Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
PSSI Berhentikan STY, Cerita Lama yang Terulang Kembali
7 Januari 2025 9:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Rayhan Satria Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan, apalagi Timnas saat ini sedang menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan masih menyimpan empat laga lagi. Rentetan hasil yang diraih pun cukup baik. Indonesia berada di peringkat tiga grup c dari target empat besar yang diberikan PSSI.
Sejumlah pihak angkat bicara atas berakhirnya kepelatihan Shin Tae-Yong. Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner melalui story exclusive-nya mengatakan bahwa ia tak melihat alasan dibalik pergantian pelatih yang dilakukan.
“Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya tidak melihat alasan mengapa kami akan mengganti pelatih kepala. Mari fokus pada Kualifikasi Piala Dunia,” ketik Justin.
Komentar pedas juga dilayangkan Shin Jae-Won, anak dari Shin Tae-Yong yang juga seorang pesepakbola profesional di K-League.
ADVERTISEMENT
“Dia sudah membawa Indonesia ke tahap ini dan beginilah cara kalian memperlakukannya. Kerja bagus PSSI, kalian akan menyesali keputusan kalian.” ketik Shin Jae-Won melalui akun instagramnya @shin_jaewon77 pada postingan akun @timnasindonesia yang mengucapkan pengumuman serta perpisahan dengan ayahnya.
“Mari kita lihat bagaimana kalian akan melangkah lebih jauh tanpa dia. Dia telah memberikan segalanya untuk menempatkan Indonesia pada tahap ini. Banyak yang mau aku katakan tentang bagaimana PSSI memperlakukan ayahku selama 5 tahun tapi aku akan tetap diam.” tambahnya kembali.
Cerita Lama Luis Milla dan Alfred Riedl
Diberhentikannnya Shin Tae-Yong membuat warganet mengungkit kembali kejadian yang dialami Luis Milla dan Alfred Riedl. Mereka khawatir tragedi serupa akan terjadi pada Timnas Indonesia kedepannya, mengingat keadaannya tidak jauh berbeda.
ADVERTISEMENT
“Alfred Riedl bagus, out. Luis Milla bagus, out. Shin Tae-yong bagus, out. Milla dan STY bahkan mampu membuat Timnas Indonesia improve secara permainan. Tapi tetap didepak dengan segala pembenarannya. Milla diganti oleh Bima Sakti waktu itu. STY? Entah siapa lagi.” tulis akun @The_RedsIndo pada salah satu postingan X.
“Masih pada inget Coach Alfred Riedl, nglatih timnas lagi bagus-bagusnya tiba-tiba dipecat, Coach Luis Mila juga sama nasibnya, pas lagi bagus tiba-tiba diganti. Dan sekarang kejadian lagi Coach Shin Tae-Yong mau dipecat ... Dahlah ... terserah lu sono maunya apa,” unggah akun X lainnya, @cahwonogiri1980
Memberhentikan pelatih timnas ditengah progres yang bagus memang bukan hal baru bagi PSSI. Pada tahun 2018, publik sepakbola dikecewakan oleh keputusan yang diambil federasi. Meski sudah membanjiri media sosial dengan tagar #LuisMillaStay, kontrak Luis Milla pun tetap tidak diperpanjang PSSI karena dianggap gagal memenuhi target di Asian Games.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, PSSI menunjuk Bima Sakti, kemudian Simon McMenemy sebagai pengganti. Bukannya meningkat, tren Timnas justru merosot tajam. Simon gagal meraih satu poin pun sebagai pelatih pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan akhirnya dipecat hingga datanglah Shin Tae-Yong setelahnya.
Kejadian serupa juga terjadi di tahun 2011. Alfred Riedl yang sebelumnya membawa Garuda tampil fantastis di AFF 2010 meski menjadi runner-up tiba-tiba dipecat PSSI. Penggantinya saat itu adalah nama yang tak kalah mentereng, Wim Rijsbergen.
Namun, masalah dualisme hingga konflik dengan pemain membuat timnas senior gagal total di Kualifikasi Piala Dunia 2014 dengan tidak meraih poin sama sekali. Bahkan, tragedi kekalahan atas Bahrain sebesar 10-0 di ajang tersebut jadi salah satu momen terkelam sepakbola Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menarik ditunggu apakah keputusan PSSI memecat Shin Tae-Yong ditengah langkah positif timnas menuju Piala Dunia adalah keputusan yang tepat? Atau justru cerita lama akan terulang kembali.