Unsur Feminisme dalam Novel My Briliant Friend

Muhammad Rojak Hidayat
Sastra Indonesia - Universitas Pamulang - Jangan menduga, caraku berbeda.
Konten dari Pengguna
5 Desember 2022 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rojak Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar milik pribadi
ADVERTISEMENT
Baiklah kalau begitu langsung saja, saya akan mencoba untuk mencari tahu unsur feminisme dalam novel My Briliant Friend. Sepertinya saya kali ini akan lebih sulit untuk memahami bahasan-bahasan dalam novel, tentu saya harus mencari tahu lebih jauh novel tersebut. Dengan itu novel subjek fiksi Inggris, tentunya membuat saya harus benar-benar menyimak semua isi pada alur jalan ceritanya.
ADVERTISEMENT
Mungkin saya awali dengan mengenalkan novel My Brilliant Friend terlebih dahulu, karena untuk membahas novel versi fiksi Inggris ini bagi saya harus sedikit serius. Meskipun sebenarnya saya juga sedikit bingung dengan pembahasan sosok perempuan dalam novel yang kebetuluan terkenal juga ada unsur feminisnya, karena itu saya akan mencoba menerangkannya sedikit dan perlahan dari novel tersebut.
My Brilliant Friend sebuah novel fiksi subjek dengan bahasa Inggris dari tetralogi seri novel Neapolitan karya seorang penulis dengan nama yang disamarkan Elena Ferrante yang sekaligus editor dan pengarang. Pada novel tersebut menceritakan tentang persahabatan dua gadis yang berada di pinggiran kota Napoli, tepatnya Italia. Terkenal dengan kemiskinan dan kekerasan.
Novel My Brilliant Friend mengajak kita sebagai pembaca mengikuti sebuah dinamika dunia pertemanan Lina dan Lenu dari tahun 50 an hingga masuk ke dalam usia senja mereka berdua di awal tahun 2000 an. Nyatanya tidak perlu jauh-jauh pergi ke medan perang, perempuan nyatanya sudah dihadapkan pada berbagai ekspektasi dan persepsi di ranah domestik.
ADVERTISEMENT
Ferrante, editor sekaligus pengarang banyak sekali dipuji untuk keauntetikan pada ceritanya, sehingga banyak sekali yang percaya bahwa cerita dalam novelnya tersebut diambil dari kisah nyatanya sendiri. Hal lain yang dipandang unik iyalah kepiawaian Ferrante sang penulis yang menarasikan perang atau sebuah konflik yang memang harus dihadapi tepatnya perempuan pada masa itu.
Untuk seri novel Neapolitan ini sudah diadaptasikan menjadi serial di dalam televisi dengan judul sama yang tayang di HBO. Sejauh ini HBO pun sudah merilis dua musim, dan musim ketiganya sedang digarap. My Brilliant Friend atau dalam bahasa Italia L'amica Genial, diangkat dari novel yang sangat laris saat itu karya Elena Ferrante dikenal juga bertindak sebagai penulis skenario mini seri HBO.
ADVERTISEMENT
Sedikit yang saya perhatikan dengan alur ceritanya, untuk serial ini dibilang sangat berhasil untuk menyorot sebuah kemiskinan melalui sebuah drama keseharian. keberhasilan yang menampilkan berbagai gejolak psikologis atau antar tokoh maupun antar peran pendukung. Dengan keberadaan Elena dan Lila, meski sama-sama datang dari keluarga yang tidak mampu pada akhirnya ayah Elena mati-matian.
Dengan berupaya Elena dapat melanjutkan sekolah anak perempuannya, sementara murka ayahnya terhadap Lila yang terkenal jenius justru malah menendang Lila ke luar jendela karena Lila tetap memaksa ingin sekolah. Ruangan kelas yang masih baru itu tempat untuk mengajarkan membaca dan mengenal buku, ternyata Lila sosok perempuan yang terkenal pembaca buku yang luar biasa.
Dengan ternyata Lila seorang pembaca buku yang luar biasa, sering meraih hampir semua penghargaan dari perpustakaan lokal sebagai pembaca terbaik nomor 1 hingga 4. sedangkan Elena? Hanya mentok juara 5 dalam membaca buku. Lalu Elena langsung takjub dan melekat pada sosok kecil Lila yang luar biasa itu, hingga Elena muja seorang Lila seperti sebatang obor yang membakar semangat di tengah kemiskinan dan ketertinggalan desa mereka yang kering.
