Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Transformasi Kurikulum Merdeka Dari K13, Apa Alasannya?
26 November 2023 14:39 WIB
Diperbarui 13 Desember 2023 10:24 WIB
Tulisan dari Nayla Surya Nirwana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan zaman yang makin modern, tentunya diperlukan kurikulum yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga bisa mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM) dan negara. Maka, tidak aneh lagi jika di Indonesia pengembangan kurikulum terus dilakukan. Pengembangan kurikulum yang terkini yaitu Kurikulum Merdeka yang sebelumnya adalah Kurikulum 2013 revisi. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatakan sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa dan agama. Pada masa akan datang peningkatan daya saing suatu bangsa perlu mendapat perhatian serius khususnya dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, guna menghasilkan anak didik yang berkualitas dan bermoral atau berkarakter (Julaeha, 2019).
ADVERTISEMENT
Lalu apa alasan dari perubahan tersebut?
Di Indonesia sendiri, kurikulum terus-menerus mengalami pengembangan. Sejak Indonesia merdeka sampai saat ini, paling tidak kurikulum telah mengalami 14 kali perubahan. Dimulai dengan Kurikulum Rencana Pelajaran tahun 1947, Kurikulum Rencana Pendidikan Sekolah Dasar tahun 1964, dan Kurikulum Sekolah Dasar tahun 1968 pada masa Orde Lama. Lalu pada masa Orde Baru atau zaman Presiden Soeharto terjadi 6 kali perubahan kurikulum, yaitu Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) tahun 1973, Kurikulum SD tahun 1975, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, dan Revisi Kurikulum 1994 pada tahun 1997. Kemudian di masa reformasi terjadi 5 kali perubahan kurikulum, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) tahun 2006, Kurikulum 2013 (K13), Kurikulum 2013 Revisi, dan yang terbaru adalah Kurikulum Merdeka (Khoirurrijal, Fadriati, Sofia, Anisa Dwi Makrufi, Sunaryo Gandi, Abdul Muin, Tajeri, Ali Fakhrudin, Hamdani, Suprapno, 2022).
ADVERTISEMENT
Perubahan dari Kurikulum 2013 Revisi ke Kurikulum Merdeka didasarkan pada Keputusaan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tertanggal 10 Februari 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, yang mana beberapa poinnya berbunyi:
• Dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang terjadi dalam kondisi khusus. Satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
• Pelaksanaan Kurikulum Merdeka diberlakukan secara bertahap.
• Kurikulum Merdeka mulai berlaku pada tahun ajaran 2022/2023.
Program Mengajar Kurikulum Tiga Belas ini merupakan program yang dilaksanakan. di Indonesia sejak tahun 2006. Kurikulum ini memberikan kerangka pendidikan yang lebih fleksibel dimana setiap sekolah mempunyai otonomi untuk mengembangkan kurikulum nya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat. Kurikulum ini dikembangkan oleh guru dan sekolah sendiri. Namun kendala yang muncul adalah perbedaan kualitas pendidikan antar sekolah dan sulitnya menilai standar nasional. Sedangkan Kurikulum merdeka atau yang lebih dikenal dengan merdeka belajar merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang lebih relevan dengan tantangan zaman. Program ini lebih fokus pada pengembangan kepribadian, keterampilan, dan pengetahuan sehari-hari yang bermanfaat. Selain itu, Kurikulum Merdeka ini bertujuan untuk meringankan tekanan akademis dan mengembangkan pendidikan yang lebih menyeluruh. Menurut saya, kedua perubahan tersebut merupakan perubahan yang signifikan dalam sejarah perubahan kurikulum di Indonesia.
