Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Kisah Mantan Klitih yang Menginspirasi
9 Desember 2022 22:59 WIB
Tulisan dari Muhammad Arya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Potret Yudha yang sedang membuat pesanan nasi goreng untuk pelanggannya, Sumber : Dokumentasi Pribabadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gj885zrgywts3je99gc9mzzm.jpg)
ADVERTISEMENT
Yogyakarta mempunyai brand image sebagai Kota Pelajar. Faktor yang mendukung diantaranya yaitu banyak sarana dan prasana pendidikan. Yogyakarta mempunyai banyak universitas besar dengan 20% penduduknya memiliki hubungan dengan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Di samping itu ada satu sisi yang membuat Yogyakarta dicap sebagai kota yang mengerikan. Gencarnya kejahatan malam yang disebut klitih membuat banyak masyarakat takut untuk melakukan aktivitas di malam hari. Sudah banyak peristiwa yang terjadi disebabkan oleh para pelaku klitih sehingga menyebabkan banyak korban.
Ada kisah yang menginspirasi dari seorang mantan pelaku klitih yang sudah bebas setelah peristiwa tersebut. Mantan klitih tersebut bernama Bharata Yuda.
Bharata Yuda atau biasa dipanggil Yuda merupakan seorang penjual nasi goreng di Jalan Tamansiswa, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Yuda sendiri tergolong masih muda karena dirinya masih berusia 19 tahun. Yuda sudah berjualan nasi goreng sejak dirinya menginjak bangku kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
ADVERTISEMENT
Rabu, 17 November sekitar pukul 21.30 WIB, Yuda sedang melayani pelanggan yang ingin memesan nasi goreng. Berbagai menu yang Yuda jual tidak hanya nasi goreng saja, ada mi goreng, dan magelangan.
Kebanyakan yang membeli nasi goreng Yuda merupakan mahasiswa karena dekat dengan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST). Tidak hanya secara dine in, Yuda juga melayani take away melalui aplikasi e-commerce yaitu ShoopeeFood dan GoFood.
Sebelum berjualan nasi goreng, Yuda mempunyai masa lalu yang tidak baik. Yuda menceritakan jika dirinya dulu berkecimpung di dunia klitih dan pemimpin gangster. "Klitih itu kumpulan anak muda yang kurang kerjaan," ujar Yuda. Yuda mengatakan bahwa dirinya terjun di dunia klitih karena kurang melakukan kegiatan yang positif.
ADVERTISEMENT
"Keseharianku cuma kumpul sama teman tidak jelas, mabuk bersama, dan merokok," ungkap Yuda. Yuda mengatakan setelah mabuk di markas, mereka tidak ada kegiatan kemudian mereka berkeliling.
Yuda menjelaskan pada saat itu klitih memiliki arti berputar-putar mencari angin bukan membacok orang. "Lama-lama, namanya anak muda kalau di jalan bareng teman ketemu anak muda lain suasana ingin ramai begitu mending tantang saja," ucap Yuda.
Yuda memberitahu jika orang yang tidak memiliki salah juga bisa kena. Pengalaman yang dilakukan Yuda dan temannya tersebut setiap mereka keliling dan bertemu musuh, awalnya tidak membawa senjata kemudian membawa senjata dan dari situlah orang yang dibacok disebut klitih.
"Saya lebih ke arah gangster, perkelahian antar kelompok begitu" ujar Yuda. Perbuatan yang dilakukan oleh Yuda tersebut membuat dirinya ditangkap polisi dan dijemput oleh temannya. Ibu dari Yuda tidak mengetahui jika dirinya melakukan tawuran antar kelompok.
ADVERTISEMENT
Dari perbuatan yang dilakukan oleh Yuda, dirinya memutuskan untuk melakukan kegiatan positif yaitu membuka usaha nasi goreng. "Motivasiku jualan nasi goreng, karena ingin menjauh dari perbuatan buruk tersebut dan takut sama ibu," ungkap Yuda. Hasil dari berjualan nasi goreng tersebut digunakan Yuda untuk memperbaiki rumahnya, membeli handphone baru, motor, mobil, dan bisa memenuhi kehidupan sehari-hari.
"Nakal itu hal yang wajar bagi cowok apalagi masih muda, saran saja jangan melarang orang untuk melakukan hal yang begini tapi beri pemahaman saja biarkan dia yang memperhitungkan sendiri mana yang benar dan salah," ungkap Yuda.
Yuda berpesan jika ingin melanjutkan kenakalan yang demikian, maka dipersilahkan tapi satu hal yang harus dipikirkan yaitu orang tua, dengan tujuan tersebut maka Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik buat semua.
ADVERTISEMENT