ADVERTISEMENT
Dengan mengingat kembali jauh sebelum itu, rasanya ganjil sebuah kilas balik panjang di sebuah desa miskin di Napoli pada tahun 1950 kalau tidak salah. Tepatnya ketika Elena Greco kecil masih bersahabat dengan Lila Cerullo, Elena yang dikenal protagonis ini sebagai si manis yang pintar, rajin, pekerja keras, pendiam dan agak kikuk begitu cerdas sehingga banyak sekali penghargaan.
Akan tetapi berbeda ketika munculnya Lila Cerullo, seorang gadis ganjil yang helai rambutnya selalu berantakan, tetapi dengan kecerdasannya Lila mampu menjawab semua pertanyaan dari guru. Dari soal matematika yang sangat pelik, sejarah kuno dari tata bahasa, menulis dan membaca. Semuanya terjawab dengan sempurna oleh Lila seorang gadis gajil yang rambutnya berantakan.
Seketika Elena sangat menyadari bahwa Lila seorang pelajar yang sangat cerdas, begitu juga kepintaran Lila terlahir dari sebuah kerja keras. Dengan berjalannya waktu keduanya langsung bersahabat dan mulai berpikir suatu hari mereka berdua bisa terlepas dari desa yang terkenal miskin dan sempit untuk beralih ke jagat lebih luas untuk berkontribusi dengan menghargai perempuan setara dengan lelaki.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya bukan sekedar tema Coming of Age yang membuat keempat novel ini laku keras pada saat itu hingga terjual sebanyak 10 juta eksemplar di 40 negara di dunia, tetapi juga karena kemampuan seorang Ferrante yang menggambarkan sebuah kemiskinan di desa belaka. Karena itulah Ferrente sangat dikagumi oleh berbagai media, sehingga namanya melambung tinggi dan ternama di dunia.
Dengan Ferrente yang juga sekaligus memasukkan sebuah kisah perbenturan para keluarga miskin, mafia-mafia kampung, pertikaian keluarga yang begitu sulit. Begitu juga unsur feminisme yang terdapat pada perempuan harus mengalah dan tidak meneruskan pendidikan tinggi, juga perkosaan dan pembunuhan yang kuat dalam konflik terjadi tanpa dilanjutkan ke meja hijau dengan berbagai gejolak yang mengganggu psikologis.
ADVERTISEMENT
Untuk kebrutalan yang terdapat di dalam novel atau serial ini: perkosaan, pemukulan, hingga pembunuhan terjadi. Sebagai bahan bagian dari sebuah realita dalam kehidupan sehari-hari yaitu Lila, dengan keberanian melawan mafia desa Lila cukup dengan pisau yang siap mengiris urat leher salah satu putra mafia desa ketika bersiap menargetkan Elena sebagai salah satu gadis yang akan diperkosanya.
Ketika kedua sahabat yang diceritakan dalam novel tersebut berangkat remaja, cerita pun semakin pelik dan semakin seru. Dengan Lila yang kini diperankan Gaia Girace dan Elena kini diperankan oleh Margherita Mazzucco, tentu saja mengalami masa-masa membingungkan seperti dengan datangnya menstruasi dan ketertarikan pada seorang pria.
Akan tetapi di desa, masa pertumbuhan keduanya itu bercampur baur dengan kuatnya sekumpulan kelompok mafia kampung yang menguasai desa. Anak-anak kaya raya yang sudah memegang senjata dan bermobil mewah, begitu saja bisa menculik dan perkosa anak tetangga yang menurutnya cantik tanpa ada sedikit toleransi terhadap orang tua anak yang dibawa untuk diperkosa.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, mohon maaf apabila penjelasan pada artikel kali ini kurang memuaskan. Tentunya saya sangat sadar betul masih bekum mampu memberikan yang terbaik untuk kalian semua. Yang pasti saya sangat cinta mawar, "salam satu aspal, nikmat sehat nikmat rejeki untuk kita semua".