Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
1212 Manfaatkan tapi Jangan Kebablasan
10 Desember 2022 20:50 WIB
Tulisan dari Nasha UJ tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak beberapa tahun terakhir dengan semakin maraknya belanja yang dilakukan secara daring, tanggal 12 Desember dirayakan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Biasanya berbagai pusat perbelanjaan daring menawarkan banyak sekali voucer berupa potongan harga produk hingga tawaran gratis ongkos kirim. Sekilas, dengan segala tawaran itu, barang yang dibeli jadi lebih murah. Benarkah?
ADVERTISEMENT
Sebelum ikutan meramaikan harbolnas nanti, ada beberapa hal yang perlu kita pahami agar tidak terjerumus dalam konsumerisme belaka. Kalap belanja tapi menyesal kemudian karena barangnya ternyata tidak terlalu berguna atau hidup sesudahnya jadi kekurangan dana.
Banyak dari kita merasa rugi atau tertinggal karena tidak ikutan berburu barang 'murah' saat penjual memberikan penawaran potongan harga. Padahal, ada begitu banyak momen yang akan dimanfaatkan penjual sebagai strategi pemasaran untuk menarik konsumen. Hari raya, liburan, lebaran, bahkan saat gajian atau dikenal diskon pay day. Pahami bahwa diskon adalah salah satu strategi penjualan dan harga yang lebih murah pun tidak mungkin sampai merugikan penjual.
ADVERTISEMENT
Mudahnya cara berbelanja sekarang secara tidak langsung mendorong kita yang awalnya hanya lihat-lihat untuk jadinya berbelanja. Apalagi dengan fasilitas paylater. Padahal, barang-barang tersebut dibeli hanya karena terlihat menarik, memiliki model sedikit berbeda dari yang sudah ada, didorong pula dengan adanya diskon. Sadari bahwa perilaku ini harus dikendalikan.
Fenomena ini juga sudah diteliti dan melahirkan penyakit mental baru bernama "compulsive shopping disorder" yang merupakan gangguan kontrol impuls dan kecanduan perilaku belanja. Sensasi kesenangan sesaat saat berhasil berbelanja saat diskon membuat kita ingin terus berbelanja, tanpa sadar dengan efek ditimbulkan bahkan yang merugikan.
Pada akhirnya, berapa pun harga barang tersebut, sebanyak apapun voucer yang kita gunakan, belanja tetaplah suatu pengeluaran biaya. Selain pengeluaran biaya, juga ada pengeluaran energi dalam terciptanya suatu barang hingga sampai di tangan kita. Ingat, nilai suatu barang bukan hanya berdasar uang yang kita keluarkan tapi energi yang dibutuhkan. Apalagi kita perlu bertanggung jawab hingga proses akhir barang tersebut. Penggunaannya juga pembuangannya nanti.
ADVERTISEMENT
Berbelanja saat angka kembar atau momen marketing lainnya bukanlah hal yang dilarang. Kita sebagai konsumen juga perlu memanfaatkan ini untuk mendapatkan sesuatu dengan harga lebih rendah. Dengan catatan, apa yang kita beli memang barang yang kita butuhkan dan bisa kita pertanggung jawabkan.
Setelah tau betul barang apa yang dibutuhkan, maka berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan tanggal kembar nanti:
Kebanyakan marketplace menyediakan fitur untuk kita mengetahui harga terendah dalam kurun waktu tertentu, atau potongan harga pada jadwal tertentu. Jadi kita bisa membeli barang yang kita butuhkan tadi pada jadwal tersebut.
ADVERTISEMENT
Menariknya, dari kegiatan belanja saja kita bisa belajar untuk mengontrol diri. Bukan hanya itu, kita juga belajar untuk tidak egois, bijaksana, serta mulai berpikir untuk hidup lebih berkelanjutan.