Kasus Pelecehan Via Vallen Tak Sebercanda Itu

Nadila E R
Manusia setengah ayam paha atas.
Konten dari Pengguna
6 Juni 2018 19:42 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadila E R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Instagram @amarisdellisanti)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Instagram @amarisdellisanti)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Unggahan 'Instagram Stories' Via Vallen membuat ramai dunia maya. Penyanyi itu mendapatkan direct message bernada tak senonoh, diduga dari salah seorang pemain sepak bola nasional. Dalam pesan tersebut, pemain sepak bola itu mengatakan ingin melihat Via bernyanyi di kamarnya menggunakan pakaian yang seksi.
ADVERTISEMENT
Jelas perempuan akan marah bila diremehkan seperti itu--begitu pun dengan Via Vallen. Via mengatakan sedang dipermalukan oleh salah seorang pemain sepak bola terkenal dan dia menegaskan bahwa dia bukan tipe perempuan murahan.
Ungkapan kekesalan Via Vallen (Foto: Instagram @viavallen)
zoom-in-whitePerbesar
Ungkapan kekesalan Via Vallen (Foto: Instagram @viavallen)
Posting-an tersebut menuai pro dan kontra dari para netizen. Beberapa ada yang setuju dengan tindakan pelantun lagu 'Sayang' itu. Namun, ternyata ada juga yang menganggapnya lebay dan hanya mencari panggung. Ironisnya, perkataan tersebut datang dari sesama perempuan, salah satunya Nikita Mirzani.
"Itu mah buat gue hal biasa lah. Itu buat gue malah kalau sampai diposting-posting gitu, gue rasa lebay lah. Karena hampir semua artis perempuan pasti pernah mendapatkan seperti itu, jangankan perempuan, laki juga pasti pernah dapet (pelecehan)," kata Nikita Mirzani, dilansir dari kumparan.
ADVERTISEMENT
Mungkin, hal tersebut biasa bagi para selebriti. Namun, sesuatu yang 'biasa' ini membuat para pelaku menjadi 'keenakan'. Mereka jadi lebih berani dan akan mencari korban lain. "Ah asal gue gak nyentuh gak apa-apa kali ya" begitu mungkin.
Dalam pengertian di atas, tidak semua pelecehan berhubungan dengan pemerkosaan atau menyentuh bagian pribadi. Pelecehan secara verbal atau kata-kata pun bisa diartikan sebagai pelecehan seksual. Namun, selama ini para perempuan--dan bahkan saya--memang selalu menganggap remeh.
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Foto: Pexels)
Mengapa akhirnya terbuka mata saya tentang hal ini?
Saya tidak sengaja melihat unggahan Instastory Via Valen ini di sebuah akun gosip, yang rata-rata komentarnya berkonotasi negatif. Ada yang bilang: "Coba kalau bukan pemain sepak bola, gak akan diposting tuh DM." Ada juga yang bilang: "Enggak usah lebay, harusnya Via beruntung ada bule yang doyan sama dia."
ADVERTISEMENT
Rasanya saya ingin nyinyir kepada mereka: "Hei mbak, coba kalau situ yang ada di posisi Via, berani buat speak up gak? Atau mbak-nya aja mungkin yang murahan."
Mirisnya, semua komentar bernada negatif itu berasal dari perempuan. Perempuan yang bisa saja suatu hari dia pun menjadi korban. Di saat ada seorang figur publik yang speak up tentang pelecehan, bukannya dirangkul dan didukung, tapi malah di-bully.
Dari komentar-komentar itu akhirnya saya sadar. Pantas para korban pelecehan sering merasa malu atau malas melapor. Ya, karena sesama perempuan pun bukannya mendukung tapi malah menyudutkan.
Pelecehan-pelecehan 'sederhana' pun sering ditemukan di sekitar kita, seperti catcall--memanggil perempuan yang sedang berjalan dengan maksud 'bercanda' padahal sebetulnya bikin risih. Hal-hal kecil kaya gini nih yang harus diberantas!
ADVERTISEMENT
Ada juga kasus peremasan payudara, setelah pelakunya ditangkap, dia hanya bilang iseng. Baiklah, hanya iseng ya. Semurah itu kah perempuan di mata laki-laki? Kalau misalkan ibu atau saudara perempuannya 'diremas', pasti dia yang akan paling marah.
Jadi, sebagai perempuan kita harus kuat dan berani melaporkan hal-hal yang dianggap iseng oleh para laki-laki. Minimal walau pun kita tidak bisa melaporkan secara hukum--karena tidak ada bukti--kita bisa membagi pengalaman di media sosial, bersama-sama melawan pelecehan yang dianggap 'gak perlu dibesar-besarkan'.
Begitu juga dengan laki-laki, semoga mereka bisa lebih menghargai perempuan, dan tidak menjadikan perempuan sebagai objek murahan yang bisa seenaknya dipermainkan. Kenapa? Karena pelecehan seksual bukan sesuatu yang bisa dimaklumi.
Tenang, masih banyak orang waras yang mendukung korban pelecehan, jangan pernah merasa sendiri. Para artis pun seperti Ernest Prakasa dan Ussy Sulistiawaty mengutuk keras segala tindakan pelecehan.
ADVERTISEMENT