Kurikulum Merdeka juga memberikan ruang bagi guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam merancang kegiatan pembelajaran bagi peserta didik. Guru diharuskan kreatif dan inovatif dalam merancang program pembelajaran, supaya peserta didik tidak bosan selama kegiatan pembelajaran. Selain itu, Kurikulum Merdeka akan mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi dan kompetensinya. Salah satu penerapannya yaitu proses pembelajaran yang dirancang dengan metode interaktif. Pembelajaran yang interaktif contohnya dengan berbasis proyek. Pembelajaran tersebut akan membuat peserta didik lebih tertarik dan bisa mengembangkan isu-isu yang ada disekitarnya. Hal itu tentu dapat membekali peserta didik dengan sikap-sikap dan kemampuan yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan. Sehingga nantinya mereka bisa berkontribusi dalam mendukung kemajuan negara kita tercinta.
Banyak masyarakat dan orang tua yang tidak setuju dan menentang perubahan program ini. Sebab perubahan ini dinilai sangat mendadak bagi mereka yang mempunyai anak yang tingkat pendidikannya SD, SMP, dan SMA. Meski banyak orang tua yang keberatan dengan perubahan kurikulum ini, namun nyatanya program tersebut sangat bermanfaat dan memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa-siswi karena mengajarkan mereka untuk lebih mandiri dan berpikir lebih dewasa. Pemerintah Indonesia telah merancang berbagai kebijakan pendidikan sebagai dasar perubahan kurikulum. Perubahan tersebut antara lain perbaikan aspek kurikuler dan ekstrakulikuler, integrasi teknologi dalam pembelajaran serta peningkatan keterampilan sesuai kebutuhan industri. Kesimpulan pertama yang dapat diambil kebijakan ini mencerminkan komitmen Pemerintah terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.Perubahan kurikulum Pendidikan di Indonesia mencerminkan upaya penyesuain sistem Pendidikan dengan kebutuhan zaman, mengintegrasikan kebutuhan pasar tenaga kerja, dan meningkatkan mutu Pendidikan secara umum. Sekalipun tujuannya positif, namun implementasi perubahan tersebut harus di evaluasi agar mencapai hasil yang optimal dan berdampak positif bagi pengembangan potensi generasi muda.
ADVERTISEMENT
Perubahan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih sesuai dan mendukung pengembangan keterampilan abad 21, seperti kreativitas, berpikir kritis, dan kolaborasi. Keterampilan abad ke 21 yang sangat diperlukan oleh lulusan untuk berprestasi dan berkompetisi di abad ke 21 telah diidentifikasi oleh The Partnership for 21st Century Skills (2008). Keterampilan ini dapat meningkatkan kemampuan daya jual (marketability), kemampuan bekerja (employability), dan kesiapan menjadi warga negara (readiness for citizenship) yang baik (Redhana, 2019). Namun penilaian secara terus menerus harus dilakukan untuk memastikan siswa tidak merasa terbebani dengan perubahan tersebut dan tetap dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Perubahan program juga menghasilkan masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan yang terkena dampak. Dapat diambil dari tingkat penerimaan terhadap perubahan tersebut oleh orang tua, dunia usaha, dan masyarakat pada umumnya. Keterlibatan aktif dari berbagai pihak sangat penting untuk menghasilkan dukungan yang kuat terhadap perubahan kurikulum dan memastikan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Oleh karena itu, program mandiri ini berbeda dengan K – 13 yang kurikulumnya juga berbeda termasuk aspek pengajaran guru.
ADVERTISEMENT
Dari pemaparan di atas, dapat diambil simpulan bahwa perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka didasarkan pada keputusan Kemendikbudristek sebagai solusi terhadap ketertinggalan pendidikan di Indonesia karena adanya pandemi Covid-19 dan kemajuan zaman.
Daftar Pustaka
Julaeha, S. (2019). Problematika Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 158–182. https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.367
Redhana, I. W. (2019). Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam Pembelajaran Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(1), 2239–2253. file:///C:/Users/USER/Downloads/17824-43584-2-PB (1).pdf
kemendikbud. (2023). Kurikulum Merdeka. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/berita.
Khoirurrijal, Fadriati, Sofia, Anisa Dwi Makrufi, Sunaryo Gandi, Abdul Muin, T., & Ali Fakhrudin, Hamdani, S. (2022). PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA. Malang. https://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/27441/1663216595046_Pengembangan%20Kurikulum%20Merdeka%20WM.pdf?sequence=1