Fakta Menarik Kejuaraan Bulutangkis All England

Wanda Nabila
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Konten dari Pengguna
17 Maret 2022 15:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wanda Nabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo All England. Photo : Twitter Yonex All England Badminton Championship
zoom-in-whitePerbesar
Logo All England. Photo : Twitter Yonex All England Badminton Championship
ADVERTISEMENT
All England merupakan turnamen bulutangkis tertua dan paling bergengsi di dunia. Setiap atlet bulutangkis pasti menginginkan untuk bertanding dan memperebutkan gelar juara di turnamen ini. All England seperti memiliki magnet tersendiri bagi seluruh atlet bulutangkis.
ADVERTISEMENT
Setiap tahun turnamen ini diadakan dan pemain terbaik dunia datang dengan membawa ambisi untuk menorehkan namanya dalam tinta sejarah sebagai juara All England.
All England masuk sebagai seri BWF World Tour dengan kategori Super 1000 yang menjadi tingkatan tertinggi pada tour turnamen bulutangkis dunia. Hadiahnya cukup fantastis yang akan diperebutkan oleh para pemain yang berlaga di turnamen ini dengan diberi judul Yonex All England Open Badminton Championship dengan total hadiah 1 juta dollar AS atau setara dengan Rp 14,36 miliar.
Inilah mengapa kejuaraan All England semakin istimewa di mata atlet bulutangkis dan para penggemar. Berikut fakta menarik mengenai kejuaraan Bulutangkis All England :
Turnamen tertua di dunia
Cikal bakal perhelatan akbar All England adalah turnamen terbuka pertama yang diadakan di Guildford tahun 1898. Kemudian setelah itu di gelarlah All England untuk pertama kali pada 4 April 1899 dengan nama “The Open English Championship”.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya kejuaraan ini hanya mempertandingkan tiga sektor, yaitu ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran. Sektor tunggal putra dan putri baru dipertandingkan pada tahun berikutnya.
Digelar di 8 venue berbeda
All England sudah tujuh kali pindah stadion sejak tahun 1899. Pada tahun 1899-1901, All England dipertandingkan di HQ London Scottish Regiment Drill Hall, Buckingham Gate. Setahun berikutnya, pertandingan itu pindah ke Crystal Palace, Sydenham, Kent.
Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama karena setahun kemudian atau tepatnya 1903-1909 turnamen All England pindah ke London Rifle Brigades City Headquarters, Bunhill Hill, London.
Pada tahun 1910-1939, All England dipertandingan di The Royal Horticultural Hall, Vincent Square, London. Tahun 1947-1949 pindah ke Haringay Arena, London. Pada tahun berikutnya 1950-1956 pindah di Empress Hall, Earls Court, London.
ADVERTISEMENT
Setelah itu pada tahun 1957-1993 digelar di Wembley Arena, London. Dan akhirnya pada tahun 1994-sekarang All England dipertandingkan di Barclaycard Arena (formerly the National Indoor Arena), Birmingham.
Pemain tersukses dalam sejarah penyelenggaraan All England
Tercatat dalam sejarah penyelenggaraan All England, terdapat 14 pemain yang berhasil meraih gelar juara di All England. Lima diantaranya merupakan pebulutangkis yang berkebangsaan Inggris. Gelar terbanyak All England dipegang oleh Sir George Alan Thomas dengan meraih 21 gelar.
Seluruh gelarnya diraih dengan rincian 4 gelar di sektor tunggal putra, 9 gelar di sektor ganda putra, dan 8 gelar di sektor ganda campuran. Selain itu Sir George Alan Thomas yang namanya diabadikan untuk turnamen bergengsi beregu putra, yaitu Thomas Cup.
ADVERTISEMENT
Negara dengan peraih gelar terbanyak sepanjang penyelenggaraan All England
Terdapat 5 negara dengan peraih gelar terbanyak, yaitu posisi pertama sampai sekarang sebagai peraih gelar terbanyak ditempati oleh negara Inggris dengan 194 gelar. Di Urutan kedua terdapat negara Denmark dengan 88 gelar.
