Resolusi Jihad dan Perlawanan Kaum Muslim Menghadapi Penjajahan Jepang

Naufal Hibban Firdaus
Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam Riyadlul Ulum (STIABIRU), Kota Tasikmalaya.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2023 7:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Hibban Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pejuang Indonesia (sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/yogyakarta-indonesia-march-4-2018-colossal-1448324684)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pejuang Indonesia (sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/yogyakarta-indonesia-march-4-2018-colossal-1448324684)
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat bahwasanya penjajahan di Indonesia dilakukan oleh beberapa bangsa besar, yaitu Portugis, Belanda, dan Jepang. Setiap masa pemerintahan mereka banyak sekali hal positif dan negatif yang mewarnai Bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selama kurang lebih puluhan hingga ratusan tahun Indonesia dijajah menjadikan pengalaman bagi bangsa ini bahwasanya memang benar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, seperti yang tertuang didalam UUD ‘45.
Beragam alasan ditorehkan tiap bangsa yang menjajah Indonesia, ada yang menyebut mencari rempah-rempah, menyebarluaskan keyakinan (agama) suatu bangsa (gospel), dan lainnya.
Mereka menggunakan alasan tersebut untuk menghilangkan kecurigaan terhadap apa yang akan mereka lakukan. Banyak pendekatan juga yang dilakukan bangsa penjajah terhadap pribumi agar mereka bisa kenal lebih dekat dengan pribumi.
Ilustrasi tentara Jepang dulu (sumber: https://www.shutterstock.com/id/image-photo/sendai-japan-october-17-2016-showroom-667106329)
Contohnya adalah Jepang yang menggunakan pendekatan secara sosial dengan menyebutkan bahwasanya Indonesia adalah “saudara tua” yang mengartikan bahwasanya Islam dan Shinto itu sama, karena pada saat itu Islam sangat berkembang di Indonesia. Maka Jepang mendekati agama terbesar dulu agar mendapatkan kedudukan yang pas di Indonesia.
ADVERTISEMENT

Alasan-alasan Jepang Menduduki Indonesia

Ilustrasi pejuang Islam akan berperang (sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/old-illustration-hostages-marching-while-watched-77962540).
Mereka bahkan menyebutkan bahwasanya kaisar Jepang akan masuk Islam, dan mengubah nama kekasisarannya menjadi Kaisar Khalifah Jepang Raya.
Hal ini tentu sangat menarik perhatian bagi muslim pribumi pada saat itu. Bak diterpa angin segar beranggapan bahwasanya akan lepas dari penjajahan Belanda. Walaupun terjadi namun nyatanya tidak semulus yang diharapkan.
Dengan berbagai rintangan dan cobaan akhirnya Indonesia memperoleh kemerdekaannya dengan mutlak pada 1945. Seluruh rakyat bergerak memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan berlandaskan resolusi jihad yang digelorakan oleh KH Hasyim Asy’ari. Menjadikan semangat rakyat dalam melepaskan diri dari penjajahan sangat membara.

Faktor Jepang Menduduki Indonesia

Sketsa gambar KH. Hasyim Asy'ari (sumber: https://www.shutterstock.com/id/image-vector/east-java-indonesia-31-october-2022-2220388639).
Faktor yang melatarbelakangi masuknya Jepang ke Indonesia sangat banyak. Kalau dirunut dari awal kita bisa melihat Restorasi Meiji pada tahun 1867, pada tahun itu Pangeran Matshuhito dinobatkan sebagai kaisar Jepang dan bergelar Meiji Tenno (1867 – 1912). Di era kepemimpinannya inilah Jepang mengalami perkembangan dan pembaruan dari segala bidang.
ADVERTISEMENT
Pasca berjalannya 10 tahun restorasi, Jepang berkembang pesat. Kesuksesan yang menimpa Jepang ini mendorong dirinya menjadi negara imperialis, karena tuntutan memenuhi akan bahan mentah dan pemasaran hasil industrinya.
Karena hal inilah Jepang melakukan imperialisme di daerah asia, salah satu negara yang menjadi sasarannya adalah Indonesia. Dengan propaganda yang dibawa Jepang yang menarik hati rakyat Indonesia, menjadikan Jepang mudah diterima oleh bangsa Indonesia.
Salah satu propaganda yang menarik hati rakyat Indonesia adalah pemerintah Jepang menyebutkan bahwasanya kedatangan mereka ke Indonesia antara lain adalah untuk melepaskan belenggu penjajahan Belanda dan memerdekakan Indonesia.
Lukisan tentang angkatan darat Jepang (sumber: https://www.shutterstock.com/id/image-photo/military-war-world-ii-japan-thailand-398084650)
Selain itu ada propaganda lain yang memikat di antaranya adalah, Gerakan 3A (Nippon Tjahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia), penyematan semboyan Hakoo Ichiu. Mengaku sebagai saudara tua yang akan memboyong Indonesia untuk mencapai cita-cita.
ADVERTISEMENT
Apalagi karena merasa dirinya sudah menjadi bangsa yang kuat Jepang pada akhirnya menginisiasi bahwa seluruh dunia wajib disatukan di bawah satu kepemimpinan yaitu Jepang. Keinginan mereka untuk mengimbangi kekuatan imperialis barat merupakan salah satu dari pendorong kekuasaan Jepang agar mempersatukan Asia di bawah kekuasaannya.
Selain itu Indonesia dipilih karena tujuan memenuhi kebutuhan komoditi barang mentah untuk olahan industri mereka. Pada saat itu mereka melihat Indonesia sangat kaya akan sumber daya alamnya dan keberadaan Indonesia yang tidak jauh menjadikan mereka memilih Indonesia untuk diduduki dan diserang. Upah buruh yang murah menjadi alasan mendasar lainnya, karena perang dunia II yang sedang berkecamuk maka hal ini sangat menguntungkan Jepang dan sekutunya.
Banyak perlawanan yang terjadi di Indonesia khususnya dari umat muslim, yang pada saat itu menginginkan agar penjajah Jepang dapat hengkang dari kepulauan di Indonesia. Apalagi dengan didukung oleh resolusi jihad yang digelorakan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari.
ADVERTISEMENT