Konten dari Pengguna

Pentingnya Adab Sebelum Ilmu, Belajar dari Gus Miftah dan Si Penjual Es Teh

Mustain
Faculty of Economics and Business (UNJ), Management Majoring, Sportainment & Digital Marketing Enthusiast
5 Desember 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mustain tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi seorang pria sedang belajar. Foto: Kaushal Moradiya (pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pria sedang belajar. Foto: Kaushal Moradiya (pexels.com)
Adab, etika atau tata krama merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Saat berinteraksi di lingkungan manapun, etika tetap menjadi nomor satu untuk dijunjung tinggi, baik lingkungan keluarga, pendidikan dan interaksi sosial. Adab menjadi landasan penting sebelum menyampaikan ilmu baik oleh pemuka agama dan profesi lainnya. Komunikasi menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari adab, interaksi antar sesama manusia haruslah mengutamakan sopan santun dan etika dengan tidak melontarkan kata-kata tidak pantas.
ADVERTISEMENT
Bagi seorang figur publik yang disorot masyarakat, seharusnya memberikan cerminan tauladan yang baik. Apalagi sebagai pemuka agama yang mempunyai pengaruh dan pengikut cukup besar. Terlebih di muka umum, segala perilaku dan ucapan pasti menjadi sorotan publik. Namun, akhir-akhir ini terdapat kejadian yang cukup menjadi sorotan yaitu seorang pemuka agama dalam hal ini yaitu Gus Miftah yang melontarkan kata-kata kurang pantas terhadap penjual Es Teh. Seharusnya bagi pemuka agama memberikan contoh perilaku yang memuliakan semua orang tanpa menyakiti perasaan orang lain.

Pemuka Agama dan Peran Adab dalam Komunikasi sosial

Memang bagi seorang pemuka agama seperti ulama, kyai, ustadz, Guz mempunyai kedudukan yang cukup besar dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka memiliki peran dalam mendidik dan berdakwah, sehingga memiliki Ilmu memang menjadi suatu keharusan. Namun ilmu saja tidak cukup tetapi adab juga menjadi suatu keniscayaan yang harus dimiliki. Apalah arti memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak dibarengi dengan adab yang baik di hadapan masyarakat. Adab ini termasuk sikap rendah hati, penolong, empati terhadap sesama baik dalam berbicara dan berperilaku.
ADVERTISEMENT
Sikap tidak ramah hanya merusak hubungan antara pemuka agama dan masyarakat. Ini ditakutkan dapat menimbulkan ruang pemisah antar sesama karena latar belakang yang berbeda misalnya dari status sosial ataupun profesi yang dijalani. Padahal persatuan lebih diharapkan daripada kegaduhan sehingga kepercayaan seseorang akan hilang terhadap mereka.
Kejadian Gus Miftah yang berkata-kata kasar terhadap seorang penjual Es Teh yang baru-baru ini ramai diperbincangkan menjadi alarm kuat bahwa ilmu tanpa adab tidak bisa berjalan bersama. Hilangnya adab dari seorang pemuka agama hanya memberikan dampak buruk tersendiri dengan hilangnya kehormatan dan kepercayaan masyarakat. Seseorang yang awalnya datang dengan harapan mendapatkan petunjuk akan merasa kecewa dan menjauh jika pemuka agama yang awalnya dijunjung tinggi tetapi tidak menunjukkan adab yang baik. Pemuka agama yang berbicara dengan kasar dan terkesan tidak ramah dapat mempengaruhi perspektif masyarakat terhadapnya. Sikap yang mengejek orang lain hanya akan menimbulkan ketegangan antar umat, bukan yang seharusnya memperkuat persaudaraan antar sesama. Akan berbeda jika memiliki adab yang baik sehingga dapat menginspirasi umat, terciptanya keharmonisan dan memperkuat hubungan sosial di masyarakat
ADVERTISEMENT

Pandangan Publik: Mengapa Adab Menentukan Kualitas Ilmu dan Profesi?

