Konten dari Pengguna

Menjaga Diri dan Hati Saat Pandemi

Nelly Rachman
Menantang diri untuk menulis. Berbagi cerita melalui untaian kata. - PraHum Muda BPOM -
12 Agustus 2021 15:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nelly Rachman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan menjaga kesehatan mental. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan menjaga kesehatan mental. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
“Waaahh… PPKM diperpanjang lagi, diperpanjang lagi, diperpanjang lagi… hikshikshiks”
Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mulai merasa bosan dan lelah dengan perpanjangan pembatasan aktivitas selama pandemi COVID-19. Selama bulan Juli – Agustus 2021 saja, pemerintah setidaknya melakukan tiga kali perpanjangan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dimulai dengan penerapan PPKM darurat pada tanggal 3 Juli sampai dengan 20 Juli 2021. Kemudian dilanjutkan dengan pemberlakuan PPKM Level 3 dan 4 pada 26 Juli – 2 Agustus 2021, yang kemudian diperpanjang sampai dengan 9 Agustus dan terakhir sampai dengan 16 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 memang telah memaksa kita untuk melakukan perubahan besar pada rutinitas dan kebiasaan kita sehari-hari. Kebijakan untuk beraktivitas dari rumah, mulai dari bekerja, bersekolah, berolahraga, sampai berbelanja dari rumah, membutuhkan waktu untuk membiasakan diri. Beradaptasi dengan gaya hidup baru ini menjadi tantangan bagi kita semua. Termasuk bagaimana kita dapat mengelola pemahaman dan perasaan selama pandemi ini masih melanda.
Dalam laman resminya, World Health Organization (WHO) berbagi tips and trick tentang apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental kita sendiri dan untuk membantu orang lain yang mungkin membutuhkan dukungan dan perhatian ekstra.

Tetap terinformasi

Tips yang pertama terkait dengan informasi seputar pandemi. WHO menyarankan agar kita mencari dan mendengarkan saran dan rekomendasi dari pihak yang berwenang, baik itu pemerintah atau otoritas nasional lainnya. Selain mengikuti pemberitaan di televisi, radio, atau surat kabar nasional, kita juga dapat memantau informasi dari media sosial resmi pemerintah atau otoritas nasional lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa situs dan akun resmi pemerintah yang dapat diikuti di Indonesia antara lain:
Kementerian Kesehatan: www.kemkes.go,id, Twitter @KemenkesRI, Instagram @kemenkes_ri, Youtube Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Komunikasi dan Informatika: www.kominfo.go.id, Twitter @kemkominfo, Instagram @ kemenkominfo, Youtube Kemkominfo TV
Badan POM: www.pom.go.id, Twitter @bpom_ri, Instagram @bpom_ri, Youtube Badan POM RI
BNPB: www.covid19.go.id, Twitter @BNPB_Indonesia, Instagram @bnpb_indonesia
Namun, jika kita gampang merasa cemas atau tertekan dengan informasi atau berita tentang pandemi, buat jadwal khusus untuk mengurangi arus informasi. Cari informasi pada waktu tertentu dalam sehari atau seminggu. Misalnya setiap hari Senin dan Jumat pada pagi dan sore hari.
Ilustrasi main Twitter. Foto: Melly Meiliani/kumparan

Miliki rutinitas

Selama pandemi, kita masih bisa mengikuti atau melakukan rutinitas yang sama dengan sebelumnya, atau membuat rutinitas baru. Misalnya bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari, mengkonsumsi makanan sehat dengan waktu teratur, dan berolahraga atau melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari. Kemudian kita juga alokasikan waktu yang seimbang untuk bekerja dan beristirahat. Jangan lupa luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kita sukai, entah itu membaca, menonton, memasak, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kita juga dapat mempelajari hal yang baru untuk dijadikan sebagai rutinitas. Sebagai contoh, yang sebelumnya mungkin tidak sempat belajar dan/atau mendalami bahasa asing, kini dapat mengikuti kelas online atau mengunjungi situs-situs yang menawarkan materi pembelajaran secara gratis.
Beberapa situs yang dapat dikunjungi untuk belajar Bahasa asing antara lain https://www.duolingo.com/, https://www.cambridgeenglish.org/, https://www.englishgrammar.org/, https://www.nhk.or.jp/lesson/indonesian/, https://www.howtostudykorean.com/, dan https://www.learn-korean.net/.
Ilustrasi belajar online sambil mendengarkan musik. Foto: Shutterstock

Tetap bersilaturahmi

Meskipun kita tidak dapat bertemu secara fisik, namun tetap penting untuk berhubungan dengan orang-orang terdekat kita, baik itu orang tua, keluarga, sahabat, maupun teman kerja. Kontak fisik kini dapat diganti dengan kontak melalui telepon maupun saluran komunikasi online lainnya. Setidaknya satu hari sekali kita dapat mengirimkan pesan kepada orang terdekat, menanyakan bagaimana kabarnya hari ini.
ADVERTISEMENT

Berbagi dengan orang lain

Penting untuk diingat, bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi pandemi ini. Banyak orang yang mungkin merasakan hal yang sama dengan kita rasakan. Karena itu, penting bagi kita untuk berbagi. Entah itu berbagi informasi, berbagi cerita, berbagi rezeki, serta berbagi kebaikan dan hal positif lainnya.
Kita dapat menggunakan media sosial kita untuk mempromosikan cerita yang positif dan penuh harapan. Atau berbagi informasi bermanfaat yang anda dapatkan. Saya tidak tahu dengan Anda, tetapi setiap kali saya berbagi, saya selalu mendapatkan feedback atau balasan yang lebih dari apa yang saya bagikan.
Selain itu, jika mampu, kita dapat menawarkan atau memberikan dukungan kepada orang-orang di komunitas atau lingkungan yang mungkin membutuhkannya. Kita juga dapat dengan mudah memberikan dukungan kepada para petugas kesehatan. Sampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada petugas kesehatan dan semua orang yang bekerja dalam penanganan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sekali lagi, memang tidak mudah beradaptasi dan menghadapi pandemi. Namun kita tidak boleh berputus asa dan berdiam diri. Banyak hal yang dapat kita lakukan. Dimulai dari menjaga diri kita sendiri. Stay safe, stay healthy and stay happy.
Sumber tulisan:
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public