Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Situ Ciranca, Destinasi Wisata Pelepas Penat Kehidupan
6 Mei 2023 17:49 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Nasywa Athifah Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, wisata dengan nuansa alam masih menjadi pilihan untuk dikunjungi kala melepas penat dari realitas kehidupan. Ide dan inovasi dapat menyulap sebuah hal menjadi hal yang baru. Salah satunya, terdapat sebuah bendungan untuk menampung air yang kini beralih fungsi menjadi tempat wisata dan rekreasi bernama Situ Ciranca. Wisata ini terletak di Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Cuaca yang sejuk, aliran air yang jernih, dan pepohonan yang rindang menjadi nuansa menenangkan yang ditawarkan oleh Situ Ciranca. Penawaran tersebut yang berhasil menjadi daya tarik untuk masyarakat mengunjungi wisata yang persis berada di lereng Gunung Ciremai ini.
Situ Ciranca diubah menjadi tempat wisata karena dari awal memang sudah banyak masyarakat yang datang ke bendungan ini untuk sekadar bermain. Hal ini dikarenakan masyarakat dapat melihat pemandangan yang indah dan merasakan nuansa pedesaan yang asri. Oleh karena itu, bendungan ini mulai ditata menjadi tempat wisata dan dibuka sejak tahun 2019.
Dengan biaya sebesar Rp5.000 per orang, pengunjung dapat memasuki area Situ Ciranca. Pengunjung dapat berenang dan memancing di aliran sungai yang tersedia. Tak hanya itu, terdapat pula beberapa fasilitas dan kegiatan yang bisa dinikmati, seperti tempat bermain anak, berkemah, berkuda, becak mini, karaoke, dan spot-spot yang dapat digunakan untuk berswafoto ria.
ADVERTISEMENT
“Awal mulanya ya digunakan sebagai bendungan air, terus sering dipakai main sama warga karena memang adem gini cuacanya. Ya sudah, kita jadikan tempat wisata aja biar lebih jelas tujuan dan fungsinya. Namanya kita di desa, kita prioritaskan keinginan warga asal tidak menimbulkan dampak yang buruk. Warga bisa datang ke sini kalau lagi liburan, wisata murah meriah ini,” ujar Wahidin yang akrab disapa Wahi, salah satu pengelola Situ Ciranca, Minggu (23/04).
Letak Situ Ciranca memang agak masuk ke dalam pedesaan, dapat disebut juga sebagai hidden gem. Akses jalan untuk menuju ke sana juga terbilang tidak begitu luas, terutama apabila pengunjung datang menggunakan mobil. Pengelola bersama dengan pemerintah Desa Teja mengungkapkan akan meningkatkan dan membenahi fasilitas dan infrastruktur yang ada agar memudahkan wisatawan untuk mengunjungi Situ Ciranca. Selain itu, hal ini juga dilakukan sebagai upaya untuk lebih mengenalkan wisata ini kepada publik, terutama masyarakat dari luar kota.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya yang mengelola wisata ini, kita-kita juga, memang warga asli Desa Teja. Jadi, kita mengusahakan untuk memberikan yang terbaik, sih, karena tempat ini hadir untuk masyarakat kita juga. Dari kita untuk kita,” jelas Wahi.
Situ Ciranca juga dirancang menjadi tempat wisata yang ramah untuk didatangi semua kalangan umur, baik anak-anak sampai lansia. Ini ditunjukkan oleh fasilitas yang disediakan. Walau menurut pengelola belum semaksimal mungkin, fasilitas yang ada sudah cukup memadai bagi beberapa orang.
Aliran sungai yang dijadikan kolam renang pun terbagi menjadi dua, ada yang tingginya sedada dan sebetis orang dewasa. Sehingga, anak-anak dapat ikut berenang dengan aman tanpa takut tenggelam. Selain itu, di dalam wisata ini juga telah disediakan fasilitas umum seperti tempat parkir, toilet, ruang ganti baju, musala, saung-saung untuk duduk santai, dan kantin yang menjual berbagai makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT
Sebagai wisata yang bersinggungan langsung dengan alam, Situ Ciranca berhubungan pula dengan habitat makhluk hidup selain manusia, seperti tumbuhan dan hewan. Sewaktu-waktu, kemunculan hewan di area wisata tentunya tak bisa dihindari. Seperti yang terjadi pada Minggu (23/04), Irna, wanita berusia 42 tahun yang sedang mengawasi anaknya berenang, melihat ada seekor ular yang melata di bebatuan dekat aliran air yang mengalir secara langsung ke area kolam renang.
“Tadi saya lagi ngawasin anak saya berenang, tiba-tiba saya lihat ada ular di dekat batu itu, jalan ke arah sini. Anak saya langsung saya suruh naik ke atas. Saya tadi sempat kasih tau juga ke orang-orang yang lagi berenang, jadi pada langsung naik semua. Tapi, tadi langsung ada yang datang terus nangkep ularnya, dilepas di arah kebun atas sana,” jelas Irna.
ADVERTISEMENT
Wahi pun menyebutkan bahwa keamanan di Situ Ciranca masih dalam proses peningkatan. Terdapat beberapa pihak yang memang bertugas mengurusi langsung hal-hal yang bersinggungan dengan hewan seperti kejadian tersebut.
“Kita kan di alam, jadi terkadang hal-hal seperti itu kita gak bisa hindari juga. Toh, ini tempat tinggal mereka juga. Kita upayakan keamanan pengunjung dengan menyediakan orang yang bisa ngatasin langsung dan berani sama hewan-hewan seperti itu. Hewan juga gak pernah kita apa-apain kalau ketemu, ya kita lepas aja di tempat yang sekiranya aman dan jauh dari pengunjung,” ucap Wahi.
Seusai bulan Ramadhan, wisatawan yang mengunjungi Situ Ciranca terbilang semakin ramai. Hal ini dikarenakan tempat ini sudah mulai diketahui oleh banyak orang, baik dari dalam atau luar kota. Beberapa pengunjung memang sengaja datang untuk libur lebaran. Terutama, pengunjung yang mudik ke kampung halamannya di daerah dekat Situ Ciranca, seperti Icha (21), pengunjung dari Bandung yang mudik ke Desa Rajagaluh.
ADVERTISEMENT
“Saya tahu tempat ini dari keluarga, karena saya lagi mudik, jadi diajakin tadi main ke sini. Seru sih, bisa berenang sama saudara-saudara. Capek kerja, jadi bisa healing sebentar sambil pulang kampung. Yang perlu ditingkatkan sih paling kebersihan toilet ya, sama pengawasan yang lebih karena tadi ada ular,” jelas Icha.