Konten dari Pengguna

Peduli Lingkungan Berarti Mencintai Peradaban

Naya Tamba
Halo, saya adalah seorang mahasiswa tahun akhir yang sedang mencari banyak ilmu dalam segala bidang. Saya suka bertukar pikiran dengan orang lain. Feel free to reach me out di link.
1 Desember 2021 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naya Tamba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
16 November 2021, Kumparan mengadakan virtual talk mengenai Plastik dan Evolusi Manusia melalui platform Zoom dan YouTube bersama Nadia Mulya sebagai host dan lima pembicara yaitu Maya Tamimi (head of di vision and sustainability Unilever Indonesia Foundatian), Dr. Yosefina Anggraini (antropolog dan pengajar LPEM FEB UI), Dr. Arie Sujito (sosiologi dan dosen FISIPOL UGM), Erik Armundito (perencana ahli madya Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas) dan Tara de Thouars seorang psikolog klinis.
zoom-in-whitePerbesar
16 November 2021, Kumparan mengadakan virtual talk mengenai Plastik dan Evolusi Manusia melalui platform Zoom dan YouTube bersama Nadia Mulya sebagai host dan lima pembicara yaitu Maya Tamimi (head of di vision and sustainability Unilever Indonesia Foundatian), Dr. Yosefina Anggraini (antropolog dan pengajar LPEM FEB UI), Dr. Arie Sujito (sosiologi dan dosen FISIPOL UGM), Erik Armundito (perencana ahli madya Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas) dan Tara de Thouars seorang psikolog klinis.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki 157.000 ton sampah yang di dominasi dari sampah rumah tangga. Jika tidak ditangani dengan baik sampah-sampah ini akan terus tertumpuk dan menimbulkan efek negatif yang lebih banyak lagi. Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang belum berwawasan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana cara mengubah perilaku menjadi berwawasan lingkungan?
Budaya terjadi karena adanya interaksi antara manusia, terjadi transfer pengetahuan, nilai dan norma, termasuk adanya kesepakatan perilaku apa yg akan terbentuk dalam suatu hal. Lingkungan juga berpengaruh terhadap kebudayaan.
Faktor sosial yang mempengaruhi perilaku masyarakat dan sekitarnya : Perubahan zaman dari yang tradisional menjadi modern membuat kebutuhan manusia jadi semakin kompleks. Hal ini mendorong manusia menciptakan banyak kreatifitas. Salah satunya diciptakanlah plastik ketika manusia ingin sesuatu yang simple. Tapi ada dampak yang harus dikelola. Bukan menyuruh kita untuk mundur dari penggunaan plasti, tapi hal ini membutuhkan kecerdasan baru.
Faktor psikologi yang mempengaruhi perilaku masyarakat :
Bagaimana sikap kita kalau lingkungan cuek terhadap sampah? Kita jadi ikutan cuek atau malah punya motivasi untuk memberikan contoh yang baik terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Peran pemerintah
Dalam upaya ini peran individu dan masyarakat berperan penting dalam mengelola sampah plastik. Berikut ini rencana pemerintah berkaitan dengan sampah.
Upaya sudah dilakukan pemerintah :
Penanganan sampah plastik di laut sudah ada aturannya dan rencananya dikurangi 70%.
Targetnya 30% pengurangan sampah 70% pengolalahan sampah di tahun 2025.
Pembatasan-daur ulang-pemenfaatan kembali sampah plastik.
https://blue.kumparan.com/image/upload/v1637307383/w0rvpa9cvoxfx5ilpj8g.jpg
Untuk pendekatan thd pengelolaan sampah dibuat 5R : Reduse Reuse Recycle Refuse Renew
Kolaborasi terhadap produsen melalui program IPR, pengurangan sampah plastik sekali pakai menjadi sampah plastik daur ulang, atau kemasan plastik daur ulang atau dibuat menjadi kerajinan.
Dari Unilever sudah mempunyai strategi The Unilever Kompas yaitu gerakan zero waste. 1. Mengurangi ½ dari plastik baru. 2. Mendesign plastik 100% bisa didaur ulang/ dapat dikomposkan. 3. Memproseskan lebih banyak kemasan plastik daripada yg dijual.
ADVERTISEMENT