Konten dari Pengguna

Percayakan Masa Depan Energi Surya di Tangan Generasi Muda

Naura Shafa
Undergraduate Mechanical Engineering Student UPN VETERAN JAKARTA. Renewable Energy Enthusiasts. Magang di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
19 Februari 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naura Shafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kunjungan peserta GERILYA batch 1 ke PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara. Sumber : esdm.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan peserta GERILYA batch 1 ke PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara. Sumber : esdm.go.id
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam praktik perwujudannya, generasi muda diberikan tugas dan peranan penting. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) khususnya secara aktif mengajak generasi muda untuk berkontribusi, melalui serangkaian kegiatan yang dikemas secara apik.
Berdasarkan kelimpahan sumber daya alam yang dimiliki indonesia, bukanlah suatu masalah bagi indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik penduduk, terkhusus energi bersih. Indonesia masih belum bisa lepas sepenuhnya dari energi fosil, penggunaan pembangkit listrik dengan suplai energi fosil di tahun 2021 masih sebesar 38%.
Kabar baiknya, pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) mulai ramai digunakan. Pemerintah juga mulai membentuk kebijakan-kebijakan yang mendukung pemasaran penggunaan EBT, salah satunya mengadakan hibah insentif bagi pelanggan PLN yang memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap sebanyak 1.300 pelanggan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan energi fosil, EBT tidak menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berbahaya bagi keberlangsungan lingkungan hidup. Penggunaan energi baru terbarukan memang sudah seharusnya mulai dijalani dan diterapkan untuk menuju Net Zero Emmision 2060.
Tahun 2021 yang lalu, indonesia berhasil memotong jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sebanyak 91 juta ton. Pencapaian ini didukung oleh naiknya tren pembangkit listrik EBT, mulai dari energi air, angin, panas bumi sampai energi surya. Energi surya merupakan salah satu jenis EBT yang sangat digaungkan karena kelimpahannya dan bersifat "gratis".
Energi surya dapat diakses oleh semua orang, dimana saja dan kapan saja. Kapasitas energi surya mencapai 50% dari potensi EBT milik indonesia yang saat ini mencapai 600 GW. Angka tersebut merupakan angka yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Hal ini disikapi oleh Kementerian ESDM dengan menciptakan tenaga kerja yang mumpuni sehingga kedepannya, kelimpahan ini akan diteruskan di tangan yang benar. Salah satunya adalah program GERILYA.
GERILYA, yang disingkat Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya merupakan program kolaborasi dari Kementerian ESDM dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini melibatkan generasi muda secara proaktif untuk dapat berkecimpung langsung di dunia kerja, khususnya sektor EBT yang memang memiliki urgensi tinggi untuk segera mencetak tenaga kerja berkualitas.
GERILYA sendiri memiliki tujuan utama, yaitu berkontribusi dalam mencapai target bauran energi terbarukan sebanyak 23% tahun 2025 dengan fokus pada PLTS. GERILYA bermaksud untuk berinvestasi dalam pencerdasan SDM dengan pemberian pembekalan ilmu yang dibarengi dengan kolaborasi lintas generasi lintas institusi. Karena target ini merupakan target bersama, bersama pula kita harus berusaha dalam mewujudkannya.
ADVERTISEMENT
Program GERILYA resmi diluncurkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makariem pada tanggal 13 Agustus 2021 lalu dan GERILYA Batch 1 sudah berjalan dengan pencapaian yang memukau.
Peserta GERILYA atau Gerilyawan berkontribusi dalam pemasangan instalasi PLTS atap sebesar lebih dari 2,3 MWp (MegaWatt peak), hal ini merupakan sebuah pencapaian nyata yang dapat dinikmati oleh semua orang. Selama 6 bulan, Gerilyawan dibekali ilmu seputar pemanfaatan energi surya, perencanaan PLTS sampai proses komersialisasi.
Segala dasar ilmu yang diperlukan untuk turut andil dalam industri energi surya dikupas habis dalam 2 bulan course yang mendatangkan pembicara-pembicara handal seperti CEO BUMN, Akademisi hingga Praktisi Profesional. Tak hanya sampai disitu, selanjutnya para Gerilyawan diberikan kesempatan untuk terjun langsung di perusahaan dalam bentuk Team Based Project. PT Adaro Energy Tbk, Borneo Energy Harapan, KAS Green Energy, LEIN Power merupakan beberapa perusahaan yang ikut berkolaborasi.
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dibayangkan seberapa besar manfaat yang didapatkan, baik untuk negara, sektor EBT dan tentunya untuk diri sendiri. Kegiatan ini tentunya akan mencetak SDM handal, mumpuni dan berkualitas yang siap bekerja langsung setelah menamatkan masa kuliah. GERILYA memberi kesempatan kepada para gerilyawan yang mempunyai kinerja dan pengetahuan cemerlang mengenai PLTS untuk menjalani sertifikasi yang seharusnya hanya bisa diikuti oleh lulusan sarjana.
Antusiasme peserta GERILYA batch 2 saat Onboarding Program. Sumber : esdm.go.id
Tak mau kalah, GERILYA batch 2 kembali diluncurkan di bulan Februari 2022 dan ramai menjadi incaran mahasiswa. Antusiasme yang amat tinggi hingga mencapai 1,200 pendaftar memberi secercah harapan bahwa generasi muda menaruh perhatian lebih dalam pemanfaatan energi secara berkelanjutan. Kedepannya, kita juga bisa percayakan kepada generasi muda untuk menjalankan fungsinya sebagai Agent of Change untuk meningkatkan pengetahuan dan kepekaan masyarakat akan kondisi energi.
ADVERTISEMENT
Masyarakat umum harus mengetahui kondisi energi untuk dapat peduli, mendukung kebijakan-kebijakan yang sudah pemerintah rancang sedemikian rupa demi menjadikan lingkungan hidup yang lebih berkualitas. Kita semua harus mulai meninggalkan kebiasaan lama dalam penggunaan energi fosil secara bertahap dan bergerak beralih ke Energi Baru Terbarukan, seperti surya. Untuk masa depan energi bersih dan limpahan energi surya yang kita punya, percayakan kepada generasi muda, ya!