Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengaruh Korean Wave terhadap Pendidikan Karakter Remaja Indonesia
13 Desember 2021 14:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nadia Tutania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zaman sekarang siapa sih yang tidak tahu drama-drama Korea seperti, Descendants of the Sun, Goblin, Start-Up ataupun musik yang hits seperti lagu Blackpink yang berjudul Boombayah, Twice dengan What is Love, BTS dengan Dynamite dan yang pernah gempar di masanya yaitu PSY dengan Gangnam Style. Drama dan musik ini menjadi salah satu bentuk kesuksesan industri entertainment di Korea Selatan. Hallyu adalah istilah lain, Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk menyebarkan budaya pop Korea atau gelombang Korea secara global ke berbagai Negara termasuk di Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Korean Wave sendiri mulai menerpa Indonesia pada tahun 2002, tepatnya saat drama seri Korea seperti Endless Love, dll diputar pada salah satu stasiun televisi swasta nasional, Indosiar dan ditayangkan kembali di stasiun TV RCTI yang notabenenya mempunyai penonton setia yang tidak sedikit. Saat itu serial tersebut ditayangkan sekaligus bersamaan dengan Drama Korea untuk ‘Memberikan Awal Mula’ yang juga menjadi tuan rumah piala dunia 2002. Penggemar olahraga tertuju matanya ke Korea dan banyak orang yang semakin membuka mata atau terbuka dengan Korea. Dari Drama Korea, masyarakat, khususnya remaja, lambat laun mempelajari unsur-unsur budaya dan menjadi lebih tertarik dengan segala sesuatu yang berbau Korea.
ADVERTISEMENT
Remaja juga merupakan golongan yang mampu menerima budaya apa pun termasuk budaya hallyu. Kehadiran budaya populer dapat membuat remaja mengidolakan seorang tokoh. Fanatisme karakter pada akhirnya dapat menentukan bagaimana remaja berperilaku seperti karakter atau menerapkan skenario dalam kehidupan mereka. Pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa pun tidak terlepas dari dampak popularitas budaya Korea yang menyebar ke Indonesia. Dimulai dari trend fashion hingga pembelian Album dan Merchandise dari idolanya pun tak ketinggalan. Bukan hanya sebatas remaja yang jatuh cinta pada budaya Korea ketika bertemu dengan peminat budaya Korea lainnya tanpa menyadari bahwa mereka memiliki keterikatan emosional meski belum mengetahuinya.
Dalam kehidupan nyata, korean wave memberi dampak positif maupun negatif bagi para remaja terhadap pendidikan dan pembentukan karakter remaja. Banyak dari mereka tanpa sadar mengikuti cara berperilaku seperti tokoh dalam drama maupun idol korea. Banyak hal positif yang diberikan dalam mendidik karakter remaja agar menjadi lebih bekerja keras dalam suatu keinginan dan jangan terbawa oleh hal negatif seperti berbohong untuk bisa melakukan hal tidak baik.
ADVERTISEMENT
Menurut Saya, salah satu dampak positif dari korean wave untuk pendidikan karakter Indonesia adalah tekad yang kuat untuk mencapai mimpi mereka. Seperti yang kita tahu idol korea melakukan pelatihan di dalam suatu agensi bisa sampai bertahun-tahun sebagai contoh Jennie Blackpink yang melakukan pelatihan selama 6 tahun, adapun keinginan dia untuk menyerah karena melewati berbagai banyak rintangan dalam menuju mimpinya yang disampaikan dalam film dokumenter Blackpink.
Dari kegigihan ini terkadang remaja mengikuti tekad bahwa untuk mencapai suatu mimpi kita harus dapat berpegang teguh terhadap tujuan yang ingin kita capai dan kita kejar. Kita harus tau dan ditanamkan pada diri bahwa tidak ada hal yang mudah untuk mencapai suatu kesuksesan dan harus memiliki komitmen untuk dapat bertahan.
ADVERTISEMENT
Selain itu korean wave membantu para remaja untuk menemukan nilai diri, mungkin dapat tercermin dalam drama Itaewon Class yang pernah booming di tahun 2020. Park Saeroyi yang memiliki karakter yang kuat tentang kebenaran, walaupun dia diremehkan, diinjak harga dirinya, dimaki. Namun, tetap dia berpegang teguh dengan karakter dirinya yaitu kebenaran. Memang tidak mudah untuk memiliki karakter diri tapi para remaja Indonesia sudah mulai menemukan dan meresapi apa karakter diri dari mereka berkat tayangan dari korea yang membuat semangat untuk menemukan karakter diri.
Disisi lain, ada dampak yang kurang baik bagi karakter pendidikan remaja Indonesia terhadap peresapan korean wave. Sering kita temukan di media sosial bahwa remaja sekarang terlalu berlebihan & sensitif dalam berkomentar mengenai idol yang mereka sukai. Ada hal-hal yang tidak wajar untuk diketik dalam kolom komentar idol mereka, yang terkadang menyinggung orang lain. Banyak dari karakter remaja tidak ingin idol yang mereka sukai dikritik dan diberi saran karena mereka menganggap idol yang mereka sukai sempurna dalam segala hal dan menganggap bahwa orang yang memberi saran belum tentu seperti idol mereka yang disukai hingga menjelek-jelekan fisik maupun kemampuan mereka . Padahal saran itu sebenarnya bebas dikemukakan siapa pun dan ada baiknya dengan bahasa yang sopan serta dapat membangun ke arah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Korean wave memang memberi banyak dampak pada karakter remaja di Indonesia tergantung dari persepsi mana remaja Indonesia memaknai Korean wave sebagai bentuk yang membawa pandangan mereka untuk kehidupannya. Sebagai penerus bangsa kita harus menerapkan rasa semangat kita seperti Idol ataupun aktor korea untuk terus menerus mewujudkan mimpi untuk membangun Indonesia yang lebih maju.
Nadia Tutania, Mahasiswa di IT Telkom Purwokerto.