Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
KPPU dan DPKP DIY: Upaya Bersama Menghadapi Ancaman Monopoli di Industri Beras
20 Oktober 2023 21:54 WIB
Tulisan dari Natasya Putri R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan September 2023 menjadi saksi ketegangan yang berkobar-kobar ketika Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Dinas Pengawasan dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY bersatu untuk membahas nasib pasokan beras dan gabah di wilayah DIY. Pertemuan yang diselenggarakan ini mengungkap sejumlah isu yang cukup memprihatinkan, dengan DPKP DIY memaparkan tantangan besar yang dihadapi oleh penggilingan beras kecil.
ADVERTISEMENT
Menurut DPKP DIY, banyak perusahaan besar yang menguasai proses penggilingan telah menjadikan stok gabah semakin menipis. Akibatnya, penggilingan beras kecil kini terdesak dan tidak lagi memiliki bahan baku yang cukup untuk produksi mereka. Meskipun berjuang untuk bertahan, penggilingan beras kecil ini belum sampai pada titik bangkrut, dan mereka terus mendapat pemantauan ketat dari DPKP.
Apa yang lebih mengkhawatirkan adalah dugaan monopoli pembelian tunggal yang dapat mengancam stabilitas persaingan dalam industri ini. Berdasarkan Undang-Undang yang berlaku, ketika minimal 50% pembelian tunggal terjadi, ini dapat dianggap sebagai monopoli, dan itu merupakan pelanggaran hukum yang serius.
Untuk memastikan bahwa pemerintah memiliki kendali atas stok beras dan gabah, DPKP DIY dan Perhimpunan Petani Padi Indonesia (Perpadi) terus menjaga komunikasi yang intensif. Mereka bekerja sama untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang cukup untuk industri penggilingan beras, serta untuk menghindari terjadinya monopoli yang merugikan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah DIY juga mengambil langkah tegas dengan mengajak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT. Tama Tani, untuk membantu mencadangkan pangan. Ini dilakukan dengan menitipkan stok yang dapat digunakan dalam situasi darurat seperti kelangkaan bahan makanan dan bencana alam.
Menurut Kepala Dinas Pengawasan dan Ketahanan Pangan DIY, Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A, "DIY memiliki surplus beras yang cukup besar, dengan stok hingga dua kali lipat yang disimpan di berbagai tempat strategis seperti Taruna Tani, Perpadi, Lambung Masyarakat, dan Tani Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa DIY memiliki kesiapan yang tinggi dalam menjaga ketahanan pangan."
Pemerintah DIY juga telah mengambil langkah nyata untuk mendukung masyarakat dengan mengoperasikan Toko Tani Indonesia. Toko ini telah menjadi penyedia pangan terbaik, terutama selama masa sulit seperti pandemi COVID-19 tahun 2022. Dengan berbagai langkah proaktif yang diambil oleh pemerintah dan pemangku kepentingan terkait, DIY dapat memastikan bahwa pasokan beras dan gabah di wilayahnya tetap stabil dan ketersediaan pangan bagi masyarakat terjaga dengan baik.
ADVERTISEMENT