Pesona Pantai Kampung Halamanku

Munayya Aulia Rahmah
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
5 Juni 2022 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Munayya Aulia Rahmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemandangan Pantai dari Saung   Foto : Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Pantai dari Saung Foto : Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Sudah lebih dari 6 bulan aku tidak pulang ke rumah, karena sudah banyak kegiatan perkuliahan yang dilakukan secara tatap muka. Aku memandang foto yang tertempel di dinding kamar, membuatku rindu momen-momen bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Mengingat hari esok perkuliahan diliburkan, tiba-tiba terlintas dipikiranku untuk pulang ke rumah kedua orang tuaku yang berada di Anyer. Tanpa pikir panjang, malam itu juga aku langsung menyiapkan barang-barang untuk beberapa hari disana.
Perjalanan pulang kali ini aku memilih untuk menaiki KRL ( Kereta Rel Listrik) dari Stasiun Cibinong hingga Stasiun Rangkasbitung dan dilanjut dengan KA Lokal Merak dari Stasiun Rangkasbitung sampai Stasiun Krenceng.
Alasanku memilih pulang menaiki kereta adalah biayanya yang murah, tak sampai Rp.15.000 dan juga tidak akan terkena macet seperti kendaraan darat lainnya.
Sampai Stasiun Krenceng orang tuaku sudah datang menunggu, dari kejauhan kulihat ibu dan adikku tersenyum menyambutku dengan riang. Kami pulang dengan mobil kesayangan, selama perjalanan aku menceritakan perjalanan jarak jauh pertamaku menggunakan kereta seorang diri.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, Ayah mengajak kami pergi ke Pantai dekat rumah. Sepanjang jalan menuju pantai, Aku dan anggota keluargaku saling bercanda tawa. Akhirnya kami sampai di Pantai Panancangan, sebelum itu kami pergi ke Masjid Nur Abdilah, masjid megah dengan pemandangan pantai yang indah.
Pemandangan Pantai dari Masjid Nur Abdillah Foto : Dokumentasi Pribadi
Dari sekian banyak pantai yang pernah kukunjungi, Pantai Panancangan ini sangatlah indah, pasir pantai yang halus dan suara ombak yang menenangkan. Di bibir pantai aku memejamkan mata menikmati segarnya udara pantai, ombak menyapu kakiku dengan lembut.
Aku,Ayah, dan Adik-adiku bermain pasir bersama, sedangkan Ibu dan Nenekku menunggu di saung sambil memakan camilan yang dibawa dari rumah. Aku membawa kamera kesayanganku, memotret keindahan Pantai ini, sesekali Ayah memintaku untuk memotret dirinya yang bergaya depan Saung di atas dermaga yang terbuat dari batu-batu itu.
Ayahku Belum Siap difoto Foto : Dokumentasi Pribadi
Matahari semakin meninggi, energi kami juga sudah terkuras akibat berlari-larian. Aku kembali ke Saung, memakan chiki Kusuka, kesukaanku. Karena dari pagi kami belum sarapan akhirnya, kami memutuskan untuk pulang dan sebelum pulang, kami berhenti makan ketoprak di tempat langganan keluargaku.
ADVERTISEMENT
Selama perjalanan pulang, aku melihat-lihat hasil foto di kamera kesayanganku, aku tersenyum senang, akhirnya aku bisa merasakan momen yang ku lihat di dinding kamarku lagi. Walau besok aku harus kembali untuk melaksanakan kewajibanku saat ini yaitu, menuntut ilmu aku tetap menyukuri perjalanan singkat kali ini.