Privasi Android Lebih Baik Ketimbang iOS? Ini Faktanya!

Foto: Jason Dent, Unsplash

Banyak orang berpendapat bahwa iPhone adalah smartphone yang lebih baik ketimbang para pesaingnya. Begitupun sebaliknya, para pengguna Android merasa bahwa smartphone mereka lebih baik ketimbang iPhone karena lebih fleksibel.

Beberapa orang beralasan mereka lebih menyukai iPhone yang berbasis iOS daripada smartphone lain yang berbasis Android adalah karena alasan keamanan atau privasi.

Namun apakah benar bahwa iOS jauh lebih baik dari segi privasi ketimbang Android? Artikel ini ditulis berdasarkan hasil riset terbaru yang membahas tentang sistem keamanan dua sistem operasi smartphone yang paling banyak digunakan saat ini, yaitu Android dan iOS.

Pengumpulan dan pemrosesan data pribadi telah menjadi bagian tak terpisahkan dan lumrah terjadi dalam dunia digital, yang didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan teknologi raksasa saat ini, seperti Apple dan Google. Mereka sama-sama memiliki regulasi untuk mengatur aplikasi dalam ekosistemnya masing-masing, namun mempunyai strategi yang berbeda untuk memperoleh pendapatan, serta kebebasan dan tanggung jawab yang diberikan kepada penerbit dan pengguna aplikasi.

Berbagi data untuk keperluan tracking adalah hal yang biasa di kedua platform. Faktanya, aplikasi di Android cenderung untuk membagikan AdId* (digunakan untuk melacak pengguna antar aplikasi) lebih sering ketimbang aplikasi di iOS. Untuk izin pengguna, Android dan iOS sama-sama memiliki sistem pendeteksi aplikasi yang dicurigai berbahaya, sehingga diperlukan izin langsung dari pengguna untuk menggunakan aplikasi tersebut, tetapi kali ini Android memiliki jangkauan deteksi yang lebih luas untuk memilah mana aplikasi yang berbahaya dan tidak berbahaya [1].

Meskipun tampaknya kedua sistem operasi ini cenderung seri dari segi keamanan dan tidak ada pemenang di antaranya, namun sesungguhnya terdapat potensi pelanggaran yang menyangkut perlindungan data pribadi dan hak privasi sebaliknya.

Isu terkait pelanggaran privasi oleh dua perusahaan teknologi raksasa ini sudah sangat sering menjadi pembahasan dalam forum teknologi dan cyber security. Hal ini disebabkan aplikasi di kedua sistem operasi rata-rata melibatkan pihak ketiga untuk melakukan tracking tanpa sepengetahuan pengguna, lalu minimnya pemberitahuan langsung kepada orang tua sebelum membagikan identitas anak mereka ketika menggunakan aplikasi anak-anak, membagikan data lebih sering dari yang dibutuhkan, hingga pengiriman data pribadi antarnegara tanpa ada jaminan proteksi data.

Sebagai platform aplikasi seharusnya mereka dapat memposisikan peranan dengan baik dalam konteks perlindungan hak privasi pengguna [2,3], sayangnya hingga kini targeted regulation untuk platform aplikasi masih belum tersedia [4].

Kontan hal ini memunculkan tekanan publik kepada pemilik platform agar bisa meningkatkan kualitas transparansi mereka seputar praktik aplikasi yang ada. Transparansi yang lebih baik juga dapat membantu membangun reputasi perusahaan dan meningkatkan kepercayaan pengguna tentang keamanan data pribadi mereka.

Sementara itu, transparansi seputar praktik privasi aplikasi akan tetap menjadi target yang menantang untuk dianalisis, karena akan menciptakan akuntabilitas terhadap potensi pelanggaran hak privasi.

*AdId : Advertisement Identification

Referensi:

[1] Kollnig, K., Shuba, A., Binns, R., Kleek, M. Van, Shadbolt, N., & De-, : (n.d.). Are iPhones Really Better for Privacy? A Comparative Study of iOS and Android Apps. Proceedings on Privacy Enhancing Technologie

[2] Daniel Greene and Katie Shilton. Platform privacies: Governance, collaboration, and the different meanings of “privacy” in iOS and Android development. New Media & Society, 20(4):1640–1657, 2018.

[3] Adrian Holzer and Jan Ondrus. Mobile application market: A developer’s perspective. Telematics and Informatics, 28(1):22–31, 2011.

[4] Joris van Hoboken and R Ó Fathaigh. Smartphone platforms as privacy regulators. Computer Law & Security Review, 41, 2021