Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Antropologi Ekologi: Pengaruh Lingkungan terhadap Adaptasi Budaya
30 November 2024 19:13 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Mutia Alya Haura tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Antropologi ekologi adalah cabang ilmu antropologi yang mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan mereka, serta bagaimana manusia beradaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ada. Lingkungan tidak hanya terbatas pada faktor fisik seperti iklim, geografi, atau sumber daya alam, tapi juga melibatkan faktor sosial dan budaya yang membentuk interaksi manusia dengan alam.
ADVERTISEMENT
Adaptasi budaya dilihat dari respons terhadap kondisi lingkungannya, bagaimana manusia mengubah perilaku, teknologi, sistem sosial, dan kepercayaan diri mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Berikut adalah beberapa cara lingkungan mempengaruhi adaptasi budaya :
1. Pemanfaatan sumber daya alam, alam menyediakan sumber daya yang bisa dimanfaatkan oleh manusia seperti air, tanah, hutan, hewan, dan tumbuhan. Masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya tersebut dengan cara bertani, berburu dan mengumpulkan bahan makanan untuk bertahan hidup.
2. Teknologi dan inovasi, Lingkungan yang berbeda menuntut masyarakat untuk mengembangkan teknologi dan inovasi yang sesuai dengan tantangan yang mereka hadapi. Contohnya perbedaan arsitektur rumah yang berada didaerah tropis memiliki ventilasi udara yang lebih terbuka sedangkan runah yang berada di daerah dingin lebih tertutup dan ada perapian untuk menghangatkan tubuh. Lalu pakaian seseorang yang tinggal di wilayah yang tropis cenderung lebih terbuka dibanding dengan seseorang yang tinggal di wilayah yang bersalju, mereka biasanya memakai pakaian yang tebal datahan dingin.
ADVERTISEMENT
3. Sistem kepercayaan dan nilai, Sistem kepercayaan dan nilai budaya juga dipengaruhi oleh lingkungan. Banyak budaya mengembangkan mitos, cerita, atau agama yang berhubungan dengan kekuatan alam atau siklus alam. Misalnya, masyarakat yang tinggal di pesisir atau di pinggir sungai mempercayai ritual yang berhubungan dengan air, sebagai bentuk penghormatan mereka terhadap sumber daya alam, atau mitos tersebut ada sejak nenek moyang.
Tantangannya bisa berupa perubahan iklim dan ketahanan pangan, perubahan alam yang cepat, konflik sumber daya dan ketimpangan sosial, ancaman terhadap kebudayaan tradisional, akses terbatas didaerah tertentu dan bencana alam.
Adaptasi disini berfungsi agar manusia bisa kreatif dan inovatif dalam mengelola sumber daya alam, melestarikan budaya tradisional, dan bisa tangguh terhadap perubahan cepat yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian antropologi ekologi menunjukkan bahwa, manusia memiliki hubungan simbiotik dengan lingkungan sekitarnya. Dimana kebudayaan, sosial, dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari manusia dan saling mempengaruhi satu sama lain karena lingkungan sangat berperan penting dalam membentuk adaptasi budaya.