Konten dari Pengguna

Dinamika Antar Lembaga dalam Peradilan Pidana

Muhammad Adiaat
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Hukum Pidana Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, Angkatan 2022.
22 Januari 2025 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Adiaat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com (Ilustrasi Gambar)
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com (Ilustrasi Gambar)
ADVERTISEMENT
Di dunia peradilan pidana, kerjasama antar lembaga kayak polisi, jaksa, hakim, sampai lembaga pemasyarakatan itu sebenarnya krusial banget buat nyiptain keadilan yang efisien. Tapi ya, nggak selalu mulus jalannya. Kadang malah penuh drama, mulai dari beda pandangan sampai tumpang tindih kepentingan. Kalau semua lembaga bisa klop, hukum bisa jalan lancar. Tapi kalau konfliknya lebih banyak, yang rugi jelas masyarakat yang lagi cari keadilan.
ADVERTISEMENT
Sinergi, Kunci Kerjasama yang Harmonis
Kolaborasi yang baik itu ibarat pondasi buat sistem peradilan yang kuat. Misalnya, polisi dan jaksa harus kompak waktu nyelidikin kasus, apalagi kalau kasusnya sensitif kayak yang melibatkan anak. Kalau sinerginya jalan, pendekatan yang lebih manusiawi, kayak keadilan restoratif, bisa diterapin buat nyelesain masalah tanpa cuma ngandelin hukuman.
Konflik yang Bikin Proses Tersendat
Tapi kenyataannya, konflik antar lembaga sering muncul. Biasanya karena komunikasi yang kurang atau beda cara pandang soal aturan. Contohnya, waktu tugas dan wewenang tiap lembaga nggak jelas, malah bikin kerjaan tumpang tindih dan proses hukum jadi lebih lama. Ujung-ujungnya, masyarakat yang dirugikan karena keadilan jadi makin jauh.
Solusinya? Bikin Jembatan, Bukan Tembok
Biar konflik ini bisa diatasi, yang paling penting itu transparansi dan komunikasi terbuka antar lembaga. Pelatihan bareng atau diskusi rutin bisa jadi cara buat saling ngerti peran masing-masing. Dengan begitu, kerja sama makin solid, dan konflik bisa diminimalisir.
ADVERTISEMENT
Intinya, kesuksesan sistem peradilan pidana nggak cuma tanggung jawab satu lembaga. Semua elemen harus kerja bareng buat bikin masyarakat percaya sama hukum dan ngerasa adil benar-benar bisa dirasakan.