Konten dari Pengguna
Skripsi Dikejar, Shalat Ditinggal: Refleksi Mahasiswa Muslim
16 Juni 2025 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menitKiriman Pengguna
Skripsi Dikejar, Shalat Ditinggal: Refleksi Mahasiswa Muslim
Artikel ini membahas pentingnya menjaga ibadah di tengah kesibukan akademik mahasiswa. artikel ini juga mengajak pembaca untuk merenungi kembali peran spiritualitas dalam kehidupan kampus.Muhammad Naufal

Tulisan dari Muhammad Naufal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjadi mahasiswa berarti harus siap menghadapi berbagai tuntutan dan tanggung jawab, mulai dari tugas kuliah, organisasi, kerja paruh waktu, hingga skripsi yang tak kunjung selesai. Di tengah padatnya aktivitas itu, tak jarang ibadah seperti shalat justru menjadi hal yang paling mudah dikorbankan. Artikel ini mengajak pembaca, khususnya mahasiswa, untuk merenungi kembali peran ibadah dalam kehidupan mereka yang super sibuk.
ADVERTISEMENT
__
Mahasiswa dan Gaya Hidup Produktif
Kehidupan mahasiswa sering kali diidentikkan dengan kesibukan yang tiada habisnya. Target IPK tinggi, ikut berbagai kepanitiaan, hingga mencari pengalaman kerja adalah hal-hal yang dianggap penting untuk masa depan. Namun, kesibukan ini tak jarang mengorbankan waktu-waktu ibadah. Banyak yang merasa bahwa shalat bisa ditunda, digabung, atau bahkan ditinggalkan demi menyelesaikan deadline.
Kebiasaan ini perlahan menjadi normal di lingkungan kampus. Padahal, ketika seseorang mulai mengabaikan shalat, itu adalah tanda bahwa prioritas hidupnya mulai bergeser. Bukan berarti akademik tidak penting, tetapi semestinya ada keseimbangan yang terjaga antara pencapaian duniawi dan tanggung jawab spiritual.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Ma’un ayat 4–5:
ADVERTISEMENT
Ayat ini menjadi pengingat bahwa shalat bukan sekadar rutinitas, melainkan amanah yang harus dijaga.
__
Ibadah Adalah Kebutuhan, Bukan Beban
Shalat bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan ruhani bagi setiap muslim. Dalam Islam, shalat merupakan cara berkomunikasi langsung dengan Allah. Ia adalah tempat berkeluh kesah, meminta kekuatan, dan mencurahkan semua beban pikiran. Ketika mahasiswa merasa stres, lelah, dan tertekan karena skripsi atau tugas, shalat seharusnya menjadi tempat pelarian, bukan beban yang dihindari.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga ibadah shalat dalam kehidupan seorang muslim, termasuk mahasiswa yang sibuk.
__
Islam dan Konsep Keseimbangan
ADVERTISEMENT
Islam mengajarkan prinsip keseimbangan (tawazun) dalam segala aspek kehidupan. Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan yang menjalani kehidupan dunia dengan serius, namun tidak pernah melalaikan urusan akhirat. Sebagai mahasiswa, kita bisa meneladani konsep ini dengan membagi waktu secara proporsional antara belajar, berorganisasi, istirahat, dan ibadah.
Ayat Al-Qur'an dalam Surah Al-Baqarah ayat 2 menyatakan:
Ayat ini menunjukkan bahwa petunjuk Allah adalah solusi atas kebingungan hidup manusia, termasuk saat berada di fase paling sibuk sekalipun.
__
Tips Menjaga Keseimbangan Ibadah dan Kuliah
Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan mahasiswa agar tetap menjaga ibadah di tengah aktivitas padat:
ADVERTISEMENT
__
Menjadi mahasiswa memang tidak mudah. Namun, bukan berarti kesibukan menjadi alasan untuk melalaikan kewajiban kepada Allah. Justru di tengah tekanan akademik dan sosial, ibadah bisa menjadi penyeimbang hidup dan sumber ketenangan. Mari belajar untuk tidak hanya menjadi mahasiswa yang cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.