Konten dari Pengguna

Gejala Depresi Mayor: Betul Beresiko Bunuh Diri?

Nabilla Ramadhani Putri Cahyani
Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18 Desember 2023 11:11 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabilla Ramadhani Putri Cahyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 ilustrasi depresi. (Gambar Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi depresi. (Gambar Pribadi)
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini pemberitaan dihebohkan dengan kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia. Penyebabnya pun beragam, ntah karena ekonomi, stres hubungan keluarga, stres akademik, maupun karena depresi.
ADVERTISEMENT
Perasaan putus asa yang dialami pun menjadi pendorong untuk melakukan bunuh diri. Selain itu, perasaan tidak berharga, perasaan bersalah, dan perasaan tidak berguna yang terus diabaikan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan mental yang harus diwaspadai sebagai gejala bahwa kamu mengalami depresi. Yuk, pelajari lebih jauh mengenai depresi!

Pengertian Depresi Mayor

Melansir dari laman Siloam Hospital (10/12), major depressive disorder (MDD), gangguan depresi mayor, atau juga dikenal dengan depresi klinis adalah gangguan jiwa kronis yang berlangsung selama beberapa minggu/bulan atau lebih.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang patut diwaspadai dari gangguan depresi mayor.

Gejala-gejala Depresi Mayor

Gejala-gejala yang disebutkan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV TR) untuk episode Depresi Mayor diantaranya adalah:
ADVERTISEMENT

1. Perasaan Sedih atau Perasaan Hampa

ilustrasi sedih atau hampa (Pexels/Daniel Rache)
Perasaan sedih sangat umum dialami oleh setiap manusia. Tak semua kesedihan dapat dikatakan sebagai gejala depresi. Namun, perasaan sedih yang dimaksud adalah perasaan sedih yang mendalam dan berkepanjangan. Selain itu, perasaan hampa yang berkepanjangan juga termasuk dalam gejala depresi.

2. Kehilangan Minat

ilustrasi kehilangan minat (Pexels/Sofia Alejandra)
Saat sedang depresi, seseorang cenderung tidak berenergi dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas apapun bahkan untuk aktivitas yang biasa diminatinya.

3. Penurunan Berat Badan atau Penambahan Berat Badan

ilustrasi penurunan atau penaikan berat badan (Pexels/Pixabay)
Disebutkan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV TR) bahwa perubahan lebih dari 5 persen berat badan dalam waktu sebulan terjadi pada saat depresi walaupun dalam keadaan bukan sedang berdiet. Selain itu, berkurang atau bertambahnya nafsu makan yang nyaris setiap hari juga disebutkan di dalamnya.
ADVERTISEMENT

4. Insomnia atau Hipersomnia

ilustrasi insomnia atau hipersomnia (Pexels/Cottonbro Studio)
Apakah kamu penah merasa sulit untuk tidur? Atau selalu merasa kantuk yang esktrem setiap saat?
Jika iya, bisa jadi kamu mengalami insomnia, yaitu kondisi di mana kamu sulit untuk tidur dan membutuhkan waktu yang lama hanya untuk tertidur. Sedangkan, hipersomnia itu kondisi di mana seseorang mengalami kantuk yang ekstrem setiap saat meskipun bukan di malam hari.
Keadaan tersebut tak bisa disepelekan, loh! Selain karena dapat merusak kesehatan, hal ini juga dapat menjadi pertanda bahwa kamu sedang mengalami depresi.

5. Agitasi atau Retardasi

ilustrasi agitasi atau retardasi (Pexels/Alex Green)
Apakah saat merasa gelisah kamu sering mondar-mandir atau meremas-remas tangan?
Melansir dari Alodokter agitasi merupakan kondisi di mana kamu merasa gelisah, jengkel, dan gugup yang ditandai dengan gerakan mondar-mandir atau meremas-remas tangan tanpa henti.
ADVERTISEMENT
Sedangkan retardasi memiliki arti keterbelakangan mental atau intelektual.

6. Kelelahan atau Kehilangan Energi

iluustrasi kelelahan atau kehilangan energi (Pexels/Karolina Grrabowska)
Depresi umumnya ditandai dengan kondisi kelelahan atau kehilangan energi. Kondisi kelelahan ini bahkan kerap kali terjadi walaupun kamu tidak melakukan aktivitas yang berlebihan sekalipun.

7. Tidak Berharga atau Perasaan Bersalah Berlebihan

Pernahkah terbesit dalam pikiranmu bahwa kamu bukanlah seseorang yang berharga dan tidak berguna? Perasaan tersebut adalah kondisi yang dapat disebabkan beberapa hal salah satunya ialah harga diri yang rendah.
Harga diri yang rendah juga dapat membuat timbulnya perasaan bersalah, yaitu selalu merasa bahwa segala hal yang terjadi adalah salahnya meskipun pada kenyataannya itu bukan salahnya.
Tak bisa dipungkiri perasaan tidak berharga dan perasaan bersalah yang berlebihan ini menjadi tanda bahwa kamu sedang mengalami depresi.

8. Sulit Konsentrasi atau Sulit Mengambil Keputusan

Saat depresi umumnya kamu mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan berpikir jernih, hal itu menyebabkan kamu sulit untuk mengambil sebuah keputusan.
ADVERTISEMENT

9. Keinginan Bunuh Diri

Ilustrasi keinginan bunuh diri (Pexels/Victor Chimwala)
Pikiran untuk bunuh diri merupakan gejala yang terus menghantui pikiran seseorang yang sedang depresi.
Seseorang yang depresi sangat rentan untuk menyakiti bahkan membunuh dirinya sendiri sebagai bentuk dari keputusasaan yang dialaminya.
Nah, itu dia beberapa gejala dari depresi mayor yang patut kamu waspadai. Jika kamu atau mengenal kerabatmu yang memiliki beberapa gejala dari yang sudah disebutkan di atas lebih baik segera mencari penanganan yang tepat dari ahlinya.