Konten dari Pengguna

Remaja Putri Sering Terkena Anemia? Simak Penjelasan Berikut!

Nazwa Adinda Asydin
Mahasiswa Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15 Oktober 2024 12:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazwa Adinda Asydin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Nazwa Adinda Asydin
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Nazwa Adinda Asydin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa sih Anemia itu? Anemia merupakan masalah kesehatan dimana kondisi tubuh memiliki kadar hemoglobin (HB) dalam darah yang lebih rendah dari nilai normal. Anemia sering disebut kekurangan darah, tepatnya kekurangan jumlah sel darah merah atau eritrosit.
ADVERTISEMENT
Dari semua kelompok umur, yang paling sering terkena anemia ialah remaja putri, mengapa? Karena remaja adalah kelompok usia yang memerlukan asupat zat besi paling tinggi, hal ini terjadi karena di masa ini, tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat, sehingga membutuhkan lebih banyak zat besi. Kekurangan zat besi merupakan penyebab anemia pada remaja. Zat besi diperlukan dalam produksi hemoglobin. Adanya perdarahan pada siklus menstruasi juga meningkatkan risiko anemia pada remaja putri. Penyebab lain anemia yaitu kekurangan asam folat atau vitamin B9 dan vitamin B12.
Beberapa gejala anemia yaitu:
1. Kelelahan dan Lemas: Kekurangan oksigen dalam darah menyebabkan remaja merasa lelah dan lemas meskipun sudah beristirahat.
2. Kulit Pucat: Kulit dan selaput lendir yang pucat merupakan tanda umum anemia.
ADVERTISEMENT
3. Sesak Napas: Suplai oksigen yang tidak memadai ke paru-paru dapat menyebabkan sesak napas selama aktivitas.
4. Detak Jantung Cepat: Jantung berusaha mengatasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih cepat, sehingga detak jantung menjadi lebih cepat dari biasanya.
5. Pusing dan Sakit Kepala: Anemia dapat mengurangi aliran darah ke otak, menyebabkan pusing dan sakit kepala.
6. Gangguan Konsentrasi dan Kognitif: Remaja dengan anemia mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan belajar di sekolah
Dampak anemia pada remaja yaitu:
1. Pengaruh pada Pertumbuhan dan Perkembangan: Kekurangan zat besi dan nutrisi penting lainnya bisa menghambat pertumbuhan serta perkembangan fisik remaja.
2. Penurunan Prestasi Akademis: Anemia dapat memengaruhi konsentrasi dan ingatan, yang berpotensi menurunkan prestasi belajar.
ADVERTISEMENT
3. Penurunan Energi dan Produktivitas: Kelelahan akibat anemia dapat mengurangi energi dan menurunkan produktivitas remaja dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
4. Gangguan Suasana Hati dan Kesejahteraan Emosional: Anemia dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan memengaruhi kesejahteraan emosional.
Cara mengatasi anemia yaitu dengan:
1. Menerapkan pola makan gizi yang seimbang
Kamu harus memperhatikan jumlah gizi yang kamu makan. Mulai sekarang, biasakan makan dengan mengikuti panduan piring makanku. Caranya mudah, bagi piring menjadi dua bagian. Isi setengah bagian kiri dengan makanan pokok, dan tambahkan sedikit lauk yang kaya protein. Pada separuh bagian lainnya, isi dengan buah dan sayuran, dengan porsi sayuran lebih banyak. Ini adalah proporsi yang ideal untuk setiap kali makan.
ADVERTISEMENT
2. Memperhatikan asupan protein
Protein sangat penting untuk membantu tubuh menjadi kuat dan berkembang dengan baik. Protein juga berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Untuk memenuhi kebutuhan harian zat besi, remaja putri disarankan mengonsumsi setidaknya tiga jenis protein hewani, dengan salah satunya berasal dari sumber protein daging, seperti daging sapi, hati sapi, ayam, atau ikan.
3. Mengonsumsi bahan makanan yang mengandung asam folat (B9) dan vitamin B12
Anemia juga bisa disebabkan oleh kekurangan asam folat dan vitamin B12. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kedua vitamin ini, seperti daging, ayam, ikan, pisang, jeruk, dan wortel.
4. Hindari mengonsusmsi makanan penghambat zat besi
Hindari mengonsumti teh, kopi, coklat, dan susu secara bersamaan atau berdekatan dengan waktu makan.
ADVERTISEMENT
5. Mengonsumsi makanan yang akan membantu penyerapan zat besi
Sajikan makanan yang kaya vitamin C bersama dengan hidangan utama untuk membantu penyerapan zat besi.
6. Mengonsumsi tablet tambah darah secara teratur
Anemia dapat dicegah dengan rutin mengonsumsi tablet tambah darah. Remaja putri disarankan mengonsumsi satu tablet per minggu dan satu tablet setiap hari selama menstruasi. Jangan khawatir tentang kelebihan zat besi saat mengonsumsi tablet ini, karena tubuh memiliki mekanisme yang canggih untuk mengelola jumlah zat besi. Ketika zat besi dalam tubuh sudah mencukupi, tubuh akan berhenti menyerapnya dan membuang kelebihan zat besi melalui buang air besar.
Daftar Pustaka
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2023). Anemia pada Remaja: Menjaga Kesehatan Generasi Muda. https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/anemia-pada-remaja-menjaga-kesehatan-generasi-muda. Diakses pada Kamis, 10 Oktober 2024 pukul 22.20 WIB.
ADVERTISEMENT
Taufiqa, Z., dkk. (2020). Aku Sehat Tanpa Anemia: Buku Saku Anemia Untuk Remaja Putri. Jakarta: Wonderland Publisher.