Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Penyuluhan Risiko Kerja kepada Penjahit Konveksi
8 Agustus 2022 18:41 WIB
Tulisan dari Naeni Ristika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Donowangun (29/7), Mahasiswi KKN TIM II UNDIP melaksanakan kegiatan Program Kerja Monodisiplin oleh Naeni Ristika Mahasiswa Teknik Industri Universitas Diponegoro yaitu “Penyuluhan Risiko Kerja kepada Penjahit Konveksi di Desa Donowangun”.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Desa Donowangun mayoritas bekerja sebagai penjahit konveksi, masih banyak yang belum tau terkait dengan potensi risiko dari pekerjaan tersebut serta dampak bahaya yang mungkin timbul akibat risiko kerja tersebut yang tidak segera diatasi yang sudah berlangsung lama.
Pekerjaan penjahit merupakan pekerjaan yang sistem kerjanya berulang dan aktivitas yang dilakukan sama. Pekerjaan yang dilakukan secara berulang memiliki risiko kerja dari pengulangan tersebut. Risiko kerja menjahit yang mungkin terjadi seperti luka ringan karena jarum, luka jahit karena mesin jahit, terjadinya Musculoskeletal Disorder (Msd).
Musculoskeletal Disorder (Msd) merupakan gejala atau kumpulan gejala sakit atau nyeri yang dirasakan pekerja di bagian tubuh tertentu maupun gabungan dari beberapa bagian tubuh dalam rentang waktu dan frekuensi tertentu. Banyak ibu-ibu penjahit sering mengeluh merasa sakit atau nyeri di bagian tubuh tertentu yang merupakan salah satu bentuk terjadinya Msd.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, dilaksanakan program penyuluhan ini yang dapat memberikan informasi baru bagi penjahit terkait risiko kerja yang ada sehingga lebih bisa mengendalikan risiko yang mungkin terjadi dalam menjahit.
Program penyuluhan ini dilaksanakan di acara pengajian rutinan ibu-ibu Dukuh Keprok, Desa Donowangun. Program ini berjalan dengan lancar dimana ibu-ibu tampak antusias dalam penyuluhan ini yang dilanjutkan dengan adanya ibu-ibu yang bertanya terkait upaya yang dilakukan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri di tubuh serta kursi yang baik untuk menjahit.