Sosialisasi Indikator Tanam Rumput Laut oleh Mahasiswa KKN-T IPB di Batununggul

muhammad naufal
Nama saya naufal, saya merupakan mahasiswa semester 7 institut pertanian bogor dengan jurusan manajemen.
Konten dari Pengguna
28 Juli 2022 5:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari muhammad naufal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sabtu (25/06/22) "Mahasiswa KKN-T IPB melakukan penanaman rumput laut di desa Batununggul" (sumber: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Sabtu (25/06/22) "Mahasiswa KKN-T IPB melakukan penanaman rumput laut di desa Batununggul" (sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Kuliah Kerja Nyata Tematik atau biasa disebut KKN-T merupakan salah satu bentuk program pengabdian dari IPB University dengan menempatkan mahasiswanya ke berbagai desa di penjuru Tanah Air, salah satunya Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
ADVERTISEMENT
Desa tersebut kaya akan potensi alam yang dimilikinya, salah satunya adalah keberadaan Petani Rumput Laut di sepanjang pesisir Desa. Rumput laut secara ilmiah dikenal dengan istilah ganggang atau alga. Rumput laut merupakan tumbuhan berklorofil dan digolongkan sebagai tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki akar, batang maupun daun sejati, melainkan hanya menyerupai batang, yang disebut thallus.
Para petani rumput laut yang teramati memiliki tambak yang dikelola secara individu oleh masing-masing petani. Akan tetapi sangat disayangkan sarana pada tambak berupa jaring pembatas yang sudah mulai rusak akibat faktor alamiah.
“Saya sudah sangat lama bertani disini, tapi jaring banyak yang rusak karena ombak dan lainnya. Hal ini tentu mengakibatkan rumput laut bisa hanyut dan sampah bisa terbawa masuk ke tambak,” kata Pak Wayan Nyiarta dalam wawancara yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Selain jaring yang rusak ternyata petani rumput laut disepanjang pesisir belum pernah mendapat sosialisasi terkait indikator penanaman rumput laut seperti jarak tanam, pH air yang sesuai, jarak antar rumput laut, kedalaman tali, dan jarak antar baris tanam yang digunakan.
“Saya sudah sejak kecil bertani rumput laut tetapi belum pernah sama sekali mengukur pH dan sebagainya. Untuk jarak biasanya hanya menggunakan patokan jengkal,” ucap pak Made Sukudana saat ditemui.
Hal ini tentu mendorong para mahasiswa untuk melakukan sosialisasi, memberikan contoh jaring yang tepat, dan melakukan pemeriksaan secara langsung indikator tanam berdasarkan referensi ilmiah yang digunakan. Pemberian contoh jaring yang layak pakai dilaksanakan pada tanggal 15-16 Juli 2022 disusul sosialisasi dan pengukuran indikator tanam secara langsung ke setiap petani rumput laut pada tanggal 16 Juli 2022. Kegiatan berakhir pada 16 Juli pukul 17.30 WITA dan feedback positif juga diberikan oleh petani rumput laut yang mengikuti kegiatan ini
ADVERTISEMENT
“Saya sangat berterima kasih adik-adik sudah membantu terutama memberikan contoh jaring yang layak digunakan. Terima kasih sekali,” ungkap pak Nyiarta setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Sabtu (16/07/22) "Mahasiswa KKN-T melakukan sosialisasi mengenai indikator tanam rumput laut kepada petani rumput laut" (sumber: dokumen pribadi)
“Hasil yang diperoleh yakni proses dan hal-hal terkait penanaman serta pemanenan yang dilakukan oleh petani rumput laut sudah tepat. Tetapi diharapkan bantuan jaring oleh pemerintah setempat untuk tambak yang digunakan petani rumput laut sehingga hasil yang diperoleh bisa lebih optimal,” ungkap Fakhrurozi salah satu mahasiswa yang melaksanakan KKN-T di Desa Batununggul.
Terima Kasih,
Tim KKNT IPB Desa Batununggul 2022
instagram: @kknt_batununggul