Konten dari Pengguna

Alasan Belt And Road Initiative (BRI) China di Sudan

Muliya Hutami
Mahasiswa Hubungan Internasional, Univeristas Mulawarman
20 November 2022 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muliya Hutami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Af Leonid Altman / shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Af Leonid Altman / shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada tahun 2013, China mengeluarkan kebijakan Belt and Road Initiative (BRI) yaitu kebijakan yang dikeluarkan Xi Jinping pada tahun 2013 dengan fokus negara berkembang. Menyasar pada proyek infrastruktur yang didanai Tiongkok yang bertujuan untuk menghubungkan Cina ke seluruh Asia, Eropa dan Afrika. BRI China mulai dilaksanakan di negara-negara sekutu nya yang salah satunya ialah pada negara Sudan.
ADVERTISEMENT
Sudan merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) terutama energinya. Sudan telah memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan China dan juga menjadi negara penerima bantuan dari China, tercatat Sudan menggantungkan diri pada bantuan China sebesar 50% dari devisa per kapita Sudan per tahun. Bantuan tersebut digunakan untuk bantuan kemanusiaan dan berupa pinjaman luar negeri. Sehingga wajar dengan hubungan diplomatik yang telah lama terjalin dengan baik, membuat Sudan menerima kehadiran BRI di negaranya.
Menurut Robert Keohane dan Joseph Nye ketergantungan (dependence) merupakan situasi dimana sebuah negara ditentukan atau dipengaruhi secara signifikan oleh kekuatan-kekuatan eksternal. Adapun saling ketergantungan (interdependence) dalam hubungan internasional atau politik dunia merujuk pada situasi yang ditandai oleh efek-efek timbal balik (reciprocal effects) antarnegara atau antar aktor di negara yang berbeda. Pada BRI China di Sudan berpotensi menciptakan keterikatan yang kuat antara keduanya melalui ketergantungan, mengingat Sudan merupakan rekan lama yang telah bekerja sama dengan China. China menyadari, bahwa Sudan sebagai pemilik SDA yang berlimpah terutama pada pasokan minyak menjadi incaran oleh Barat dan akan terus melakukan berbagai cara untuk menghilangkan pengaruh China di Sudan.
ADVERTISEMENT
Sehingga melalui ketergantungan yang bersifat timbal balik yang telah lama tercipta, yaitu China bergantung pada pasokan minyak dari Sudan sedangkan Sudan bergantung pada bantuan luar negeri serta peningkatan devisa negara yang diperoleh dari penjualan minyak ke Tiongkok. Hal tersebut terlihat dari Pemerintahan Sudan di Khartoum berusaha membuka zona perdagangan bebas untuk mendukung BRI di lokasi strategis yang dekat dengan jalur Sutra Maritim.
Penting bagi China untuk mempertahankan Sudan sebab kebutuhan domestik energi yang terus memaksakan China untuk memenuhinya. Sehingga sangat membutuhkan Sudan yang selama ini menjadi pemasok minyak, dan gas alam utama ke China. Melalui BRI, China telah berhasil mengikatnya dan mengurangi gangguan dari Amerika Serikat di Sudan. Bukan hanya itu, BRI di Sudan membuat China mendapatkan keuntungan lainnya, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. China mendapatkan jaminan dalam penguasaan sumber minyak di negara pengekspor.
2. Membeli saham di ladang minyak dapat menurunkan harga minyak yang diimpor oleh China dalam jangka panjang.
3. China tidak memiliki kompetitor lain dalam perebutan minyak di negara-negara yang mengalami krisis karena pengikatan oleh BRI.
Adanya hubungan ketergantungan yang bersifat timbal balik tersebut menjadikan alasan China untuk memfokuskan BRI di Sudan. Sekaligus untuk mengikat Sudan serta mengurangi adanya gangguan Barat di Sudan.
referensi:
Dr. Umar Suryadi Bakry. (2017). “Dasar-Dasar Hubungan Internasional”. Kencana. Halaman: 76-80.
Cindy Juliana. (2021). “Faktor Ketergantungan Dalam Hubungan Tiongkok Dan Sudan Tahun 2005-2014”. Universitas Islam Indonesia. Halaman: 3 [daring]. Tersedia di: 17323064 Cindy Juliana.pdf (uii.ac.id)
ADVERTISEMENT
Francis, P.M. (2012) “China and The Sudan-South Sudan Oil Free Impasse Implications of Chinese Foreign Aid, Diplomacy, and Military dalam skripsi Cindy Juliana. (2021). “Faktor Ketergantungan Dalam Hubungan Tiongkok Dan Sudan Tahun 2005-2014”. Universitas Islam Indonesia. Halaman: 3 [daring]. Tersedia di: 17323064 Cindy Juliana.pdf (uii.ac.id)
Helena Legarda (MERICS) and Meia Nouwens (IISS). (2018). “Guardian Of The Belt And Road”. Merics China Monitor. Pages: 12-13 [daring]. Tersedia di: 180815_ChinaMonitor_Guardians_final.pdf (merics.org)
Dikutip dari ISLAMTODAY oleh R. Syeh Adni. 2019. “Mengenal BRI (Belt and Road Initiative), Proyek Ambisius Infrastruktur China, Strategi Jebakan Hutang?” [ daring]. Tersedia di: Mengenal BRI (Belt and Road Initiative), Proyek Ambisius Infrastruktur China, Strategi Jebakan Hutang? - IslamToday (diakses pada tanggal 13 November 2022)
ADVERTISEMENT