Konten dari Pengguna

Habib Ali bin Muhammad bin Husein al Habsyi dan Kitab Simthud Durar

Muhammad Ilham
Mahasiswa Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
24 Januari 2022 22:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ilham tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
freepik.com
Siapa sih Habib Ali itu??
Habib Ali bin Muhammad bin Husein al Habsyi itu seorang keturunan Rasulullah SAW yang dilahirkan pada 24 syawal 1259 H atau 1839 M di desa Qosam, Hadramaut.
ADVERTISEMENT
Beliau seorang anak dari pernikahan al Imam al Arif Billah Habib Muhammad bin Husein AHabsyi dan Hababah Alawiyah binti Husein bin Ahmad Al Hadi Al Jufri. Beliau diberi nama Ali oleh Al Allamah Sayyid Abdullah bin Husein bin Thahir karena dikaitkan dengan Sayyidina Ali Khali Qasam, untuk mengambil berkah darinya. Ketika berusia 7 tahun ia ditinggal oleh ayahnya untuk hijrah ke Mekkah Al Allamah Sayyid Abdullah bin Husein bin Thahir dan habib ali pun diasuh oleh ibunya yang tetap tinggal di Qasam.
Saat Habib Ali al Habsyi mulai dewasa, dan sudah menguasai berbagai disiplin ilmu, guru-guru beliau mengizinkan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan ilmu yang dimilikinya. Beliau mulai menjadi pendakwah dan mengisi pengajian di depan umum, sehingga dengan cepat Habib Ali menjadi pusat perhatian dan dikagumi orang-orang, serta memperoleh tempat terhormat di hati setiap orang. Kepadanya diserahkan kepimpinan tiap majelis ilmu, lembaga pendidikan, serta pertemuan-pertemuan besar yang digelar pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Beliau mengarang kitab yang menceritakan bagaimana perjalanan hidup nabi yang di kenal dengan nama Simtud Durar. Kitab ini ditulis setelah kitab-kitab maulid yang telah terkenal sebelumya seperti Barzanji, ad-DibaI, Burdah al Madih dan kitab maulid lainnya. Habib Ali menulis kitab ini sebagai perwujudan dari cintanya beliau kepada Rasulullah SAW dan juga kitab ini ditulis ketika umur beliau menginjak 68 tahun.
Kitab Maulid simthud durar ini pertama kali dibacakan di rumah Habib Ali sendiri. Kemudian pada 12 Rabiul Awwal beliau membacakan maulid simthud durar di rumah Habib Umar bin Hamid Murid beliau. Kemudian pada tanggal 27 Sya’ban 1327 H, Habib Umar membawa naskah Simthud Durar untuk dibacakan dihadapan nabi Muhammad SAW di Madinah. Dengan untaian gaya bahasa yang indah kitab Habib Ali ini cepat tersebar ke penjuru dunia termasuk Indonesia. Simthud Durar itu sendiri terdiri dari 13 pasal yang setiap pasalnya menerangkan tentang nabi Muhammad SAW secara berurutan. Maulid Simthud Durar ditulis dua tahun sebelum Habib Ali wafat. Tepatnya pada tahun 1330 H (1912 M).
ADVERTISEMENT
Namun secara langsung, Habib Ali Al-Habsyi mengungkap niatnya yang lurus dan meyakini hadirnya Rasulullah di tempa yang dibacakan maulid ini. Beliau mengatakan: “Maulid Simthud Durar yang saya susun ini atas dasar niat yang benar, media yang baru, dan tidak diragukan kembali bahwa sungguh ruh Rasulullah akan hadir saat membacanya".