Posisi ketiga ditempati oleh Tiongkok dengan 85 gelar. Di Posisi keempat terdapat Indonesia dengan 48 gelar. Dan di posisi kelima ada Korea Selatan dengan 35 gelar, namun korea belum pernah menjuarai di sektor tunggal putra.
Pemain Asia tersukses di ajang All England
1. Eddy Choong, pebulutangkis asal Malaysia ini berhasil meraih 7 gelar juara dengan rincian tiga gelar di sektor ganda putra dan empat gelar juara di sektor tunggal putra. Untuk ganda putra bersama dengan kakaknya, David Choong berhasil menjuarai All England pada tahun 1951-1953. Gelar juara tunggal putra diraih pada tahun 1953, 1954, 1956, dan 1957.
ADVERTISEMENT
2. Rudy Hartono, pebulutangkis tunggal putra asal Indonesia berhasil menorehkan 8 gelar juara di ajang All England. Rudy memenangi All England pada tahun 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, 1976, 1986, dan 1989.
3. Chung Myung Hee, pebulutangkis spesialis ganda asal Korea Selatan ini telah meraih 9 gelar juara All England. Sembilan gelar tersebut diraih dengan rincian empat gelar juara di ganda putri dan lima gelar juara ganda campuran. Chung myung Hee Bersama dengan Hwang Hye Young di sektor ganda putri meraih gelar juara pada tahun 1986-1987 dan 1990. Namun, di tahun 1989 Myung Hee raih gelar juara dengan berpasangan Chung So Young. Sedangkan di sektor ganda campuran Myung Hee berpasangan dengan Park Joo Bong meraih gelar juara pada tahun 1986, 1989-1991. Dan pada tahun 1987 Myung Hee berpasangan dengan Lee Deuk Choon dan berhasil membawa gelar All England.
ADVERTISEMENT
4. Park Joo Bong, pebulutangkis asal Korea Selatan ini berhasil meraih 9 gelar juara All England. Park Joo Bong meraih empat gelar juaranya di sektor ganda campuran bersama dengan Chung Myung Hee dan pernah meraih gelar juara bersama Ra Kyung Min pada tahun 1996. Pada tahun 1985, 1986, dan 1990 Park Joo bong menjuarai sektor ganda putra bersama Kim Moon Soo dan bersama Lee Sang Bok menjuarai All England pada tahun 1989.
5. Gao Ling, pebulutangkis asal Tiongkok ini mengoleksi gelar juara All England sebanyak 11 gelar. Dari sektor ganda putri Gao Ling dipasangkan dengan Huang Sui meraih gelar juara pada tahun 2001-2006. Di sektor ganda campuran dipasangkan dengan Zhang Jun berhasil meraih gelar juara All England pada tahun 2001,2003, dan 2006. Sedangkan pada tahun 2007-2008 Gao Ling Bersama Zheng Bo berhasil meraih gelar juara All England sektor ganda campuran.
ADVERTISEMENT
Pemain Indonesia yang pernah menjuarai turnamen All England
Tunggal Putra:
Tan Joe Hok (1959)
Rudy Hartono (1968-1974, 1976)
Liem Swie King (1978, 1979, 1981)
Ardy B Wiranata (1991)
Hariyanto Arbi (1993-1994)
Tunggal Putri:
Susy Susanti (1990, 1991, 1993, 1994)
Ganda Putra:
Christian Hadinata/Ade Chandra (1972, 1973)
Tjun Tjun/Johan Wahjudi (1974, 1975, 1977, 1980)
Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono (1981, 1984)
Rudy Gunawan/Eddy Hartono (1992)
Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (1994)
Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1995, 1996)
Candra Wijaya/Tony Gunawan (1999)
Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001)
Candra Wijaya/Sigit Budiarto (2003)
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2014, 2019)
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017, 2018)
Ganda Putri:
Minarti Sudaryanto/Retno Koestijah (1968)
Verawaty/Imelda Wiguna (1979)
Ganda Campuran
Christian Hadinata/Imelda Wiguna (1979)
ADVERTISEMENT
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2012, 2013, 2014)
Praveen Jordan/Debby Susanto (2016)
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (2020)