Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa Menjadi Rentan Terkena Burnout: Perhatikan Cara Mengatasinya
11 Desember 2023 10:24 WIB
Tulisan dari Naura Z Maylidya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam realitasnya, burnout tidak hanya menjadi tantangan bagi kalangan pekerja. Mahasiswa, yang sering dianggap memiliki kebebasan dan waktu yang lebih fleksibel, ternyata juga tidak kebal dari dampak buruk burnout.
ADVERTISEMENT
Di era di mana persaingan akademik semakin ketat dan beban kerja menumpuk, mahasiswa dapat terjebak dalam tekanan psikologis yang tak kalah signifikan. Mari kita telaah bagaimana burnout dapat merusak kesejahteraan mental mahasiswa dan mengapa kita semua perlu saling peduli dan mendukung satu sama lain di dunia pendidikan.
1. Tekanan Akademis
Pertama-tama, tekanan akademis menjadi hal utama. Mahasiswa terkena tugas berat, tenggat waktu ketat, dan ekspektasi tinggi dari dosen dan diri sendiri. Menurut jurnal "Educational Psychology," ketidakpastian masa depan dan ekspektasi yang terlalu tinggi dapat menjadi pemicu burnout. Meskipun memiliki mimpi besar, kita harus menghargai langkah kecil.
Semua ini dapat menciptakan atmosfer yang mencekam, menguras energi emosional dan mental, dan beberapa mahasiswa bahkan merasa tidak mampu memenuhi standar akademis, menyebabkan ketegangan berlebihan.
ADVERTISEMENT
2. Menjaga Keseimbangan yang Padat
Mahasiswa harus menjaga keseimbangan antara studi, pekerjaan paruh waktu, dan kehidupan sosial, yang seringkali sulit dilakukan. Banyak mahasiswa harus bekerja untuk biaya kuliah dan kehidupan sehari-hari, meningkatkan risiko kelelahan yang berkelanjutan. Tekanan untuk tetap sosial dan berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menambah beban yang tidak terduga.
Dari sudut pandang ahli kesehatan mental, Dr. Archibald D. Hart pernah menyatakan, "Terkadang, kita lupa untuk merayakan pencapaian kita sendiri." Oleh karena itu, penting untuk menghargai diri sendiri, bahkan hanya karena menyelesaikan satu tugas kecil.
3. Dampak Teknologi
Tak lupa, perhatikan masalah teknologi dan media sosial. Di era digital, mahasiswa sering terjebak dalam tekanan untuk selalu online, merespons dengan cepat, dan bersaing di dunia maya. Dampaknya dapat berupa perasaan terisolasi, kecemasan sosial, dan tekanan psikologis, menjadi bahan bakar untuk kelelahan dan burnout.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kita mengatasi semua ini? Pemahaman mendalam tentang masalah ini dan dukungan terhadap teman-teman sangat diperlukan! Bersama-sama, kita dapat menciptakan strategi dukungan yang efektif untuk menjaga kesejahteraan mental mahasiswa. Ingatlah, kita semua satu tim dalam perjalanan pendidikan ini. Selamat menghadapi tantangan, teman-teman!