Konten dari Pengguna

Hari Terakhir di Bulan Ramadhan

Moh dzaky Amrullah
sedang kuliah di STIBA AR-RAAYAH
5 Mei 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moh dzaky Amrullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi (sumber : pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi (sumber : pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Sebelum mengakhiri bulan Ramadhan, mari sejenak mengingat kalau ada malam-malam yang sangat disayangkan jika dilalui begitu saja tanpa kesan yang mendalam. Malam-malam yang hanya ada di bulan Ramadhan, bahkan banyak yang mengatakan itu pada malam terakhir di bulan Ramadhan adanya.
ADVERTISEMENT
Malam itu hanya ada satu malam saja. Ada yang mengatakan malam itu bisa diraih sejak malam pertama memasuki malam Ramadhan, ada pula yang mengatakan hanya bisa diraih pada malam-malam ganjil di bulan Ramadhan, ada yang berpendapat bisa diraih hanya di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, ada juga yang mengatakan di sepuluh hari terakhir ganjil bulan Ramadhan, ada yang mengatakan di hari ke tujuh belas, ada yang mengatakan di hari yang ke dua puluh tujuh.
Namun yang terpenting adalah berfokus pada apa yang akan kita kerjakan jika saja kita mendapati malam itu. Malam Lailatul Qadar lah malam itu. Malam yang dikatakan allah adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Bagusnya, malam ini tak ada yang tau kapan datangnya, hanya Yang Maha Pencipta yang tau, Dia hanya memberikan gambaran bahwa malam itu begitu tenang sebab para malaikat datang ke langit bumi, tenang, begitu tenang.
ADVERTISEMENT
Mari kita merenungi sejenak kisah Nabi Nuh ‘alaihi as-salam ketika mendapati seorang wanita menangis.
Kata sang Nabi “Ada apa gerangan? Kenapa engkau menangis?”
“Aku menangisi anakku yang meninggal di usia yang sangat belia, aku tak tega melihatnya meninggal di usia anak-anak,” jawab wanita itu.
“Berapa usianya?” Tanya Nuh
Sekarang bayangkan berapa kira-kira usia muda anak yang meninggal itu. Mungkin kalian akan berpikir usianya belasan tahun, salah besar jika kalian mempunyai pemikiran demikian. Mari simak apa yang dikatakan sang ibu.
“Usianya baru tiga ratus tahun,” kata wanita itu.
Lalu Nuh menenangkan wanita itu dengan berkata “Nanti bakalan ada umat yang usianya hanya 60 tahun.”
Wanita itu tampak terkejut “Tak mungkin seorang yang hidup di zaman itu akan menyia-nyiakan hidupnya dengan mengejar dunia.”
ADVERTISEMENT
“Bahkan kebanyakan dari mereka hanya menghabiskan waktunya untuk mengejar dunia” ujar Nuh.
Lalu wanita itu berandai, menginginkan dirinya akan merasakan hidup di zaman itu dan berkata “Seandainya aku hidup pada zaman itu, tentulah aku akan menghabiskan waktuku untuk duduk di bawah pohon dan meminta apapun pada Allah.”
Ramadhan sudah berada di ujung senja, sebentar lagi akan memasuki bulan Syawal. Bulan yang begitu dinanti-nantikan akan berlalu, bulan yang para sahabat menanti kedatangannya sampai mempersiapkan enam bulan sebelum kedatangan Ramadhan. Kini ia akan berlalu. Tak ada yang tau siapa yang akan berlalu terlebih dahulu, bulan Ramadhan kah yang akan berlalu atau kita yang akan dijemput malaikat terlebih dahulu sebelum bulan itu berlalu.
ADVERTISEMENT
Maka sebelum bulan itu berlalu, sempatkanlah jiwa dan raga kita memberikan hari-hari terbaik pada Ramadhan.