Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Terkenal di Kalangan Anak Kecil dan Remaja
29 Mei 2022 9:32 WIB
Tulisan dari Nabiila Putri caesari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gerobaknya yang lebar dan panjang membuat seseorang yang lewat untuk menghampirinya. Etalase yang dipamerkan menjadi pusat perhatian para anak kecil dan kaum wanita. Barang sebagai pelengkap dan pemanis busana yang dominan digemari remaja, seperti jepit rambut dan peniti. Barang lainnya, ialah mainan yang digemari anak kecil.
ADVERTISEMENT
Rudi, penduduk asli Subang merantau ke daerah tetangga, yakni Bekasi. Mengawali harinya dengan jari jemari menata aksesori untuk dijual.
Berangkat dari rumah sejak matahari muncul sampai gelap gulita, mencari rezeki untuk ibu dan ayahnya. Bekerja sebagai penjual mainan keliling.
Gerobak dengan panjang kurang lebih tiga meter dikelilingi banyak pembeli di sore hari. Sebab, kebanyakan orang keluar rumah pada matahari mulai terbenam. Udara di bumi yang mulai sejuk dibandingkan pada siang hari.
Saat sepinya pembeli jari-jarinya mengerjakan sesuatu. Satu persatu ia mulai memasukkan kunciran rambut dan memasukkannya ke dalam plastik. Selalu memanjangkan kembali jika barang di etalase habis.
Ketika menghadapi cobaan ujian, seperti barang yang hilang, hujan datang, pembeli yang rewel dan lainnya. Ia hanya dapat berdoa di setiap sujudnya.
ADVERTISEMENT
Belas kasihan juga sering menghampirinya, ketika anak kecil yang merengek untuk dibelikan mainan. Tapi, ibunya yang tidak mengizinkannya.
Namun, rasa iba di hati Rudi untuk memberikannya walau tidak balik modal. Baginya tidak rugi karena ketulusan dihati. Ia percaya bahwa akan digantikan yang lebih baik lagi.
Pada malam takbiran di tahun 2022 ia sempat kebanjiran rezeki, ibarat hujan yang membahasi kemarau dua tahun sejak pandemi covid 19. Ramainya jalanan yang dipenuhi kendaraan lalu-lalang setelah bakda magrib menghidupkan kembali suasana malam takbiran yang dirindukan.
Rudi menempatkan lapaknya yang berada di pasar malam. Gerobak beserta isinya menjadi senjata utamanya dalam mencari rezeki.
Tas selempang depan miliknya selalu menempel di tubuhnya. Bermacam jenis uang lengkap di dalamnya untuk kembalian pelanggan. Apalagi saat malam takbiran, omset yang didapatkan sekitar sejuta lebih dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Walaupun hanya lulusan SMP, dirinya tidak pernah menyalahkan orang tua soal pendidikan. Tetap berpegang teguh mengais rezeki dan mimpi untuk memiliki rumah sendiri. Walaupun bertahap, ia percaya suatu saat nanti mimpinya akan tercapai.
(Nabiila Putri Caesari/Politeknik Negeri Jakarta)