Bagi masyarakat, cara pandang mereka terhadap seorang publik figur seperti pemuka agama bukan hanya dinilai lewat seberapa besar ilmu yang mereka miliki. Tetapi lebih daripada itu, ada penilaian atas sikap mereka dalam berinteraksi. Pengetahuan bukan hanya satu-satunya pertimbangan dimana seseorang layak dihormati dan dihargai. Memang dalam profesi tertentu, keahlian atau ilmu merupakan aspek krusial, namun sikap seseorang jauh lebih besar dalam membentuk perspektif publik terhadap individu tertentu. Saat ini cara pandang masyarakat bukan hanya berdasarkan apa yang mereka ketahui tapi lebih bagaimana cara seseorang berinteraksi. Artinya, pengetahuan akan lebih dihargai jika dibarengi dengan adab. Sebaliknya, jika ilmu tanpa adab hanya akan merugikan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan pemuka agama yang mempunyai tutur kata dan adab yang baik, misalnya dengan menampilkan sikap rendah diri, penuh kasih sayang dan menghargai orang lain tanpa memandang latar belakang. Ini akan lebih dihargai masyarakat dan mudah diterima. Mempunyai komunikasi yang baik dapat membangun hubungan lebih harmonis dan menghargai antar sesama. Akan berbanding terbalik dengan seseorang yang berbicara dengan nada kasar. Meskipun ilmu yang dimiliki luas, masyarakat akan cenderung merasa kurang nyaman yang akhirnya hanya memberikan citra negatif terhadap diri sendiri.

Adab sebagai Dasar Integritas dalam Kehidupan di Masyarakat

Adab memiliki peran sebagai pondasi kuat dalam membentuk kebaikan. Bukan hanya formalitas belaka, tetapi etika menjadi pilar penting terciptanya hubungan harmonis dalam bermasyarakat. Ini memberikan pandangan publik bagi seseorang termasuk pemuka agama, profesional bahkan individu. Interaksi dalam lingkungan yang mengutamakan adab memberikan situasi positif dimana seseorang saling menghormati dan mendukung satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Publik akan selalu menilai sikap dan kualitas seseorang dari cara mereka berperilaku dan berinteraksi dengan masyarakat bawah bukan hanya melalui seberapa banyak ilmu atau keterampilan yang dimiliki, tetapi bagaimana seseorang memperlakukan orang lain. Misalnya pemuka agama yang mempunyai ilmu mendalam tetapi tidak mampu memberikan contoh sikap rendah hati dan kasih sayang terhadap orang lain, malah justru mengejeknya. Sangat berbanding terbalik jika dibandingkan dengan profesi penjual es teh yang meskipun pekerjaannya sederhana namun tetap sabar jika menghadapi ejekan orang lain. Ini akan jauh lebih dihargai masyarakat dibanding sikap seseorang yang tidak menghargai orang lain.
Seorang pemuka agama misalnya, harus menampilkan sikap yang hanya tidak tercermin dalam kata-kata dakwah, tetapi dalam kehidupan sehari-hari. Padahal dakwah yang baik tidak hanya disampaikan lewat sekedar kata-kata, tetapi akan lebih baik diterima masyarakat jika dibarengi dengan adab terhadap orang lain. Sehingga, adab pada akhirnya bukan hanya sebagai ajang branding diri tetapi untuk mendukung keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat, dakwah dan hubungan dengan orang lain
ADVERTISEMENT

Ilmu dan Adab Harus Berjalan Bersama-sama

Pengetahuan memang memiliki peranan penting, namun tanpa adab yang berjalan beriringan tidak akan memberikan dampak yang maksimal. Sebaliknya, jika adab yang dijunjung tinggi dapat berdampak besar pada penyampaian ilmu kepada masyarakat sehingga memberikan citra yang positif. Profesi apapun, adab tetap harus dijadikan nomor satu. Tidak terkecuali seorang publik figur seperti pemuka agama yang akhir-akhir ini menjadi sorotan akibat perkataannya kepada tukang Es Teh yang terkesan kasar. Padahal komunikasi yang baik menjadi salah satu aspek penting dalam menjunjung tinggi adab dan sopan santun.
Pada akhirnya, kita harus sama-sama belajar bahwa dalam kehidupan bermasyarakat ada aspek-aspek sosial yang harus dijunjung tinggi. Sikap kita terhadap orang lain akan selalu menjadi perspektif penilaian tersendiri bagi masyarakat. Alangkah baiknya jika adab dapat berjalan bersama dengan ilmu atau pengetahuan yang kita miliki. Ini akan membentuk kepercayaan masyarakat terhadap kita. Berbeda jika hanya seseorang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi tetapi tidak beradab, ini hanya akan menurunkan martabat di mata masyarakat.
ADVERTISEMENT