Huru-hara Stres di Masa Pandemi

Yosefine Nandita M
Mahasiswi Universitas Pembangunan Jaya thn 2022
Konten dari Pengguna
26 Desember 2022 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yosefine Nandita M tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi wanita stres masa pandemi. (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita stres masa pandemi. (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa pandemi tak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik, nyatanya juga berpengaruh pada kesehatan mental. Pernahkah kalian merasa khawatir berlebihan bahkan mengalami mood swing pada masa pandemi ?
ADVERTISEMENT
Pengertian stres
Siapa yang sering merasa bahwa kalian sedang badmood terlebih lagi pada masa pandemi ? Pada umumnya stres seringkali terjadi pada banyak orang dan tak pernah luput dari kehidupan. Stres merupakan kondisi dimana seseorang mengalami tekanan emosional. Tekanan emosional tersebut dapat diekspresikan ke dalam tingkah laku kita, seperti mengalami mood swing, emosi yang seringkali tidak dapat dikontrol dan masih banyak lagi. Hal tersebut dapat terjadi kapan saja ketika kita sedang menghadapi suatu kondisi yang dapat dikatakan buruk bagi kita.
Gejala yang ditimbulkan ketika kita mengalami stress dapat dilihat secara fisik maupun non-fisik. Hal tersebut dapat ditunjukan ketika kita mengalami penyakit jantung, susah tidur tepat waktu, telapak tangan berkeringat dingin dan lain lain. Tidak hanya itu, pusing seringkali dirasakan pada orang yang mengalami stres. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa mengalami stress dapat berpengaruh juga pada Kesehatan tubuh kita.
ADVERTISEMENT
Penyebab stress pada masa pandemi
Banyaknya murid yang mengeluh pada saat pandemi dikarenakan proses belajar yang kurang efisien. Bagi beberapa anak yang mengatakan bahwa proses mencerna informasi pada saat daring sangatlah sulit, ditambah lagi banyaknya kendala yang dialami, seperti putus koneksi internet, aplikasi error dan masih banyak lagi. Hal ini juga dirasakan oleh mahasiswa bahkan bagi beberapa pekerja. Proses mencerna apa yang dibicarakan oleh dosen maupun atasan akan lebih sulit jika terdapat banyaknya kendala seperti tersebut.
Bahkan para orang tua juga merasakan hal yang sama. Merasakan khawatir yang berlebihan terhadap Kesehatan anaknya agar tidak terjangkit penyakit yang melanda juga merupakan salah satu contohnya. Tak hanya itu, beberapa orang tua kerap kali mengeluh dalam mendampingi anaknya ketika belajar daring pada saat lockdown. Banyaknya waktu yang terpakai sehingga pekerjaan lainnya tidak dapat selesai tepat waktu menyebabkan orang tua merasa Lelah bahkan sampai jatuh sakit. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Save The Children ( Tempo, 2020 ) menemukan bahwa presentase tingkat stress anak pada lockdown pertama sebesar 61,6% sedangkan orang tua sebesar 83,2%, sementara tingkat stress orang tua pada lockdown kedua meningkat sebanyak 95,1%.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang yang terpapar wabah pada masa pandemi pun juga mengalami hal serupa. Mereka yang seharusnya berpikir positif dan semangat untuk sembuh malah melakukan hal sebaliknya dimana mereka terlalu khawatir akan kondisinya sehingga kondisinya memburuk. Dapat dikatakan memiliki mindset yang buruk sehingga dapat menyebabkan stres seperti pusing, mood yang berantakan dan masih banyak lagi.
Coping guna menangani stress
Pasti beberapa dari kalian tak asing lagi dengan kata ini, coping merupakan usaha atau proses dalam mengatasi tekanan pada masalah yang ada. Proses ini dapat dilakukan pada kehidupan sehari-hari ketika kita mengalami stress. Hal tersebut dapat direalisasikan dengan cara mencari kegiatan menarik seperti melakukan hal yang disukai. Tak hanya itu, dukungan dari orang sekitar juga berperan penting dalam coping, seperti orang tua yang mendukung anaknya ketika terpapar penyakit bahwa ia akan cepat sembuh. Mejaga Kesehatan dengan cara mengatur pola makan dan pola tidur, berolahraga juga merupakan proses coping yang dapat menghilangkan stress terutama pada masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Yosefine Nandita, Mahasiswa Psikologi Universitas Pembangunan Jaya.
Refrensi
Esterina, F. (2020, september). Persentase Tingkat Stres Anak Dan Orang Tua Akibat Lockdown Selama Pandemi Covid-19.