Konten dari Pengguna

Dari Dapur ke Kantor, Tantangan Perempuan Bekerja

Nadya Nareswari Azvandara
Mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2 November 2024 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadya Nareswari Azvandara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: freepik
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: freepik
ADVERTISEMENT
Beban ganda yang dihadapi perempuan dalam dunia kerja semakin menjadi perhatian di zaman sekarang. Dalam jurnal "Beban Ganda Perempuan Bekerja (Antara Domestik dan Publik)" oleh Nurul Hidayati, dijelaskan bahwa meskipun semakin banyak perempuan yang bekerja di sektor publik, mereka masih terjebak dalam peran tradisional yang mengharuskan mereka mengurus rumah tangga sembari menjalani karier profesional.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Beban Ganda?

Beban ganda adalah kondisi di mana perempuan harus menjalankan dua peran sekaligus; sebagai pekerja di luar rumah dan sebagai pengurus rumah tangga. Banyak perempuan berusaha menyeimbangkan kedua peran ini, tetapi budaya patriarki yang masih kuat sering kali membuat situasi ini tidak adil. Di masyarakat patriarkis, perempuan sering dianggap memiliki tanggung jawab utama dalam urusan domestik.

Faktor Penyebab Beban Ganda

1. Ekonomi: Banyak perempuan harus bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga, terutama jika suami tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga.
2. Eksistensi Diri: Pendidikan yang semakin tinggi memberi perempuan kemampuan untuk bersaing di dunia kerja, mendorong mereka untuk berkontribusi secara ekonomi dan mencari aktualisasi diri.
3. Alasan Sosial: Lingkungan sosial dapat mempengaruhi perempuan untuk mengejar karir, terutama jika mereka bergaul dengan teman-teman yang juga memiliki pekerjaan.
ADVERTISEMENT
4. Budaya: Dalam beberapa budaya, ada harapan bahwa perempuan harus bekerja untuk membantu keluarga, sehingga mereka terpaksa menjalani peran ganda.

Dampak Beban Ganda

Beban ganda tidak hanya menciptakan tekanan fisik dan mental bagi perempuan, tetapi juga memperkuat ketidakadilan gender. Ketika suami tidak membantu dalam pekerjaan rumah tangga, beban tersebut menjadi semakin berat bagi istri. Hal ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kesimpulan

Isu beban ganda merupakan tantangan besar dalam mencapai kesetaraan gender. Meskipun banyak perempuan telah berhasil memasuki dunia kerja, mereka masih menghadapi kesulitan dalam membagi waktu dan energi antara pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perubahan budaya dan dukungan dari semua pihak, termasuk pasangan suami-istri, agar beban tersebut dapat dibagi secara lebih adil.
ADVERTISEMENT