Meski Tak Mudah, Tapi Lebih Baik Diungkapkan

Muhammad Neivan Abiya Nilam
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
14 Januari 2024 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Neivan Abiya Nilam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap orang tua pasti akan memberikan contoh-contoh baik kepada anaknya bahkan sejak kita kecil secara tidak langsung orang tua kita sudah membimbing melalui stimulus sederhana yang nantinya menjadi bekal bagi kehidupan kita.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh orang tua kita selalu menasehati agar kita tidak berbohong dan berkata jujur. Orang tua tahu mana yang terbaik dan harus mengajari apa kepada sang anak. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa membiasakan dalam memberikan contoh itu tidak mudah dan penerapannya memerlukan waktu dan proses yang panjang.
Menurut teman-teman semua apa yang akan terjadi jika pada proses pengajaran tersebut orang tua putus asa dalam memberikan nasihat kepada sang anak? Benar, kebanyakan kita akan menjawab dan mempunyai rasa khawatir terhadap masa depan sang anak.
Dari sini kita dapat belajar meskipun usaha yang kita lakukan tak mudah. Namun, kewajiban sebagai orang tua harus tetap dijalankan yang sekaligus bisa dimaknai sebagai seorang pembelajar seumur hidup.
Sumber: Pixabay.com
Teman-teman pernahkah berada pada posisi selalu didatangi orang untuk dimintai bantuan, padahal diri sendiripun sedang memerlukan support system. Terlebih orang yang datang tersebut pada saat dia ada butuhnya. Apa yang ada benak teman-teman? Bisa jadi sedih, marah, atau justru memilih diam dan cuek?
ADVERTISEMENT
Kita perlu pahami setiap manusia pasti punya keterbatasan dalam jarak, waktu, dan tenaga. Bukan tugas kita selalu ada disaat orang lain memerlukan bantuan. Tapi, aku ingin jadi orang baik dan punya banyak teman!
Jika itu yang ada dibenak teman-teman semua, mari kita cermati dengan seksama beberapa hal berikut agar teman-teman semua bisa paham tentang bagaimana seharusnya bersikap, dan menerapkan sikap baik pada orang dengan sewajarnya.
Pertama, kita harus pahami bahwa kebahagiaan orang lain bukan di tangan kita, dan tidak menjadi keharusan bagi kita untuk menciptakan kebahagiaan untuk orang lain. Jangan terlalu menghabiskan waktu dan merasa jika kita tidak menolong orang lain akan ada rasa bersalah dalam diri. Everythings gonna be okay, dia bisa melalui dan hidup meski tanpa bantuanmu hargai, pikirkan, serta berikan apresiasi dirimu juga.
ADVERTISEMENT
Kedua, Berkata jujur jika memang kita tidak bisa. Manusia mempunyai kebutuhan individu yang harus dipenuhi. Katakan dan tolak secara sopan jika memang kita tidak bisa membantu. Ingat kita mempunyai keterbatasan jangan sampai egois mengorbankan diri sendiri untuk kepentingan orang lain.
Ketiga, Bantulah jika memang kita bisa dan waktu memungkinkan. manusia adalah makhluk sosial yang satu sama lain memerlukan bantuan dalam menjalani dan menunjang kehidupan sehai-hari. Adakalanya kita hadir untuk keluarga, sahabat, atau kenalan jika memang kondisi memungkinkan dan bantulah semaksimal yang kita bisa lakukan.
Keempat, Jangan takut untuk dijauhi jika kamu tak membantu. Saking dekat dan akrab dengan sahabat kadang ada perasaan tidak enak jika tidak hadir bilamana sahabat kita memerlukan bantuan. Ingat sobat sahabat yang baik itu selalu melengkapi dalam keadaan apapun, dan tidak akan memaksa atau tega melihat sahabatnya kesusahan. Jika memang kita dijauhi oleh sahabat kita karena hal seperti ini maknailah bahwa itu memang bukan sahabat sejati kita dan carilah circle lain yang bisa membuatmu lebih dihargai dan dimanusiakan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu pentingnya dalam mengungkapkan meskipun itu tak mudah diterima dan pahit, tapi percayalah proses ini yang bisa mengajarkan kita tentang proses bagaimana harus bersabar dalam menerima ketidakpastian, dan berlatih bahwa kapanpun kita bisa kehilangan harta berharga dalam diri kita.
"Jangan pernah biarkan dirimu terjebak dalam kesendirian. Jangan pernah biarkan dirimu menjadi korban. Jangan terima definisi orang lain atas hidupmu, tetapi tentukan dirimu sendiri." ~Harvey Fierstein.