Gigi Bungsu dan Mitosnya

Nadira Adisti
a human with an occasionally functioning brain
Konten dari Pengguna
5 Desember 2019 17:29 WIB
Tulisan dari Nadira Adisti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gigi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gigi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu aku sering sekali melihat video wisdom teeth removal di explore instagram. Tahu, kan, video orang-orang yang terlihat seperti mabuk padahal mereka habis operasi gigi?
Menurutku semuanya terlihat sangat lucu, menghibur, dan menggemaskan.
ADVERTISEMENT
Tapi, sekarang tidak lagi.
Karena sekarang giliran gigiku yang kemungkinan harus dioperasi. Kini, kalau aku lihat video seperti itu lagi, enggak ada rasa pengin ketawa, yang muncul malah rasa sakit dan ngilu.
Sedih jadinya.
Beberapa hari yang lalu (sebelum rasa ngilu-ngilu gemes ini muncul), aku merasa lemas dan pusing yang sangat parah, aku hampir terjatuh saat aku mencoba berdiri dari bangku (ini lebay tapi beneran, lho). Aku kira ini hanya pusing biasa, tapi sehari setelah itu, rasa pusingnya tidak juga hilang. Kata temanku, mungkin aku darah rendah. Tapi, terakhir aku cek darah, seingatku normal-normal saja.
Aku coba cari di google, katanya aku tumor. Aku enggak tahu harus percaya yang mana. Lalu, tiba-tiba rasa ngilu terasa di gigi kiri belakangku. Baru terpikir olehku, jangan-jangan gigi bungsuku mau tumbuh. Dan ternyata dugaanku benar. Baru kali ini aku bisa relate dengan kata-kata "lebih baik sakit hati dari sakit gigi".
ADVERTISEMENT
Saat aku cerita ke supervisor-ku yang punya rasa keingintahuan tinggi itu, dia mengambil hpnya dan menyalakan flash-nya, lalu dia mengatakan, "Iya, udah keliatan, tuh."
Dia juga bilang, mitosnya, pertumbuhan gigi ini dan rasa sakitnya adalah proses pendewasaan. Aku kira tanda pendewasaan itu pubertas, ternyata masih ada tahap kedua. Keren, sih, berarti sekarang aku sudah benar-benar dewasa.
Rumus gigi bungsu sama dengan pendewasaan ini memang masuk akal bagiku, karena dalam Bahasa Inggris gigi ini disebut dengan wisdom teeth (wisdom = kebijaksanaan, teeth = gigi--gigi kebijaksanaan?), mungkin setelah gigi ini muncul, aku benar-benar akan menjadi bijaksana. Siapa yang tahu, kan?
Karena merasa "keren", aku juga cerita ke temanku. Aku ingat betul dia mengatakan ini, "Iya, itu tuh berarti kamu mau gede beneran, rasa sakit itu tanda rasa sakitnya adult life." Sotoy, sih, tapi analoginya benar juga.
ADVERTISEMENT
Enggak berhenti di sana, aku juga cerita ke kakakku. Surprisingly, dia juga lagi tumbuh gigi bungsunya. Tapi, dia telat tumbuhnya karena memang dari kecil pertumbuhan giginya cukup "unik".
[Fun fact: Gigi susunya dari umur empat tahun saja belum copot, sampai akhirnya harus dicopot secara paksa.]
Lagi, tidak berhenti di sana, aku juga cerita di sini agar seluruh dunia tahu. Sekalian, minta doa agar gigi ini tumbuhnya lurus-lurus aja, jadi (katanya) tidak harus dioperasi.
Lucunya, rasa ngilu di gigi ini sering hilang-hilangan. Kalau sekarang, sih, belum sakit, enggak tahu kalau sore, tunggu aja.