Dampak Negatif Perubahan Kurikulum Pendidikan Indonesia Yang Tidak Konsisten

Natasha Auladina
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Ekonomi Pembangunan
Konten dari Pengguna
13 Desember 2023 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Natasha Auladina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
photo by : www.pixabay.com
Kurikulum merupakan syarat wajib dalam pembelajaran di sekolah dan juga merupakan sebuah sarana pembelajaran yang digunakan dalam metode belajar mengajar untuk menempuh suatu tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum berperan sangat aktif dalam memandu jalannya pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu, semua pihak yang ada kaitannya dengan kurikulum atau sarana pembelajaran ini wajib paham betul mengenai hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Kurikulum dalam pandangan modern merupakan program pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya berbatas pada bidang studi dan kegiatan belajar mengajar, namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi para peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang tidak hanya di sekolah, melainkan di luar ingkungan sekolah (Alhaddad, M.R, 2018).
photo by : www.pixabay.com
Zaman yang semakin maju dan berkembang ini, sudah pasti mempunyai berbagai dampak untuk kehidupan manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Kita sebagai mahkluk alam tentunya akan terus bergerak mengikuti alur dari perkembangan zaman. Sama seperti kita, pendidikan di Indonesia pun pastinya akan terus bergerak maju megikuti alur dari perkembangan zaman tersebut. Kita harus senantiasa mengikuti perkembangan zaman dan tidak boleh tertinggal jauh karena nantinya dampak yang dirasakan akan bertambah banyak jika kita hanya diam saja dan tidak mampu atau bahkan tidak mau bergerak mengikuti alur perkembangan dunia.
ADVERTISEMENT
Pendidikan selalu berkembang seiring dengan adanya perkembangan zaman. Kurikulum adalah inti dari proses pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan. Indonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan kurikulum, dimulai dari kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013, dan kurikulum merdeka. Pendidikan masa depan perlu dirancang untuk menjawab harapan dan tantangan perubahan yang terjadi. Sistem pendidikan perlu dibangun terus menerus dimulai dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi (Aprianti dan Maulia, 2023).
Adanya perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang terus menerus sesuai alur dari perkembangan zaman ini, sangat diharapkan dapat meningkatkan kualitas daya pikir anak, mengubah mindset mereka menjadi lebih maju dan berkembang, meningkatkan cara kerja otak mereka, dan juga mengembangkan pola pikir mereka, sehingga nantinya anak akan menjadi lebih aktif. Dengan adanya kurikulum, kita dapat dengan mudah mengetahui kemana alur pendidikan akan membawa kita karena kurikulum dapat juga kita gunakan sebagai wadah untuk mengukur kemampuan pada diri kita pribadi dalam segi pendidikan.
photo by : www.pixabay.com
Kurikulum berperan sangat penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut ternyata tidak berjalan sesuai dengan apa yang sudah diharapkan. Dikarenakan tidak semua sekolah ataupun lembaga pendidikan di Indonesia dapat dengan cepat menangkap dan mengikuti alur dari perubahan dan perkembangan zaman ini. Adanya perubahan kurikulum yang signifikan ini, ternyata dapat berdampak bagi semua warga sekolah, terutama para siswa dan guru. Banyak guru yang ternyata kesulitan dalam menghadapi hal ini sehingga tentunya akan berdampak juga bagi para murid yang merasa kebingungan karena mereka dipaksa untuk terus bergerak maju mengikuti alur dari perubahan sistem pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Elmore dan Sykes (1992) bahwa ketika kurikulum di formulasi, dikembangkan, dan diimplementasikan di sistem pembelajaran sekolah, mekanisme pelaksanaan akan mempengaruhi praktek pembelajaran yang selanjutnya juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sayangnya, tidak ada jaminan bahwa guru akan mengimplementasikan kebijakan kurikulum sesuai dengan harapan pemerintah. Dampak dari perubahan kurikulum ini tidak hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasinya, sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada tujuan atau visi misi sebuah sekolah yang akan ikut kacau. Contoh ketika sebuah sekolah memiliki satu tujuan atau satu visi, tentunya sekolah tersebut akan berfokus pada tujuan atau visi tersebut yang akan membutuhkan waktu yang tidak singkat, kemudian ketika mereka sudah memfokuskan diri pada visi yang telah disusun tersebut, secara tiba tiba kurikulum di ganti tentu sekolah tersebut harus mengganti tujuan yang ingin di capai. Mungkin pemerintah merasa bahwa perubahan kurikulum dapat memberi perubahan yang lebih baik pada mutu pendidikan, namun nyatanya tidak (Elmore dan Sykes, 1992).
ADVERTISEMENT
photo by : pixabay.com
Setelah banyak nya dampak dari perubahan sistem pembelajaran tersebut, ternyata orang tua pun dapat merasakan dampak nya. Orang tua merupakan salah satu sosok yang berperan sangat aktif dalam membentuk karakter dan pribadi anak. Oleh sebab itu, orang tua pun diharuskan untuk senantiasa mengetahui adanya perubahan kurikulum pada sistem pembelajaran yang dipakai oleh sekolah anak-anak mereka. Nantinya, orang tua pun berperan untuk menuntun dan membimbing anak mereka, serta memberikan pengarahan maupun pengajaran kepada anak-anak mereka sesuai dengan kurikulum yang sudah di terapkan oleh pihak sekolah.
Namun, tidak semua orang tua terlihat peduli dengan sistem pembelajaran anak-anak mereka di sekolah. Beberapa orang tua yang sibuk dengan pekerjaan mereka, terkadang lebih sedikit mempunyai waktu untuk meperhatikan anak mereka. Kemudian balik lagi kepada orang-orang yang tinggal di pelosok, mereka sebagai orang tua pun pasti akan merasa sangat kesulitan dalam menghadapi perubahan sistem pembelajaran ini. Sehingga fungsi-fungsi orang tua dalam perkembangan dan kemajuan pembelajaran anak bisa terhambat. Apalagi jika perubahan ini terjadi secara terus-menerus dan tidak henti-hentinya.
ADVERTISEMENT
Melihat dari banyaknya dampak tersebut, dapat di simpulkan bahwa ternyata berubahnya sistem pembelajaran di Indonesia belum berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan. Mengingat tidak semua sekolah dapat mengikuti alur ini, sehingga nantinya juga akan berdampak kepada para guru dan siswa. Tidak hanya itu, orang tua pun terkena dampaknya. Banyak orang tua yang juga merasa kesulitan dalam beradaptasi menghadapi perkembangan zaman di dunia ini, sehingga nantinya juga akan berdampak ke anak-anak mereka karena hal tersebut tentunya akan sangat menghambat pertumbuhan dan perkembangan pola pikir anak, karena kurikulum merupakan wadah yang sangat penting bagi para pelajar dan pengajar untuk menempuh apa yang mereka harapkan dari pendidikan.
Daftar Rujukan
Alhaddad, M.R. (2018). Hakikat Kurikulum Islam. Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 3(1), 57-66.
ADVERTISEMENT
Aprianti Anis dan Maulia, S.T. (2023). Kebijakan Pendidikan: Dampak Kebijakan Perubahan Kurikulum Pendidikan Bagi Guru Dan Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Dan Sastra Inggris, 3(1), 181-190.
Elmore, R., dan Sykes, G. (1992). Curriculum policy. In Philip W. Jackson (Ed), Handbook ofresearch on curriculum. A project of the American Educational Research Association. New York: Macmillan.