Konten dari Pengguna

Menikmati Kuliner dan Berziarah di Makam Sunan Ampel Surabaya

Muhammad Arif Bachtiar
Jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT . . . Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga
5 Desember 2021 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Arif Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lapak pedagang roti maryam di komplek makam Sunan Ampel Surabaya ( Sumber: Foto Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Lapak pedagang roti maryam di komplek makam Sunan Ampel Surabaya ( Sumber: Foto Pribadi)
ADVERTISEMENT
Hari ini, 4 Desember 2021, tepat pukul 20.00 WIB. Saya berziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya. Selain berziarah saya juga berkunjung untuk menikmati berbagai macam kuliner yang ada di sekitar makam Sunan Ampel. Saya berziarah dengan niat menjernihkan hati dan pikiran saya dari segala rutinitas dunia yang sangat fana dan beraneka ragam permasalahan yang terjadi. Dan saya berkunjung untuk menikmati kuliner di sekitar makam Sunan Ampel karena diajak teman saya mencoba karena enak katanya, he..he..
ADVERTISEMENT
Saya kagum ketika memasuki area makam Sunan Ampel karena melihat makam berwarna putih dan diselimuti kain putih. Ketika saya bertanya ke penjaga yang tepat berada di lokasi katanya itu adalah makam Sunan Ampel dan keluarganya. Setelah itu saya membaca do’a dan dengan bacaan-bacaan dzikir saya bermunajat memohon kepada Tuhan agar diberi ketenangan dan ketabahan batin.
Kondisi keramaian makam Sunan Ampel Surabaya (Sumber: Foto Pribadi)
Ketika selesai saya memperhatikan sekeliling sungguh menakjubkan karena makam Sunan Ampel ini sangat ramai dan tidak pernah tutup dan sepi, para peziarah yang berdatangan dengan menaiki bus, elf, angkot, sepeda motor, sampai pejalan kaki yang hadir dengan niat yang beragam. Dari yang murni berziarah sampai yang berjualan. Di komplek makam Sunan Ampel ini ada peninggalan berupa gentong yang berisi air yang bisa langsung di minum airnya oleh peziarah yang hadir.
ADVERTISEMENT
Gentong peninggalan di makam Sunan Ampel Surabaya yang diminum peziarah (Sumber: Foto Pribadi)
Di sekitar makam Sunan Ampel ini tidak ada yang tidak mungkin dilakukan. Contoh saja kemarin saya menikmati kuliner di sana dengan membeli cemilan khas yang ada di deretan pedagang di makam Sunan Ampel yaitu roti maryam, yaitu roti yang terbuat dari tepung yang dipanggang diatas loyang besi panas yang telah diolesi dengan mentega. Lalu diberi isian toping yang bermacam-macam tergantung kepada selera pembelinya. Kemudian saya mencicipi sedikit dari roti yang sudah matang dan saya berucap “ini roti yang enak kataku,” he.. he..
Di sela-sela pedagang roti maryam yang seorang perempuan tersebut membuat roti maryam, saya mendekati pedagang yang unik dengan caranya berjualan yaitu dengan menarik-narik peziarah yang berjalan. Saya pun menjadi tertarik untuk membeli dan mencoba pentolnya. Iya pentol yang enak itu. He..he... pentol adalah jajanan yang tidak asing di telinga orang Indonesia, bulat bentuknya dengan aroma daging yang khas dan rasa yang beraneka macam sesuai selera pembeli dari pedas sampai original pun bisa dirasakan pembeli. Dan ketika saya akan melanjutkan perjalanan saya juga mampir untuk membeli makanan-makanan yang khas di deretan makam Sunan Ampel. Mulai dari roti maryam, pentol, sate karak, gulai kacang ijo. Dengan harga yang terjangkau dan terbilang murah, kuliner di daerah makam Sunan Ampel ini semua saya sarankan untuk mencicipinya. Semua makanan yang ada sangatlah enak loh:D
ADVERTISEMENT
Ketika datang dan berkunjung ke komplek Sunan Ampel ini saya sarankan agar datang dan berkunjung di hari-hari biasa karena jika pada hari libur atau di hari-hari tertentu akan sangat ramai dan sangat tidak nyaman untuk menikmati berbagai rasa dan kenyamanan yang di berikan dari manfaat adanya makam dari salah satu walisongo yang ada di Surabaya ini.
Mungkin itu saja yang dapat saya tulis semoga bermanfaat dan untuk teman-teman yang ingin berkunjung dan berziarah ke makam Sunan Ampel ini bisa mengajak saya. He…he..