Pemindahan Ibu Kota Negara Baru Indonesia

Nathanael Lodwig Ananto
Pelajar di SMA Citra Berkat Tangerang
Konten dari Pengguna
17 Februari 2022 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nathanael Lodwig Ananto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
sumber : shutterstock
ADVERTISEMENT
Indonesia akan melakukan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini telah sah setelah DPR menyetujui RUU Ibu Kota Negara menjadi undang-undang. Dengan begitu, pemindahan ibu kota negara sudah memiliki landasan hukum yang jelas dan resmi untuk dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Menurut dari sebuah sumber, ibu kota baru Nusantara memiliki wilayah yang meliputi daratan seluas 256.142 hektar dan perairan laut seluas 68.189 hektar. UU yang telah disahkan menyatakan akan membentuk lembaga yang bernama Otorita Ibu Kota Negara. Lembaga ini bertugas untuk mempersiapkan, membangun, dan mengelola ibu kota yang baru.
Pemindahan ibu kota negara baru ini memiliki tujuan yang baik karena memiliki alasan-alasan yang jelas. Salah satu yang menjadi alasan utama, yaitu penduduk Jawa yang sudah terlalu padat. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada 2015 menyebutkan bahwa sebesar 56,56 persen penduduk Indonesia atau 150,18 juta jiwa berada di Pulau Jawa. Sedangkan pada pulau di luar Jawa, perbandingan penduduknya sangat jauh, yaitu kurang dari 10 persen, kecuali pada Pulau Sumatra yang sebesar 22,1 persen penduduk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga perlu mengembangkan ekonomi di luar Pulau Jawa yang terbilang masih tertinggal. Dengan adanya ibu kota baru, tentu bisa meningkatkan kontribusi perekonomian di sana. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun bisa mengalami peningkatan dan menjadi lebih baik.
Sebagian besar Pulau Jawa khususnya di Jakarta mengalami krisis air bersih. Ketersediaan air bersih menjadi krisis di mana kondisi paling buruk berada di Jabodetabek dan Jawa Timur. Hal ini dikarenakan polusi dan pencemaran cukup parah yang sudah terlanjur terjadi.
Semakin padatnya Jakarta membuat daya dukung lingkungan menurun. Hal ini bisa mengakibatkan banjir dan tanah turun. Selain itu, wilayah Jakarta juga memiliki potensi terjadinya gempa bumi dan adanya ancaman aktivitas gunung berapi, sehingga dengan pindahnya ibu kota ke Kalimantan Timur dapat meminimalisir terjadinya hal-hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemindahan ibu kota baru bisa dibilang sebagai suatu hal yang wajar karena negara-negara lain pun telah melakukannya. Hal ini bisa membawa kebaikan untuk negara dan membuka peluang-peluang baru bagi bangsa Indonesia untuk berkembang. Selain itu, hadirnya ibu kota baru bisa menjadi wujud dari kemajuan bangsa.
Ibu kota baru memiliki konsep yang luar biasa, yaitu modern, smart, and green city. Hal ini juga menunjukkan kemajuan Indonesia untuk memakai energi terbarukan dan tidak bergantung kepada energi fosil. Mengusung tinggi harapan dan cita-cita bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.
Desain wajah ibu kota baru sendiri terbilang menakjubkan. Hal ini terlihat dari bangunan istana negara yang dibangun megah dan desainnya yang unik. Istana negara nanti akan dibangun dengan bentuk menyerupai garuda yang menjadi lambang dan kebanggan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dana pembangunan dalam awal perencanaan IKN bernilai fantastis, yaitu sekitar 466 triliun. Hal ini menggunakan dana APBN sebesar 53,5 persen dan 46,5 persen sisanya menggunakan dana dari swasta, BUMN, dan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Tentu kerjasama dengan berbagai pihak yang berpartisipasi dinilai sangat baik dan sangat penting untuk dilakukan agar proses pembangunan mega proyek ini dapat terlaksana dengan baik.
Lokasi ibu kota baru dibilang strategis dengan melihat kondisi geografisnya. Lokasinya dekat dengan jalur laut utama nasional dan regional. Selain itu, ibu kota baru juga berdekatan dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang dan memiliki infrastruktur yang lengkap, yaitu Balikpapan dan Samarinda.
Sejak dulu, pemerintah Indonesia sering disebut Jawasentris. Adanya ibu kota baru di Kalimantan Timur bisa menjadi bukti untuk mematahkan stereotip tersebut. Pemerataan pembangunan dan sumber daya lainnya bisa dilaksanakan bukan hanya di Jawa saja, melainkan sampai ke luar Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Hal ini tentu bisa dimaksimalkan dengan pemindahan ibu kota negara baru. Pusat ekonomi pun bisa diciptakan dan membuka berbagai sektor lapangan pekerjaan baru. Banyak generasi produktif Indonesia yang bisa berpartisipasi dan memberikan pengaruh yang luar biasa bagi bangsa.
Pemindahan ibu kota negara memang merupakan hal yang penuh tantangan. Akan tetapi, hal ini bisa menjadi awal baru yang membawa Indonesia kepada kejayaan dan peradaban yang lebih maju. Semoga bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang semakin tangguh dan mampu bersaing secara global dengan kemajuan yang akan segera diwujudkan.