Konten dari Pengguna

Feminisme dalam Film Dear Nathan: Thank You Salma

Muhammad Rizky Fauzan
Mahasiswa universitas Pamulang
17 Desember 2022 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rizky Fauzan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar: Pixabay
ADVERTISEMENT
Feminisme di Indonesia muncul dari berbagai kondisi sejarah dalam sejarah perjuangan rakyat, globalisasi dan reformasi, dan kehidupan keagamaan masyarakat. Gerakan Feminis Indonesia muncul dari berbagai kondisi sejarah dalam sejarah perjuangan rakyat, globalisasi dan reformasi, dan kehidupan keagamaan masyarakat. Dan peristiwa yang menonjol pada fajar globalisasi abad 21 ini adalah perubahan posisi perempuan.
ADVERTISEMENT
Dari perspektif feminis periode, sangat tergantung pada keadaan dan situasi periode itu. Hingga hari ini, feminisme diaplikasikan di rumah, di sekolah, dan di tempat kerja. Tujuan feminisme sebagai gerakan sosial adalah kesetaraan gender. Gender merupakan alat analisis yang penting untuk mengenali status struktur sosial suatu masyarakat. Gender dalam hal ini meliputi ekspresi, identitas dan peran.
Feminitas adalah perlawanan terhadap stigma masyarakat yang hanya melihat perempuan menjadi ibu rumah tangga dan membantu laki-laki Pengasuhan anak sudah menjadi kodrat perempuan.
Salah satu film yang mengandung banyak nilai-nilai feminisme adalah Dear Nathan Thank You Salma. Film ini mengisahkan tentang dua anak muda yang secara tidak sengaja bertemu di sekolah menengah atas. Yang mana mereka berdua yakni Nathan dan Salma saling jatuh cinta. Film ini memiliki tiga bagian. Pada kesempatan kali ini penulis akan berfokus pada bagian ketiga, khususnya nilai-nilai feminis dalam film tersebut.
ADVERTISEMENT
Cerita berawal dari Nathan yang merupakan seorang mahasiswa di salah satu kampus. Nathan bukan mahasiswa biasa melainkan ia aktif dalam organisasi jurusannya. Organisasi tersebut dikepalai oleh Rio yang merupakan sahabat Nathan. Rio kerap kali membantu Nathan dan teman-teman nya untuk mengerjakan tugas kuliah.
Konflik bermula saat Nathan mendapat kabar bahwa Rio melakukan pelecehan seksual terhadap Zanna yang merupakan teman sekelas Nathan. Di satu sisi Nathan tidak percaya bahwa Rio melakukan pelecehan terhadap Zanna. Namun, Nathan melihat Zanna begitu terpukul sampai enggan masuk kuliah. Hal tersebut membuat Nathan berusaha untuk mengungkap kasus tersebut seraya menyebabkan Nathan dimusuhi oleh semua teman organisasinya. Pada akhirnya, Nathan pun keluar dari organisasi tersebut.
Dengan melalui perjuangan yang cukup pelik, akhirnya Nathan mendapatkan bukti bahwa Rio memang melakukan pelecehan. Namun karena Rio memiliki kuasa yang lebih dibanding Nathan dan Zanna, ia tidak mudah untuk dijadikan tersangka. Hal itulah juga yang membuat Zanna ragu dan takut untuk berbicara tentang kasus tersebut. Sebab, Zanna diancam oleh pihak kampus, bila ia berbicara maka beasiswa nya akan dicabut.
ADVERTISEMENT
Di akhir cerita, Nathan, Zanna, Salma dan Rebcca dibantu oleh Afkar yang merupakan pegiat media sosial untuk bekerja sama dalam menyebarkan kasus yang menimpa Zanna. Cara yang dilakukan oleh Zanna adalah berbicara di depan kamera dengan mata tertutup. Hasil rekaman tersebut disebarluaskan oleh akun Youtube Afkar, sehingga kasus tersebut pun dapat tersebar dan dipercayai oleh masyarakat.
Amanat yang bisa kita ambil dari film tersebut adalah keberanian yang harus dimiliki oleh setiap korban pelecehan. Keberanian juga perlu dimiliki oleh orang-orang terdekat korban yang mengalami pelecehan tersebut. Memang tak mudah namun bila tidak dilawan makan para pelaku pelecehan seksual akan semakin leluasa dalam melakukan aksinya. Semoga kita semua terhindar dari melakukan dan mengalami pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT