran sosial dalam membantu sesama.
ADVERTISEMENT
Mari kita tetap berpegang pada nilai-nilai kita, terus belajar, dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan kehidupan ini.