Kumpulkan 800 Ecobrick, Masyarakat Desa Nambangan Bangun Gapura Ramah Lingkungan

Muhammad Iqbal Habiburrohim
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2022 0:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Iqbal Habiburrohim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemanfaatan limbah plastik dengan ecobrick
zoom-in-whitePerbesar
Pemanfaatan limbah plastik dengan ecobrick
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Grabag, Purworejo (07/08/2022) – Pembuatan gapura ecobrick yang dilakukan oleh masyarakat Desa Nambangan telah diresmikan oleh Bapak Pamuji selaku Kepala Desa Nambangan. Gapura tersebut merupakan salah satu bentuk kolaborasi antara mahasiswa KKN PPM UGM dengan masyarakat desa yang memiliki masalah terhadap pemanfaatan limbah plastik. Tak tanggung-tanggung, masyarakat bersama mahasiswa berhasil mengumpulkan total kurang lebih 800 botol yang terisi limbah plastik.
Peresmian gapura ecobrick oleh Bapak Pamuji selaku Kepala Desa Nambangan
Limbah plastik yang sebelumnya kurang dimanfaatkan menjadi barang yang bermanfaat, bahkan masih dibakar dan menimbulkan polusi, kini berhasil disulap menjadi objek unik berupa gapura yang ramah lingkungan. Tak hanya itu, pembuatan gapura terasa lebih spesial karena berhasil melibatkan seluruh elemen warga di Desa Nambangan.
ADVERTISEMENT
“Pembuatan gapura ecobrick ini dapat terlaksana akibat kolaborasi yang baik antara mahasiswa KKN PPM UGM sebagai pihak perancang gapura dengan perangkat desa yang membantu mahasiswa untuk menjadi penghubung kepada seluruh elemen masyarakat dalam menggerakkan dan berturut serta dalam memanfaatkan limbah plastik menjadi ecobrick,” ungkap Tio Farros Atalla selaku koordinator program kerja, Jumat (12/8).
“Total lebih dari 800 botol berhasil dikumpulkan karena pembuatan ecobrick dibantu oleh warga dengan menyumbangkan 2 botol pada setiap rumah. Selain itu, anak-anak, ibu-ibu PKK, dan perangkat desa juga ikut membantu jalannya pengumpulan limbah plastik,” lanjutnya.
Pembuatan ecobrick melibatkan seluruh elemen masyarakat
Secara umum, pembuatan gapura ecobrick diawali dengan proses pembuatan desain oleh mahasiswa KKN PPM UGM untuk mengetahui jumlah botol yang diperlukan. Kemudian, untuk pembuatan ecobrick dilakukan dengan mengisi botol dengan limbah plastik hingga terisi penuh dan padat. Pengumpulan botol berisi limbah plastik tersebut dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan kepada setiap KK untuk mengumpulkan sejumlah botol yang sudah diisi limbah plastik penggunaan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Tahap selanjutnya adalah membuat kerangka gapura sesuai ukuran desain yang telah dibuat. Setelah kerangka gapura selesai dibuat, botol plastik yang telah dikumpulkan sebelumnya disusun agar gapura tetap kokoh. Ecobrick dapat menjadi pengganti batu bata yang ramah lingkungan sekaligus dapat memanfaatkan limbah plastik yang tidak terpakai.
Proses penyusunan ecobrick ke dalam gapura
Gapura ecobrick Desa Nambangan
Pembuatan gapura ecobrick ini dapat menjadi awal yang baik bagi Desa Nambangan dalam hal pemanfaatan limbah plastik menjadi barang bermanfaat. Pengalaman dalam memberdayakan masyarakat merupakan pengalaman yang begitu berharga baik untuk pihak desa kedepannya dan mahasiswa KKN PPM UGM. Pihak desa dapat menerapkan sistem dan alur kerja serupa dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat, sedangkan mahasiswa dapat mengimplementasikan disiplin ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dengan tetap memperhatikan aspek kolaborasi dan bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
KKN PPM UGM Unit JT-061
Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah